ic-fd

4 Kunci Utama bagi Beauty Brand untuk Sukses di Dunia NFT

backstage beauty
author

nengvaleska・01 Mar 2022

detail-thumb

Semakin banyak kreator dan ilustrator asal Indonesia yang meramaikan dunia NFT. Some thrive, some flop. Mudahkah bagi beauty brand untuk sukses di dunia NFT? Bagaimana caranya? Simak di sini.

 

Pembahasan NFT (non fungible tokens) memang tiada habisnya. Mulai dari Ghozali Everyday yang fenomenal hingga inisiatif NFT beberapa beauty brand, seperti e.l.f. Cosmetics dengan ‘N.e.l.f.T’, Clinique ‘Meta Optimist’, dan NARS ‘Orgasm Experienced’. 

Dengan meluncurkan koleksi non fungible tokens yang terinspirasi dari produk-produk terlarisnya, ketiga beauty brand tersebut berhasil membangun awareness mengenai NFT kepada audiens masing-masing. Namun, menurut Irzan Raditya, Chairman Gaspack NFT Launchpad – perusahaan yang menyediakan layanan end-to-end untuk meluncurkan koleksi non fungible tokens bagi pemilik dan kreator IP (intellectual property) – langkah tersebut hanya efektif dalam jangka pendek.

Irzan menjelaskan, “Idealnya, pemanfaatan non fungible tokens untuk inovasi yang dilakukan oleh beauty brand harus bersifat jangka panjang dengan memikirkan CUAN. Konteks CUAN di sini tidak hanya berarti keuntungan, tetapi juga Community, Utility, Art, Network.”

Dok: https://boredapeyachtclub.com/

1.  Community

Jantung dari dunia NFT adalah komunitasnya, sehingga segala inisiatif yang dilakukan oleh kreator non fungible tokens harus berpusat pada komunitas itu sendiri. Irzan mengatakan, “NFT creators need to ensure that the community will thrive by purchasing the NFT collection through value creation and value building – which are made possible by the utility of the said collection.

Berbeda dengan bisnis pada umumnya yang membangun komunitas melalui visual social media platform seperti Instagram dan TikTok, komunitas NFT berpusat di Twitter dan Discord. Sebagai contoh, Bored Ape Yacht Club (BAYC), salah satu koleksi non fungible tokens tersohor dengan angka penjualan lebih dari 390.000 Ethereum (± 15 triliun rupiah), memiliki lebih dari 640.000 pengikut di Twitter dan lebih dari 148.000 anggota di Discord.

Discord memiliki keanggotaan yang lebih eksklusif daripada Twitter; semua berita terbaru pasti akan dirilis di Discord lebih dulu dan di dalamnya juga terdapat beberapa channel eksklusif yang hanya bisa diakses oleh pemilik NFT BAYC.

2. Utility di dunia NFT

Sebuah karya non fungible tokens bisa saja memiliki utilitas yang tidak hanya berlaku di dunia maya, tetapi juga dunia nyata, misalnya event atau merchandise eksklusif. Ada juga koleksi NFT yang memberikan manfaat finansial bagi pemiliknya, seperti CyberKongz. CyberKongz meluncurkan dua tipe gambar NFT, yaitu Genesis dan Baby. Satu CyberKongz Genesis menghasilkan 10 token $BANANA (token yang diluncurkan CyberKongz) per hari yang bernilai ± 2,5 juta rupiah.

Dok: www.azuki.com

3. Art

Sejatinya NFT adalah karya seni, therefore the art is the key. Penilaian akan sebuah karya seni memang subyektif, tetapi ada dua hal yang penggiat NFT cari: keunikan dan inklusivitas. “Uniqueness means no one has ever delivered this kind of art before, while inclusivity means the art makes people feel relevant, as if it is a self-representation in the metaverse,” jelas Irzan.

Menciptakan sesuatu yang unik sekaligus inklusif memang terdengar sulit, tetapi berhasil dilakukan oleh Azuki, koleksi non fungible tokens yang berhasil menembus angka penjualan lebih dari 109.000 Ethereum (± 4,3 triliun rupiah) hanya dalam waktu sebulan setelah diluncurkan. Di saat para kreator non fungible tokens berlomba-lomba meluncurkan koleksi yang menampilkan primata dengan gaya ilustrasi kartun untuk menyerupai BAYC, Azuki muncul membawa angin segar dengan gaya ilustrasi yang menyerupai manga (komik Jepang), attention-to-detail yang tinggi, serta avatar yang memiliki beragam warna kulit dan warna rambut.

4. Network

Makna network dalam konteks ini ada dua: jaringan blockchain dan jejaring kreator non fungible tokens. Pertama, dengan banyaknya jaringan blockchain yang tersedia, memilih jaringan blockchain yang tepat harus didasari pemahaman akan karakteristik audiens atau komunitas non fungible tokens yang ditargetkan.

Kedua, kreator NFT yang baru terjun sebaiknya membangun jejaring yang kuat dengan kreator non fungible tokens yang mendahuluinya. Prada masuk ke dalam dunia NFT karena gandengan Adidas, yang lebih dulu masuk ke dalam dunia non fungible tokens dengan menggandeng BAYC, NFT influencer bernama G Money, dan PUNKS Comic. Irzan menambahkan, “The NFT community believes in collaboration, so it is important for new non fungible tokens creators to build a strong network with those who have been in the space before them.”

 

Keempat poin di atas, apabila dieksekusi dengan baik oleh siapapun–termasuk beauty brands, akan mendatangkan cuan/keuntungan yang sebenarnya. Tidak hanya bagi kreator non fungible tokens, tetapi juga komunitasnya, khususnya early believers atau para pendukung/penggemar koleksi non fungible tokens tersebut sejak peluncurannya. BAYC, misalnya, yang dijual dengan harga 0,08 Ethereum (± 3,9 juta rupiah) saat diluncurkan pada bulan Mei 2021 kini telah memiliki floor price (harga termurah dalam suatu koleksi non fungible tokens) senilai 98 Ethereum (± 392 juta rupiah). Bagi pemilik koleksi NFT BAYC, ini merupakan investasi yang life changing

 

Welcome to the era of Web3.

 

 

Image: Azuki, CyberKongz, Adidas