banner-detik

beauty school

Hustle Culture Menjadi Penyebab Burnout, Ini Cara Mengatasinya

seo-img-article

Burnout dan hustle culture selalu berjalan berdampingan. Kalau kamu terlalu banyak bekerja di luar batas kemampuan atau waktu yang ditentukan, pasti kamu akan merasakan burnout. Seperti yang saya tuliskan di artikel “Bahaya Hustle Culture di Zaman Sekarang“, bekerjalah untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja.

Tapi ternyata bunrout itu faktornya banyak lho, bukan hanya dari hustle culture saja. Burnout bisa terjadi karena kamu frustrasi dengan lingkungan kantor yang toxic, kondisi masa pandemi di mana harus kerja dari rumah, atau kurang apresiasi dari atasan, dan mentoring yang baik.

Jadi inilah empat hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bunrout di masa seperti sekarang ini:

Mengubah jam kerja

Biasakan kerja hanya pada waktu yang ditentukan oleh perusahaan. Boleh saja perusahaan meminta kamu kerja di luar jam yang sudah ditentukan, asalkan memang ini sifatnya urgent dan nggak setiap hari. Tapi kalau hampir setiap hari, kamu diminta kerja di luar batas, kamu punya hak untuk menolaknya. Atau kalau atasan kamu masih push dan nggak mau mengerti, minta biaya jam lembur dan mengingatkan lagi poin-poin yang telah disetujui dari kontrak kerja.

Evaluasi

Kalau kamu mulai merasa motivasi bekerja menurun dan butuh mentor tambahan, nggak ada salahnya untuk melakukan meeting 1 on 1, setiap beberapa bulan sekali. Di 1 on 1 ini, jadi kesempatan kamu untuk belajar dan mengutarakan masalah apa saja yang kamu alami, saat melakukan pekerjaan. Nggak cuma ngobrolin obstacle pekerjaan, biasanya dari 1 on 1 ini, kamu juga bisa mendapatkan insight baru, yang bikin kamu semangat untuk bekerja lagi.

Transpran

Baik atasan atau kamu harus saling transparan dalam bekerja. Maksudnya adalah atasan harus bisa mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh karyawan dan memberikan credit atas pekerjaannya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan work life balance, untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Sehingga keinginan karyawan untuk resign semakin berkurang.

Program kesehatan mental

Berikan ide ke perusahaan, bahwa di zaman sekarang perlu adanya program kesehatan mental. Buat event bulanan, di mana perusahaan mengundang psikolog untuk sharing mengenai mental health. Sehingga kamu juga bisa mendapatkan ilmu, gimana caranya untuk menjaga kesehatan mental yang baik dan cara mengatasi burnout yang efektif.

Intinya untuk mencegah burnout dan menjaga kesehatan mental, baik karyawan atau perusahaan memiliki peranan yang penting. Keduanya harus sering sharing dan saling mendengarkan. Balik lagi, komunikasi adalah hal penting untuk menyelesaikan masalah ini.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment