banner-detik

peace of mind

Susah Menolak Permintaan? Bisa Jadi Kamu adalah People Pleaser dan Ini Cara Memperbaikinya

seo-img-article
Kamu pernah merasa nggak, sulit untuk menolak permintaan orang lain? Apapun itu, baik dalam kerjaan atau kehidupan pribadi? Kadang kamu sampai mengenyampingkan kesenangnan kamu sendiri. Sehingga permintaan orang lain jadi lebih prioritas dibandingkan kebutuhan kamu? Kalau iya, bisa jadi kamu adalah tipe people pleaser.
Basically, orang-orang yang people pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha untuk membuat orang lain senang, meskipun membuang-buang waktu atau energi yang dimilikinya. Nah, kenapa sih ini bisa muncul? Menurut Ni Made Putri Ariyanti, M.Psi., Psikolog, hal ini timbul akibat rasa percaya diri kamu yang rendah, yang disebabkan oleh trauma, atau mungkin orang tua kamu yang menuntut kamu menjadi orang yang membanggakan.
Ketika kamu menjadi people pleaser, pasti ada masanya kamu akan mebgalami stress, frustasi atau kecewa. Karena kamu merasa pengorbanan yang kamu berikan, dianggap sepele oleh orang lain. Nah, berikut adalah  tanda-tanda people pleaser lebih lanjut.

Sering meminta maaf, meski tidak salah

Bukan kamu yang salah, tapi secara nggak sadar kamu akan meminta maaf. Atau misalkan ada satu hal yang salah, kamu siap untuk menjadi kambing hitamnya, dan menanggung kesalahan orang lain. Dalam pikiran kalian, kalian lebih memilih disalahkan, dibandingkan dimusuhi atau bahkan membencimu.

Memerlukan validasi dari orang lain

Sebenarnya kamu tahu yang kamu kerjakan itu baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Namun, kamu terus menerus membutuhkan pengakuan dari orang lain, kalau kamu mengerjakan dengna baik dan benar. Secara nggak sadar, kamu percaya kalau kamu hanya pantas disukai oleh seseorang, kalau kamu telah memberikan semua yang kamu miliki kepadanya.

Merasa bersalah setelah melakukan sesuatu

Menjadi people pleaser artinya berkata “ya” pada setiap kesempatan, atau melakukan segala hal yang diminta orang lain terhadapmu. Misalnya, kamu tidak ingin pergi ke sebuah acara, tetapi kamu tetap datang. Akhirnya, kamu merasa bersalah karena membuang-buang waktumu, padahal kamu bisa mengisinya dengan me-time.

Relate dengan tiga poin di atas? Memang sih, mengatakan iya dan membantu semua orang itu memang menyenangkan untuk diri kita. Namun, kalau nggak mendapatkan respon atau apresiasi yang seharunya, pasti kita jadi terus menerus merasa kecewa, dan semakin memperparah rasa percaya diri kita. Bisa jadi, kamu malah semakin mengaggap, diri kamu nggak kompeten.

Yuk, jangan sampai kamu semakin tenggalam dalam siklus ini, karena merugikan diri sendiri. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk stop kebiasaan people pleaser? Ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

Menolak dengan sopan ajakan teman dan berikan alasan yang jelas

Sebelum kamu mengatakan iya atau tidak, pikirkan dulu kondisi kamu. Kira-kira apa alasan kamu ingin menolak atau meng-iya kan permintaan orang ini apa ya? Jangan lupa juga untuk menetapkan batasan kamu. Kalau memang kamu sudah overload dengan pekerjaan, atau kamu sedang nggak fit, boleh banget kok menolak. Berikan alasan kenapa kamu menolak hal tersebut. Pasti orang lain jug akan mengerti.

Meminta maaf dengan sungguh-sungguh

Minta maaf sesuai dengan kadarnya dan bersunggu-sungguh. Jangan hanya asal minta maaf, karena kamu ingin merasa lebih baik mengenai dirimu sendiri. Pastikan juga, ketika kamu meminta maaf ya, bersungguh-sunggu dan nggak akan mengulanginya lagi.

Temukan validasi dari dirimu

Validasi nggak melulu kita butuhkan dari orang lain kok. Kita harus belajar mulai meng-apresiasi diri sendiri. Kalau kamu mengerjakan satu hal dan sudah sesuai dengan standar atau yang diminta, artinya kamu sudah melakukan dengan baik dan benar.

Kamu juga bisa kok hangout dan senang-senang bersama teman-teman, tanpa kamu harus memberikan atau melakukan satu hal kepada mereka. Pokoknya nikmatin saja rasa happy yang kamu punya, dan nggak perlu merasa bersalah. Kalau kamu merasa senang, kamu tidak perlu menyenangkan orang lain.

Itu beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Namun kalau sudah mencoba poin-poin di atas dan kamu masih kesulitan untuk stop menjadi people pleaser, nggak salahnya mencari bantuan ke psikolog. Sekarang sudah banyak kok psikolog yang bisa kamu jangkau dari aplikasi online, seperti Riliv atau halodoc.

Image source:   cookie_studio – www.freepik.com dan  freepik .

Slow Down

Please wait a moment to post another comment