Beragam metode diet sudah kamu coba, tapi belum ada yang berhasil? Mungkin kamu bisa mencoba Nordic diet!
Nordic diet adalah pola makan yang fokus dengan konsumsi makanan yang didapat secara lokal di negara Nordic, yaitu Norwegia, Denmark, Swedia, Finlandia, dan Eslandia. Lalu, kita yang tinggal di Indonesia, yang letaknya sangat jauh dari negara Nordic, apakah bisa menerapkan Nordic diet? Bisa, kok!
Nordic diet sebenarnya diciptakan tahun 2004 oleh para nutritionist, scientist, dan chef yang menyadari adanya peningkatan obesitas dan gaya pertanian yang tidak sustainable di negara-negara tersebut. Nah, meskipun awalnya berniat untuk meng-highlight makanan yang didapat secara lokal dan sustainable, ternyata popularitas Nordic diet makin terkenal dari tahun ke tahun.
Kenapa metode diet ini menjadi populer? Karena, sebenarnya caranya nggak terlalu sulit. Dibandingkan dengan diet mayo yang membuat kamu harus makan makanan tanpa garam dan gula selama 13 hari, atau diet keto yang harus memangkas sangat banyak karbo, Nordic diet ini tergolong punya peraturan yang lebih simpel.
Baca juga: Rekomendasi Catering Diet Affordable untuk Menurunkan Berat Badan Setelah Liburan
Basically, Nordic diet menekankan pada konsumsi sayuran, buah, dan seafood, atau makanan-makanan yang diperoleh dari laut, danau, dan alam. Dalam Nordic diet, konsumsi whole grain lebih disarankan. Gula dan processed food harus dipangkas, begitu pun dengan daging merah. Kalau mau makan daging merah, sebaiknya pilih yang punya kualitas tinggi, dan hanya sesekali saja.
Banyak yang menyebutkan bahwa Nordic diet mirip dengan Mediterranean diet, karena fokus pada tumbuh-tumbuhan dan seafood. Namun, bedanya, Mediterranean diet juga menyarankan konsumsi extra virgin olive oil yang banyak. Sementara, Nordic diet lebih meng-highlight canola oil.
Baca juga: Yang Perlu Kamu Tahu tentang Vegan Diet
Baca juga: Kenalan dengan Kurma Si Buah Kaya Manfaat, untuk Kulit sampai untuk Diet!
Baca juga: 5 Resep Sarapan Sehat Anti-Ribet Selama #DiRumahAja
Seperti yang kamu tahu, negara kita kaya dengan hasil lautnya! Ikan air tawar pun banyak yang bisa dikonsumsi dan mudah didapat di sini. Sayuran dan buah-buahan juga sangat berlimpah. Kamu bisa ganti nasi putih dengan nasi merah, atau makan roti gandum dan hindari roti putih biasa. Gaya sustainable living pada Nordic diet juga bisa jadi acuan baik supaya kita lebih fokus pada sumber pangan lokal.
Kalau kamu menerapkan Nordic diet, kamu juga nggak perlu memaksakan “makan sehat ala Western” seperti mengonsumsi salad atau avocado toast setiap hari. No, diet nggak harus seperti itu, kok. Mentang-mentang namanya Nordic diet, maka kamu harus konsumsi Norwegian salmon setiap hari? Nggak juga! Makan nasi merah, dengan sayuran kukus atau sayuran yang ditumis dengan canola oil, ditambah balado ikan cakalang, itu juga sudah tergolong menerapkan gaya Nordic diet. Cara Nordic diet yang cenderung fleksibel inilah yang bikin metode ini jadi terkenal.
Yang mungkin belum terbiasa, mungkin hanya penggunaan canola oil saja. Harga canola oil atau rapeseed oil memang sedikit lebih mahal, tapi lebih sehat untuk memasak atau menggoreng, dibandingkan minyak sawit yang kita konsumsi biasanya. Tapi canola oil mudah didapat di supermarket besar atau bisa dibeli online, kok. Jadi nggak terlalu memberatkan, kan?
Bukan hanya bisa menjaga berat badan, Nordic diet juga bisa meningkatkan kesehatan metabolisme, mengurangi risiko terkena penyakit kronis, terutama kanker, jantung, dan diabetes. Nordic diet juga bagus untuk mengurangi inflamasi pada tubuh dan bisa mengurangi kecenderungan obesitas, karena fokus pada plant based, lemak baik, dan lean protein saja. Pola makan ini bahkan disarankan oleh ahli nutrisi kepada perempuan yang sedang berusaha hamil, karena memangkas gula dan processed food, makan seafood serta banyak sayuran dan buah-buahan sangatlah baik bagi perempuan dan bisa meningkatkan kesempatan untuk punya keturunan.
Nah, menarik banget kan Nordic diet ini? Nggak ada pakem yang terlalu berat, yang terpenting kamu harus memperbanyak porsi sayuran dan buah, memilih ikan dibandingkan daging merah, mengurangi konsumsi gula dan makanan olahan. Kalau bisa, semua sumber makanannya didapat dari sekitar! Jadi, dengan mengadopsi Nordic diet, kamu bukan hanya bisa bikin tubuh lebih sehat bahkan membuat berat badan berkurang, tapi kamu juga membantu kelangsungan hidup petani dan peternak lokal. Plus, environmentally friendly, karena kamu lebih banyak mengonsumsi plant-based, bukan animal-based. Membawa bekal ke sekolah atau ke kantor juga lebih disarankan, karena Nordic diet juga mengedepankan “masakan yang dimasak di rumah.” Kalau belum yakin juga untuk menerapkan Nordic diet ini, kamu bisa konsultasikan dulu ke dokter atau ahli gizi ya. Selamat mencoba!
Foto: Freepik.com