ic-fd

Apa Perbedaan Aging Spots dengan Noda Gelap Bekas Jerawat? Ini Kata Dokter!

skincare
author

Poppy_Septia・01 Mar 2022

detail-thumb

Tahukah kamu kalau noda-noda gelap pada wajah sangat beragam jenisnya? Apakah di kulitmu, noda gelapnya tercipta karena aging, atau karena bekas jerawat?

 

Tanda-tanda penuaan ada sangat banyak, mulai dari kondisi kulit yang jadi lebih kering dan sensitif, garis-garis halus, kerutan, kulit kendur, sampai noda-noda gelap. Yup, noda-noda gelap yang ada di wajahmu itu  bukan cuma disebabkan oleh bekas jerawat lho, tapi juga ada yang akibat penuaan. Seperti apa sih aging spots itu? Simak deh penuturan Dr. Reeza Edward, Sp.DV dari Evitderma Clinic Jakarta yang saya wawancarai beberapa waktu lalu.

Apa saja sih Dok, jenis-jenis aging spots di kulit kita?

Proses penuaan secara intrinsik atau alamiah memang akan ditandai salah satunya dengan serangkaian perubahan pigmentasi yang terkadang memunculkan gambaran warna kulit yang tidak rata. Di samping itu, proses penuaan juga sangat berkaitan dengan paparan lingkungan kumulatif selama kita hidup, yang utama oleh radiasi sinar matahari atau yang dikenal sebagai penyebab photo-aging.

Aging spots yang seringkali dikeluhkan adalah yang berupa hiperpigmentasi (dark spots), yang tersering adalah lentigines (solar spot atau senile lentigo atau sun spot).

Aging spots harus dibedakan dengan jelas sejak awal dengan bercak pigmentasi lain seperti melasma, freckles, yang terkait faktor lain termasuk genetik dan hormon. Bercak-bercak gelap ini juga harus dibedakan juga dengan lesi kulit lain yang berwarna gelap, contohnya keratosis seboroik hingga nevus melanositik atau tahi lalat, yang bisa juga muncul seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Jaga Kulit Tetap Lembap dan Segar, Ini Sederet Pilihan Serum untuk Usia 50-an!

Di usia berapa biasanya muncul noda-noda gelap tersebut? Selain pakai sunscreen, apa ada cara lain untuk mencegahnya?

Umumnya, gangguan pigmentasi akibat proses penuaan kulit mulai terlihat pada dekade ke-3 kehidupan, alias usia 30-an, meskipun pada sebagian orang, tanda-tanda ini bisa muncul lebih dini ataupun belakangan. Hal ini tergantung pada banyak faktor, mulai dari genetik sampai gaya hidup kita sehari-hari.

Sunscreen memang sangat menolong, namun kebiasaan sehari-hari seperti berada di bawah sinar matahari langsung maupun kebiasaan berjemur, juga harus diperhatikan. Penggunaan skincare dengan kandungan-kandungan yang bisa memperlambat tanda-tanda penuaan sangatlah disarankan dipakai, sebaiknya dimulai saat menjelang usia 30. Selain itu, proses aging selalu terjadi secara sinkron antara di luar dan di dalam tubuh, artinya pola hidup, makanan, olahraga, semuanya juga penting dalam menghambat penuaan dini.

Baca juga: Apa Sih yang Sebenarnya Terjadi Pada Kulit Kita Saat Menua?

Apakah dark spots karena aging lebih sulit dihilangkan dibandingkan dark spots akibat bekas jerawat? 

Dark spots yang muncul pasca jerawat atau hiperpigmentasi pasca inflamasi, umumnya bersifat sementara dan akan memudar perlahan-lahan jika jerawat aktifnya sudah berhasil dikendalikan atau sudah sembuh. Berbeda dengan gangguan pigmen akibat penuaan dini yang merupakan akumulasi kerusakan sel selama puluhan tahun lamanya.

Dark spots akibat aging seringkali membutuhkan penanganan yang lebih advanced, serta durasi yang lebih lama dan frekuensi yang lebih teratur. Pada penuaan kulit, pencegahan dan penanganan sedini mungkin adalah kuncinya. Jadi, kalau kita sudah mulai merawat kulit sejak usia 20-an bahkan belasan, kita bisa menunda munculnya aging spots atau tanda penuaan lainnya. Bila sudah terlanjur muncul, maka sebaiknya diatasi segera dengan pemakaian skincare sehari-hari atau treatment di klinik.        

Baca juga: 3 Produk Skincare Lokal yang Mengandung Alpha Arbutin untuk Mengurangi Dark Spots!

Ingredient skincare apa saja yang disarankan untuk memudarkan dark spots akibat aging  


Kamu bisa menggunakan produk yang mengandung ingredients yang bersifat mencerahkan kulit dan antioksidan seperti vitamin C dan derivatnya, atau pemakaian retinol, Niacinamide, Arbutin, Azelaic Acid, hingga bahan-bahan yang dapat memacu proses turnover sel kulit untuk membantu menyingkirkan tumpukan pigmen seperti golongan AHA (Glycolic, Lactic, Mandelic Acid) atau BHA. Buat kamu yang lebih menyukai ingredients yang berbasis tumbuh-tumbuhan, bahan seperti licorice extracts, mulberry, resveratrol, turmeric, hingga kojic acid bisa jadi pilihan. 

Untuk treatment di klinik, apa saja yang bisa membantu mengatasi dark spots akibat aging? Apakah bisa hilang seluruhnya atau hanya menyamarkan saja?

Untuk sebagian kasus yang lebih complicated, kadang menggunakan produk over the counter (OTC) saja tidak akan cukup. Untuk kasus-kasus seperti itu, disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter. Dokter mungkin akan perlu meresepkan terapi prescription strength seperti Retinoic Acid, krim bleaching, sampai chemical peels untuk eksfoliasi yang lebih mendalam.

Laser treatment di klinik bisa menjadi salah satu opsi treatment penunjang yang sangat layak dipertimbangkan. Pemilihan jenis energy-based devices yang cocok tentu tergantung pada diagnosis masing masing kondisi kulit, apakah dengan intense pulsed light (IPL), laser fraksional CO2, Er:Yag, atau non-fraksional Q-switch Nd:yag, Alexandrite, Picosecond Laser, dan lain sebagainya. Dark spots lentigines bisa dipudarkan permanen hanya dalam 1-2 sesi namun berisiko muncul berulang, sedangkan flek melasma lebih sulit diatasi sehingga membutuhkan beberapa treatment kombinasi. Keberhasilan treatment, apakah hasil tahan lama ataupun tidak, itu tergantung dari rajin atau tidaknya pasien melakukan treatment. Sebaiknya, treatment di klinik juga dilengkapi dengan daily skincare di rumah termasuk rutin pakai sunscreen, dan pastinya gaya hidup yang sehat.

Baca juga: Insecure Karena Bertambah Tua? Ini Tips Tetap Fit di Usia 30-an dan 40-an!

Nah, itulah bincang-bincang seputar aging spots bersama Dr. Reeza. Kini kamu sudah tahu perbedaan aging spots dengan noda gelap akibat jerawat, kan? Jangan lupa rajin merawat kulit setiap hari untuk mencegah dan mengatasinya ya!

Image: Dok. Evitderma Clinic Jakarta, Freepik.