banner-detik

lifestyle

Mengenal Pentingnya Vaksin COVID-19 di Indonesia

seo-img-article

Salah satu bentuk pencegahan dan penanggulangan kasus COVID-19 di Indonesia adalah dengan pelaksanaan vaksin. Namun, masih banyak yang kurang aware terhadap pentingnya vaksin. Berikut penjelasannya secara singkat. 

COVID-19 sudah masuk ke Indonesia dan resmi mendapat kasus pertama pada, 2 Maret 2020 lalu. Virus ini terbilang sangat berbahaya karena menyerang imunitas tubuh. Bahkan pada beberapa kasus, dampaknya bisa sangat mematikan, terutama bagi pemilik penyakit penyerta (komobid) dan usia lanjut. Selain menerapkan protokol kesehatan, pemerintah sudah mencanangkan pemberian Vaksin COVID-19 sejak awal 2021 lalu. Namun, masih banyak pihak yang cukup skeptis dengan vaksin tersebut. Saya akan jelaskan sedikit betapa pentingnya pemberian vaksin dan cara kerjanya di Indonesia.

Alasan keraguan pada vaksin COVID-19

Meskipun program pemberian vaksin ini banyak didukung oleh masyarakat, namun ada beberapa orang yang masih meragukannya. Menurut Wiku Adisasmito, selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 melalui Agenda International Media Briefing bulan Januari lalu, menjelaskan jika keraguan ini bisa dibagi ke dalam dua hal.

Pertama, pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia termasuk baru. Jadi, masyarakat terbilang belum ada persiapan secara matang untuk menghadapinya. Bahkan hal ini juga terjadi pada banyak kelompok masyarakat di seluruh dunia.Kedua, ada beberapa yang masih ragu dengan keamanan vaksin itu sendiri. Dalam arti mereka ingin mengetahui lebih detail mengenai bahan dan cara kerja yang digunakan.

Pentingnya pelaksanaan vaksin COVID-19 di Indonesia

Saya sempat membaca penjelasan dari dr. Astari Pranindya Sari, M.Sc., Sp.P., selaku Dokter Spesialis Paru RSA UGM dalam bincang online “Ngobrol Seputar Vaksin” pada 21 Januari lalu. Beliau menjelaskan mengapa pemberian vaksin COVID-19 di Indonesia begitu penting. Dimulai dengan kasus positif penderita COVID-19  di Indonesia yang semakin meningkat setiap harinya. Saya sendiri sering melihat begitu banyak rumah sakit dan tenaga kesehatan yang kewalahan setiap ada pasien positif COVID yang masuk. Bahkan, kasus tertinggi mencapai lebih dari 900 ribu. Hal ini juga yang menyebabkan persentase mortalitas dan positivity rate semakin meningkat.

Hal lain yang perlu diketahui masyarakat adalah mengenai obat virus ini sendiri. Meskipun sudah banyak obat yang tersedia untuk pasien positif COVID-19, namun tetap saja mortalitas pasien menjadi naik. Ini terjadi karena ketidakseimbangan obat yang tersedia dengan jumlah kasus positif. Penemuan vaksin COVID-19 juga mengalami proses yang cukup panjang. Mulai dari uji laboratorium dengan objek hewan, uji klinis hingga persentase efikasi yang harus memenuhi syarat dari World Health Organization (WHO).

Jenis Vaksin COVID-19 Di Indonesia

Vaksin yang digunakan di Indonesia terdiri dari 7 macam berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020. Berikut penjelasan singkatnya.

  1. Vaksin Sinovac

Vaksin dengan nama CoronaVac ini berasal dari China dengan bahan dasar berupa virus Corona yang sudah dimatikan. Bahkan, jenis vaksin ini sudah melampaui standar minimal 50% yang ditetapkan WHO.

  1.   Vaksin AstraZeneca (Oxford)

Nama vaksin di atas dikenal juga dengan AZD1222 yang berasal dari Inggris. Vaksin ini sudah terbukti aman dan halal. Vaksin ini sudah terbukti tidak berkontak langsung dengan produk berbahan hewani. Setelah disuntikkan, vaksin akan masuk ke dalam sel tubuh dan memicu sistem imun tubuh untuk melawan virus COVID-19.

  1. Vaksin Sinopharm

Cara kerja vaksin ini terbilang sama dengan Sinovac, yang memicu sistem imun tubuh untuk melawan virus. Sinopharm juga telah melewati uji klinis selama 3 tahap dan mendapat izin penggunaan darurat di China serta Arab.

  1. Vaksin Moderna

Vaksin yang berasal dari Amerika Serikat ini memiliki bahan dasar yang cukup berbeda, yakni menggunakan salah satu bahan genetik virus (Mrna). Cara kerja bahan ini mengarahkan sel tubuh untuk memproduksi protein yang sama, seperti protein pada virus COVID-19. Nantinya, sel-sel tubuh akan membentuk antibodi yang bisa melawan protein tersebut.

  1. Vaksin Pfizer-BioNTech

Bahan yang digunakan pada vaksin ini hampir sama dengan Moderna, namun dengan dosis yang lebih tinggi. Meskipun begitu, vaksin ini masih tergolong aman dengan efek samping yang tidak terlalu berat.

  1. Vaksin Novavax

Bahan dasar vaksin asal Amerika Serikat ini berupa protein subunit. Cara kerjanya hampir sama dengan Moderna yakni meniru protein alami yang memicu antibodi untuk melawan virus COVID-19.

  1. Vaksin Merah Putih (BioFarma)

Vaksin satu ini masih dalam proses pengembangan, di bawah kerjasama PT BioFaram dengan Lembaga Biomolekular Eijkman. Rencananya uji klinis baru bisa dilaksanakan pada bulan Juni 2021.

Cara kerja dari tiap vaksin di Indonesia memiliki patokannya masing-masing. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa cek di www.nytimes.com, yang sudah merangkum cara kerja dari tiap vaksin mulai dari AstraZeneca, Sinopharm, Johnson & Johnson, Novavax hingga Moderna.

Baca juga : Fakta Terbaru Vaksin COVID-19 Astrazeneca Terbukti Aman Digunakan

 

Jadwal pelaksanaan vaksin

Untuk jadwal pelaksanaan vaksin juga masih bertahap dilakukan. Kamu juga bisa mengakses secara gratis melalui pedulilindungi.id/cek-nik. Lalu, masukkan nama lengkap, nomor NIK yang sesuai pada KTP. Masukkan juga kode keamanan yang tertera dan hasilnya akan menunjukkan apakah NIK bisa terdaftar untuk menerima vaksin.

Cara mudah selanjutnya adalah melalui situs http://bit.ly/vaksincovidri dan @kemenkes_ri di Instagram, untuk mengetahui jadwal vaksin di masing-masing daerah. Untuk registrasi vaksinasi juga bisa melalui SMS Blast PEDULICOVID, website pedulilindungi.id serta melalui email vaksin@pedulilindungi.id.

Vaksin COVID-19 sendiri sudah memiliki banyak manfaat untuk pencegahan, penanggulangan serta penanganan  dari virus. Pastikan juga untuk selalu membaca panduan sebelum vaksin melalui https://covid19.go.id/vaksin-covid19, mempersiapkan KTP sebelum tindakan, dan menjaga imunitas tubuh. Tetap lakukan protokol 5M yakni mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

 

Image : unsplash.com, pedulilindungi.id

Slow Down

Please wait a moment to post another comment