Menerapkan self love adalah sesuatu yang baik, tapi bagaimana kalau penerapannya berlebihan?
Apa sih definisi mencintai diri sendiri? Walaupun segala hal tentang self love sering banget dibahas belakangan ini, tapi kayaknya untuk betul-betul menerapkannya nggak segampang yang dikira. Bahkan nggak jarang juga dari kita yang sulit mencintai diri sendiri, tapi kita menganggap hal tersebut adalah hal yang wajar. Well, kalau kamu masih mengalami hal tersebut, it’s ok kok! Perjalanan mencintai diri sendiri adalah progress yang panjang dan setiap orang memiliki journey-nya masing-masing.
Walaupun journey untuk mencintai diri sendiri bagi setiap orang, tapi sekarang ini nggak jarang juga yang mulai abuse kata-kata self love dan menjadikannya alasan untuk segala hal. Bukan lagi jadi sesuatu yang positif, malah dinilai berlebihan. Namun, sebagaimana segala sesuatu yang ada di atas bumi ini, harus berjalan dalam roda keseimbangan. Tak kurang, juga tak lebih. Kita memerlukan air untuk hidup, tapi jika air itu datang layaknya tsunami, mampu meluluhlantakkan kehidupan di atasnya. Begitu juga, cinta diri, kapankah sebuah perayaan cinta diri itu menjadi overdosis?
Baca juga: 10 Alasan Sulitnya Menerapkan Self-Love
When enough is enough
Makanan lezat itu menyenangkan (iya, mengenyangkan juga). #Foodtherapy itu benar adanya. Saya masih suka craving makanan yang tak bisa saya buat sendiri, seperti cheesecake dan tiramisu atau…duriaaan! Demi #ilovemyself sesekali saya rela jajan makanan-makanan yang akan sangat ‘mengobati’ segala beban hidup yang saya rasakan. Tapi, kalau sampai sering-sering dan ketagihan, itu artinya saya tidak cinta diri lagi, mengingat makanan-makanan tersebut tinggi gula,dan riskan membobol dompet. Tentu, hal yang sama juga berlaku untuk liburan ke tempat-tempat impian, #retailtherapy, belanja online, dan sebutlah, segala hal yang jika diraih atau dilakukan dalam porsi yang pas, memang sangat kita butuhkan.
Baca juga: Becca Cosmetics Bangkrut karena Pandemi, Borong Produk Ini Sebelum Tutup!
Prokrastinasi
Kata ini belum ada, sih, di KBBI. Berasal dari bahasa Inggris kata procrastinate, dalam psikologi, prokrastinasi berarti tindakan mengganti tugas berkepentingan tinggi dengan tugas berkepentingan rendah, sehingga tugas penting pun tertunda. Ada tiga kriteria suatu perilaku dapat dikelompokkan sebagai prokrastinasi: harus kontraproduktif, kurang perlu, dan menunda-nunda. Pernahkah Anda, mengalami seperti saya, saat sedang dalam tekanan deadline ketat, saking stresnya malah rasanya ingin break dengan mencari kesenangan. Semisal, maraton menonton serial kesayangan, rebahan nggak jelas, atau lihatin stories medsos sampai lupa waktu?
Masih ada beberapa tanda self love berlebihan yang bisa kamu baca di halaman ini. Apakah kamu termasuk salah satu satunya?
Foto: Dok. freepik.com
