health wellness

Kenapa Perempuan Harus Rutin ke Obgyn dan Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi?

seo-img-article

Sebagai perempuan, kita harus menjaga kesehatan area kewanitaan dan juga kesehatan organ reproduksi. Jadi, jangan ragu untuk rutin ke obgyn!

Masih banyak orang yang menganggap bahwa SpOG atau Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan), atau disingkat obgyn, adalah dokter yang dekat dengan ibu-ibu hamil saja. Padahal, sebagai perempuan, semestinya kita akrab dengan mereka.

Dokter kandungan nggak hanya mengurusi ibu hamil, lho! Kenapa? Karena perempuan bisa punya banyak permasalahan terkait hormon, area kewanitaan, dan juga organ reproduksi, sehingga nggak boleh malu-malu untuk mengunjungi obgyn agar permasalahan tersebut nggak berlarut-larut dan tetap terjaga kesehatannya. Untuk lebih meyakinkan kamu bahwa ke obgyn secara rutin adalah hal yang penting, saya melakukan interview dengan dr. Mufti Yunus, SpOG, dokter kandungan yang berpraktik di Omni Hospital Alam Sutera. Simak, yuk bincang-bincang tentang kesehatan organ kewanitaan di bawah ini!

1. Banyak orang yang merasa takut konsultasi ke obgyn karena belum menikah, padahal penting kan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi di semua usia, apalagi kalau sudah aktif secara seksual. Bagaimana tanggapan dokter?

“Sebenarnya ini merupakan hal yang wajar, karena banyak orang yang masih malu atau merasa tabu untuk memeriksakan organ intim mereka, apalagi obgyn akan menanyakan hal yang sifatnya pribadi. Tapi, semua itu harus dikesampingkan, karena pemeriksaan rutin ke obgyn (baik ada keluhan maupun tidak, hamil maupun tidak), adalah hal yang harus dilakukan secara berkala, tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan organ reproduksi dan seksual supaya tetap baik dan sehat. Sebaiknya setiap perempuan harus paham cara merawat diri, terutama organ reproduksinya.”

2. Menurut dokter, sejak usia berapa perempuan harus sadar tentang pentingnya kesehatan reproduksi?

“Idealnya, perempuan memeriksakan diri ke obgyn saat memasuki usia 13 tahun atau 15 tahun, ketika memulai masa pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi. Terlebih lagi bila perempuan sudah aktif secara seksual, maka sudah wajib berkunjung ke obgyn untuk memeriksakan kesehatan organ reproduksinya. ACOG (the American Congress of Obstetrican and Gynecologyst) juga menganjurkan pada usia 13-15 tahun.”

Baca juga: 5 Cara Mudah untuk Menjaga Kesehatan Area Kewanitaan

3. Sebaiknya perempuan (meskipun belum menikah) berapa kali ke obgyn setiap tahunnya, Dok?

“Minimal setahun sekali untuk pemeriksaan ke obgyn. Tapi bila ada keluhan seperti gangguan menstruasi, atau keputihan, sebaiknya jangan tunda-tunda, harus segera ke obgyn di rumah sakit terdekat.”

4. Apa saja masalah hormon yang umumnya dialami oleh perempuan Indonesia?

“Gangguan hormon yang sering dialami oleh perempuan, khususnya di Indonesia, biasanya karena hormon yang tidak seimbang pada hormon steroidnya, yaitu antara hormon estrogen dan progesteron, atau disebut juga inbalance hormone. Hal ini biasanya ditandai dengan haid yang tidak teratur sehingga terganggu  fungsi organ reproduksinya, bahkan sampai sulit memiliki keturunan. Gangguan hormon bisa terjadi ketika kelenjar penghasil hormon dalam tubuh tidak berfungsi maksimal.”

Baca juga: Langkah-Langkah Merawat Kebersihan dan Kesehatan Area Kewanitaan

5. Selain papsmear, apalagi yang harus dilakukan perempuan untuk mencegah kanker serviks?

“Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel rahim. Itu sangat berbahaya dan biasanya gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar. Jadi, perempuan penting sekali untuk melakukan papsmear setahun sekali, serta menjaga kesehatan reproduksi mereka dengan cara vulva hygiene (memelihara kebersihan alat kelamin bagian luar), memiliki kehidupan seks yang sehat (hanya pada satu pasangan), tidak merokok, dan rajin memeriksakan diri ke obgyn untuk mengetahu lebih detil kondisi rahimnya.”

Baca juga: Kulit Cantik dan Sehat Tanpa Hiperandrogen 

6. Seberapa tinggi pengaruh kondisi hormon pada kondisi kulit, Dok? Banyak nggak yang konsultasi ke obgyn karena kondisi kulitnya berjerawat dan siklus mensnya nggak teratur?

“Hormon bisa sangat berhubungan dengan kondisi kulit. Pengaruh hormon terutama estrogen dan androgen, bisa menyebabkan kulit berjerawat. Pada kasus PCOS (Poly Cystic Ovarium Syndrome), biasanya perempuan punya kulit yang gampang berjerawat, banyak tumbuh bulu atau facial hair, dan juga sulit punya keturunan. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh hormon androgen yang jumlahnya sangat tinggi.”

Baca juga: 2 Produk yang Bikin Area Kewanitaan Tetap Segar

7. Apa saja makanan yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan, dan apa yang sebaiknya dihindari?

“Sebaiknya perempuan banyak mengonsumsi makanan yang tinggi antioksidan, seperti vitamin E, vitamin C, Beta Karoten, misalnya sayuran hijau, buah strawberry dan blueberry. Prinsipnya, konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, cukup lemak dan protein, sehingga terhindar dari obesitas atau tubuh yang terlalu kurus. Tubuh yang terlalu gemuk atau terlalu kurus, bisa menyebabkan hormon tidak seimbang, sehingga akhirnya jadi banyak masalah pada organ reproduksi, bisa muncul masalah kulit juga.”

 

Nah, itulah alasan kenapa perempuan harus rutin ke obgyn! Setelah mendapat penjelasan dari dr.Mufti Yunus, SpOG, di atas, kamu semakin yakin, kan? Kalau nggak nyaman bertemu dengan obgyn laki-laki, kamu bisa kok memilih obgyn yang perempuan. Jangan lupa jalankan pola hidup sehat dan juga rawat area kewanitaanmu dengan baik ya!

 

Image: Freepik.com

Slow Down

Please wait a moment to post another comment