Ini dia, beberapa kelebihan dan kekurangan dari menspad dan menscup yang perlu kamu tahu, sebelum memutuskan untuk memakai salah satunya!
Beberapa bulan belakangan, saya memang banyak berpikir tentang gaya hidup saya yang menyumbangkan banyak sampah. Apalagi dengan pekerjaan saya sebagai beauty blogger dan reviewer. Dari sisi produk-produk kosmetik, saya banyak sekali membuang sampah kemasan produk, meskipun saya sudah sebisa mungkin meminimalisir. Makanya saya mencoba lebih mengurangi sampah dari sektor lain. Di antaranya adalah sampah pembalut sekali pakai, yang mau nggak mau saya pakai setiap bulannya.
Saya sendiri sempat galau lama sekali, memilih antara reusable menstrual pads (pembalut yang bisa dicuci dan dipakai berulang) atau menstrual cup. Saya sempat riset kelebihan dan kekurangan macam-macam produk. Saat ini sih saya sudah memutuskan lebih nyaman dengan yang mana. Tapi barangkali ada yang punya kegalauan yang sama dengan saya waktu itu, saya akan berikan beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing, untuk membantumu mengambil keputusan.
Jujur, saya awalnya paling tertarik dengan menstrual cup karena memang terlihat lebih praktis dan nggak ribet mencucinya. Makanya, awal-awal saya mau beralih ke pembalut ramah lingkungan, saya akhirnya membeli menstrual cup terlebih dahulu dan belum membeli reusable menstrual pad. Ini dia pertimbangan saya kenapa saya waktu itu memutuskan membeli menscup.
Kelebihan-kelebihan menstrual cup di atas memang benar, dengan catatan kalau kita sudah berhasil memakai alat tersebut ya. Jujur saja, karena saya ada riwayat vaginismus, sampai saat ini saya belum berhasil memasang menstrual cup. Jadi, yang saya punya akhirnya hanya tergeletak saja dan belum berhasil saya pakai.
Lalu kekurangan lainnya, menstrual cup ini harus direbus sebulan dua kali, yaitu saat akan digunakan dan setelah selesai digunakan. Jadi kita harus sedia panci khusus untuk merebus menstrual cup setiap bulannya. Dan lagi, harga menstrual cup ini cukup mahal, walaupun kalau saya sih nggak masalah ya karena ini bisa kita pakai berulang dalam jangka waktu lama.
Karena sudah berbulan-bulan dan belum berhasil juga, saya merasa harus move on dan mulai beralih mencoba menstrual pad. Karena kalau nggak segera beralih, mau sampai kapan saya terus-terusan pakai pembalut sekali pakai?
Lalu, saya memutuskan membeli reusable menstrual pad dari brand lokal. Awal-awal saya pakai, saya hanya membeli satu menstrual pad, karena masih mencoba-coba dan menjelajahi merek mana yang paling nyaman untuk saya. Sekarang sih saya sudah punya beberapa menstrual pad yang bisa saya gunakan bergantian selama periode menstruasi.
Nah, buat kamu yang masih ragu pakai menspad, ini dia kelebihan dari menstrual pad yang mungkin bisa kamu pertimbangkan.
Kekurangan dari menstrual pad ini tentunya cukup ribet ya. Kita harus mencuci dengan tangan segera setelah dilepaskan, dan jujur terkadang agak susah menghilangkan stain pada permukaan menstrual pad. Lalu kita juga harus sedia banyak, untuk dipakai bergantian selama menstrual pad yang lain sedang dicuci dan dijemur.
Semuanya tergantung kebutuhan sih. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti yang sudah saya jabarkan di atas. Sekarang tinggal menyesuaikan saja dengan budget, kebutuhan, dan kenyamananmu masing-masing.
Saya sendiri, karena nggak berhasil pakai menstrual cup, pada akhirnya memilih memakai menstrual pad dan sudah merasa nyaman dengan itu. Namun, seharusnya memakai menscup nggak sesusah itu sih. Ini mungkin faktor saya yang pernah vaginismus juga, jadi untuk memakai menstrual cup memang merupakan tantangan tersendiri.
Kamu tertarik mencoba yang mana nih? Share di kolom komentar ya!
Image: Freepik.com