banner-detik

beauty school

4 Tips Menggunakan dan Menyimpan Soap Bar dengan Baik

seo-img-article

Suka gemas pingin pakai artisan soap bar, tapi tidak tahu cara pemakaian yang optimal dan cara penyimpanannya? Coba simak tips di bawah ini ya!

Mandi menggunakan sabun tentunya sudah menjadi sebuah rutinitas bagi semua orang. Jenis sabun pun banyak banget, mulai dari sabun cair, sabun batangan atau soap bar, dan gel tersedia luas di pasaran. Kombinasi ingredients dan aroma yang menarik juga membuat kegiatan mandi menjadi lebih menarik.

Saya sendiri termasuk yang lebih suka menggunakan soap bar dibanding sabun cair lho! Apalagi belakangan, sabun batangan atau soap bar kembali menjadi favorit, di kalangan pencinta artisan soap. Selain saya memang suka gemas dengan bentuk-bentuk artisan soap bar, menggunakan soap bar juga membantu mengurangi limbah plastik, karena packaging-nya yang cenderung simpel dan bahkan tidak menggunakan plastik.

Baca juga: 4 Soap Bar Lokal yang Bisa Dipakai untuk Kulit Eczema

Namun, masih banyak juga yang kesulitan menggunakan soap bar, mengingat bentuknya serta cara penyimpanannya. Berikut tips untuk menggunakan soap bar agar mandi jadi lebih fun dan efektif!

Potong soap bar menjadi beberapa bagian kecil

Salah satu masalah saat menggunakan soap bar adalah ukurannya yang besar dan terasa tidak higienis bila langsung dipakai semua. Untuk mengatasi ini, kita bisa memotong soap bar menjadi beberapa bagian kecil dan menyimpan sisanya di wadah yang kering, dan tidak terpapar matahari langsung. Saya sendiri lebih suka menyimpan soap bar di lemari es.

Selain lebih hemat saat digunakan, potongan soap bar yang lebih kecil juga lebih mudah dibusakan dan digunakan di sela-sela lipatan kulit. Selain itu soap bar juga menjadi lebih mudah untuk dibawa berpergian.

Letakkan di tempat kering

Banyak orang merasa sabun batangan yang menggunakan bahan tambahan seperti minyak nabati ataupun butter, penggunaannya sangat boros atau cepat habis. Ini karena minyak nabati memiliki kekurangan membuat sabun jadi mudah larut dalam air.

Solusinya adalah dengan menyimpan sabun di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Setelah sabun digunakan, keringkan dan letakkan di tempat yang kering. Jangan ditaruh di area keran, bak mandi, shower, atau area-area yang memungkinkannya mudah terkena air. Kemudian tempatnya, gunakan wadah yang berlubang sehingga air bisa mengalir keluar.

Gunakan shower puff, loofah, atau soap bag

Untuk menghasilkan busa yang banyak, sebaiknya gunakanlah shower puff, loofah, atau soap bag. Karena bila menggunakan tangan, busanya nggak akan terlalu banyak dan jadi boros menggunakan sabun batang ini. Usapkan soap bar pada shower puff lalu busakan seperti membusakan sabun cair. Selain shower puff, bisa juga menggunakan loofah dan washcloth. Busa yang dihasilkan akan lebih banyak dan jadinya sabun lebih irit deh!

Atau kita juga bisa menggunakan soap bag. Soap bag ini bentuknya seperti kantung jaring dan fungsinya adalah untuk menghasilkan busa yang lebih banyak. Cara pakainya, masukkan sabun ke dalam kantong soap bag, kemudian basahi dengan air dan gunakan seperti ketika kita menggunakan shower puff. Soap bag ini juga bisa kita gunakan sebagai tempat menyimpan sabun. Pastikan gantung soap bag di tempat yang kering. Untuk opsi yang lebih eco-friendly, gunakan soap bag dari bahan alami sehingga bisa dikomposkan di akhir masa pakainya.

Ganti soap bar setiap 2 minggu

Semakin sering soap bar dipakai, maka teksturnya akan semakin lembek seperti mencair. Maka dari itu, berikan waktu soap bar untuk mengering dan mengeras kembali setiap dua minggu. Semakin sering soap bar kering, maka semakin awet soap bar tersebut. Itulah mengapa sebaiknya kita memotong soap bar menjadi beberapa bagian kecil sebelum digunakan.

Nah, itu tadi tips menggunakan soap bar agar lebih awet dan mandi juga menjadi lebih bersih. Selamat mencoba ya!

Image: Dok. Female Daily/Arum

Slow Down

Please wait a moment to post another comment