Sejak akhir bulan Januari kemarin, di media sosial sedang ada pembahasan seru tapi sekaligus mengerikan mengenai predator seksual dari dating apps.
Kalian pasti tahu kan, siapa yang saya lagi bicarakan? Sebenarnya, kasus predator dari dating apps ini bukanlah hal baru, tapi sudah sering banget terjadi. Cuma baru sekarang saja nih, banyak yang berani mengungkapkan cerita dan pengalamannya tentang masalah yang satu ini. Dibantu juga dengan masyarakat yang sekarang pikirannya lebih terbuka, sehingga lebih mudah untuk membahas dan ‘menghukum’ si pelaku predator online ini.
Baca juga : Waspada Predator Seksual, Berikut Beberapa Do’s And Don’ts Online Dating!
Tentunya dengan adanya kasus ini, jadi banyak orang yang takut untuk menggunakan dating apps. Padahal sebenarnya, nggak semua orang di dalam dating apps itu jahat atau predator. Lalu gimana sih, caranya supaya kita aman berkenalan atau main dating apps di zaman sekarang? Supaya kita nggak menjadi korban-korban lainnya?
Melihat isu ini, pada hari Kamis lalu, Siberkreasi yang merupakan Gerakan Nasional Literasi Digital yang mendukung dan menyebarkan konten positif, memberikan beberapa tips dalam menggunakan dating apps yang baik dan aman. Di acara ini juga ada beberapa pakar yang ikut angkat bicara, seperti Nenden S. Arum (SAFE Net), Febrina Effendi (Pengguna Aplikasi Online Dating), Ciput Eka Purwianti, S.Si., MA (Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan KPPPA).
Ini adalah 6 tips yang diberikan di acara kemarin:
Aplikasi online itu banyak banget sekarang, ada Tinder, Coffee Meets Bagel (CMB), Bumble. dan sederet apps online lainnya. Setiap aplikasi tentunya memiliki sistem fitur keamanan dan privasi yang berbeda-beda. Jadi sebelum kalian membuat profil yang serius, coba deh masuk ke masing-masing apps dan test fitur keamanan mereka, seperti report dan juga blocking.
Ada beberapa apps yang nggak punya fitur keamanan ini, di mana setiap orang bisa langsung chat kalian tanpa match terlebih dahulu. Baiknya cari deh dating apps, yang fitur chat-nya hanya bisa digunakan ketika kalian sama-sama match. Hal ini untuk menghindari chat-chat nggak sopan dan supaya bikin kamu merasa nyaman ketika bermain dating apps.
Ketika proses verifikasi semakin panjang dan detil, berarti aplikasi dating online tersebut sangat mementingkan keamanan dan kebenaran orang-orang yang menggunakan aplikasi tersebut. Dengan proses yang panjang ini, memperkecil kemungkinan adanya akun palsu dalam apps tersebut.
Nggak mau dong data kamu bisa leak atau digunakan oleh individu yang nggak bertanggung jawab? Maka kamu harus rajin membaca semua kebijakan privasi dalam aplikasi kamu. Pastiin, mereka memiliki kebijakan privasi yang melindungi data-data yang kamu masukan ke dalam dating apps ini.
Ketika kamu sudah match dengan seseorang, usahakan untuk tetap melanjutkan chat di dalam aplikasi saja. Apalagi kalau baru match belum sampai beberapa minggu. Karena kalau kamu ternyata ketemu predator, kamu akan lebih mudah untuk track dan laporkan akun si predator ini.
Usahakan kamu yang minta nomernya duluan, atau kamu bisa menggunakan Google Voice Account, supaya kamu bisa tetap berkomunikasi, tanpa dia tahu nomer pribadi kamu. Atau bisa juga sih, dengan menggunakan aplikasi untuk melacak nomer ID pasangan kamu.
Selain dari 6 tips di atas, jangan lupa selalu dengarkan intuisi kamu tentang orang yang match dengan kalian. Lalu kalau kamu sudah mulai merasa ada red flag atau melihat ciri-ciri yang nggak beres, baiknya sih langsung un-match saja. Trust your feeling!
Foto: People vector created by pikisuperstar – www.freepik.com, Love vector created by freepik – www.freepik.com,