banner-detik

skin care

Kenalan dengan Pityriasis Rosea, Bercak Merah dan Bersisik di Kulit Akibat Virus

seo-img-article

Apa itu Pityriasis Rosea? Seperti apa tanda-tandanya?

 

Tiba-tiba muncul bercak merah di kulit dan terasa gatal? Jangan buru-buru self-diagnosed atau menuduh kulitmu nggak cocok dengan produk body care, air, atau alergi terhadap makanan tertentu. Bisa jadi, kamu mengalami Pityriasis Rosea. Yuk kenali gejala dan cara mengatasinya.

Bulan lalu, saya dan suami baru saja pindah rumah. Seperti biasa, tiap kali pindah ke lingkungan baru, biasanya kulit saya butuh waktu untuk beradaptasi dengan airnya. Apalagi, di lingkungan yang baru ini, airnya agak keruh dan berbau besi yang cukup menyengat.

Untungnya kali ini kulit saya nggak menunjukkan reaksi negatif yang parah. Masalah justru dialami oleh suami saya. Muncul bercak-bercak kemerahan, yang jika diraba teksturnya seakan bersisik. Bercak merah ini awalnya hanya muncul di area collarbone dan nggak terasa gatal. Namun, lama-lama bercak ini menyebar ke seluruh badan dan punggung, dan terkadang terasa gatal. 

Awalnya kami mengira bercak tersebut cuma reaksi kulit yang sensitized akibat air yang keruh, atau sabun mandi yang nggak cocok di kulit. Tapi, dari pada terus melakukan self-diagnosed dan nggak kunjung sembuh, kami langsung berkonsultasi ke dokter kulit di kota kami. 

Ternyata, diagnosa dokter jauh berbeda dari yang kami kira. Gejala-gejala seperti yang saya sebutkan di atas, ternyata didiagnosa sebagai Pityriasis Rosea.

Gejala Pityriasis Rosea

Gejala Pityriasis Rosea hampir mirip dengan eczema dan psoriasis, yakni kulit memerah, bersisik, dan terasa gatal. Pada Pityriasis Rosea, gejalanya diawali dengan rasa tidak enak badan sebelum bercak muncul, misalnya sakit tenggorokan, sakit kepala atau demam, walaupun tidak semua penderita Pityriasis Rosea mengalaminya. 

Awalnya bercak muncul di area torso, punggung dan lengan. Bercak berwarna kemerahan ini berukuran kecil hingga sedang dengan tekstur seperti bersisik di tengahnya. Bercak ini disebut juga “the herald patch”. Satu atau dua minggu setelah munculnya herald patch, muncul bercak-bercak lebih banyak, yang terkadang terasa gatal. 

Baca juga: Saya Mengidap Dermatitis Seboroik, Gejalanya Mirip Psoriasis

Gejala Pityriasis Rosea ini bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama, mulai dari 3 hingga 8 minggu atau lebih, dan bercaknya bisa jadi sangat banyak. Pada orang dengan warna kulit gelap, gejala Pityriasis Rosea bahkan bisa muncul di wajah, lebih gatal, dan lebih rentan terhadap Post Inflammatory Hyperpigmentation (PIH).

Penyebab Pityriasis Rosea

Bukan alergi atau reaksi dari skincare yang nggak cocok di kulit. Penyebab pasti dari Pityriasis Rosea sendiri sebenarnya masih belum bisa dipastikan. Namun, kemungkinan penyebab Pityriasis Rosea adalah infeksi virus, tepatnya Human Herpes Virus (HHV). Pityriasis Rosea bisa menyerang siapa saja, terutama kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa usia 20-an. Penyakit ini tidak menular, jadi nggak perlu takut bersentuhan atau kontak dengan orang yang mengalami Pityriasis Rosea.

Cara mengatasi Pityriasis Rosea

Jika mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkaan di atas, sebaiknya kamu nggak langsung self-diagnosing, sebab beberapa problem kulit memang punnya gejala yang hampir mirip, tapi cara menanganinya berbeda. Nah, kalau kamu asal self-diagnosing dan penanganannya nggak tepat, bukannya sembuh, malah bisa memperparah gejalanya.

Makanya, sebaiknya kamu langsung datangi ahli atau dokter spesialis kulit dan kelamin untuk berkonsultasi. Dokter akan meresepkan obat-obatan berupa antihistamin untuk meredakan gatalnya, krim corticosteroid dan/atau antiviral. Tentunya, obat-obatan ini nggak bisa kamu beli sembarangan dan harus digunakan dibawah pengawasan dokter.

Orang dengan Pityriasis Rosea juga disarankan untuk mendapatkan sinar UVB yang cukup dengan cara berjemur di bawah sinar matahari selama beberapa saat. Tapi ingat, jangan berjemur siang bolong dan terlalu lama, ya. Cek artikel ini biar tahu cara berjemur yang tepat!

Baca juga: 3 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Kulit Sensitif dan Eczema

Setelah sembuh dari Pityriasis Rosea, masih ada PR yang perlu diselesaikan, yaitu PIH dari bekas bercak merah yang menghitam. Untuk merawat kulit tubuh yang dipenuhi bekas Pityriasis Rosea, disarankan uuntuk menjaga kulit tetap lembap dengan menggunakan body moisturizer yang tepat. Kamu juga bisa menggunakan body lotion yang mengandung vitamin C atau Glutatthione untuk mencerahkan. Lakukan juga eksfoliasi 1 atau 2 kali setiap minggu. Mengingat Pityriasis Rosea dapat berlangsung cukup lama, kamu harus ekstra sabar untuk merawat kulitmu hingga bebas dari bercak-bercak dan PIH.

Ada yang pernah, atau justru sedang mengalami Pityriasis Rosea? Share pengalamanmu di kolom komentar, yuk!

 

 

 

Referensi:

Mahajan, K., Relhan, V., Relhan, A. K., & Garg, V. K. (2016). Pityriasis Rosea: An Update on Etiopathogenesis and Management of Difficult Aspects. Indian journal of dermatology, 61(4), 375–384. https://doi.org/10.4103/0019-5154.185699

Pityriasis Rosea. (2019). Harvard Health Publishing. Harvard Medical School. Diakses dari https://www.health.harvard.edu/a_to_z/pityriasis-rosea-a-to-z 

Image: dok pityriasisroseareviews, Freepik.com

Slow Down

Please wait a moment to post another comment