Kulit Cantik dan Sehat Tanpa Hiperandrogen

Jerawat masih menjadi salah satu masalah yang jadi musuh kaum perempuan. Banyak sekali  yang ingin menyingkirkan jerawat dan melakukan berbagai cara, sayangnya terkadang tanpa mencari tahu dahulu penyebabnya sehingga pengobatannya tidak tepat.

Tahukah kamu kalau salah satu penyebab jerawat adalah hiperandrogen? Hiperandrogen adalah kondisi ketika hormon androgen dalam tubuh muncul berlebihan. Androgen disebut juga hormon khas laki-laki, hormon yang mempengaruhi pertumbuhan rambut dan juga penampilan kulit.  Perempuan memiliki hormon estrogen, progesteron, dan androgen dalam tubuhnya, dengan kadar yang berbeda-beda. Hiperandrogen termasuk kelainan hormon, tapi umum terjadi pada perempuan, sekitar 10-20 % pada usia produktif.

Baca juga: Apa Pengaruh Hiperandrogen Pada Perempuan?

Kondisi hiperandrogen ini bisa banyak berefek pada penampilan.  Hiperandrogen ditandai dengan kondisi kulit yang lebih berminyak dan peradangan (seborea), hirsutisme (munculnya rambut pada area tubuh perempuan yang tidak biasanya ditumbuhi rambut, misalnya cambang atau kumis), alopesia (kebotakan), siklus menstruasi yang tidak teratur, dan juga jerawat yang berlebihan. Jadi, seseorang yang kelebihan hormon androgen ini pertumbuhan sebumnya menjadi jauh lebih banyak, sehingga membuat kulit lebih berminyak dan mudah berjerawat.

Nah, jerawat karena hiperandrogen berbeda dengan jerawat biasanya yang disebabkan oleh bakteri atau faktor kebersihan. Jerawat hiperandrogen tergolong jerawat sedang cenderung parah, sehingga penanganannya pun harus lebih serius.

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Kelebihan Hormon Androgen Pada Perempuan?

Bagaimana caranya agar hiperandrogen dan jerawatmu teratasi sehingga kulitmu tampil lebih bersih dan sehat?

1. Kamu tetap harus melakukan langkah-langkah pencegahan jerawat setiap hari, selayaknya pemilik jerawat pada umumnya. Dengan double-cleansing setiap hari, tidak sering memegang-megang wajah, menggunakan acne spot treatment gel setiap malam, memilih moisturizer dan sunscreen yang tidak lengket atau non-oily, tidak terlalu sering pakai riasan yang berlebihan atau berlapis-lapis, supaya pori-pori kulit  tidak makin tersumbat.

2. Kamu juga bisa memakai skincare dengan kandungan Salicylic Acid atau Benzoyl Peroxide yang bisa berfungsi mengontrol kadar minyak di kulit dan membunuh bakteri penyebab jerawat. Lakukan juga eksfoliasi kulit 1-2 kali seminggu menggunakan chemical exfoliator seperti serum atau toner dengan kandungan AHA dan BHA.

Baca juga: 7 Skincare untuk Kulit Berjerawat di Bawah 300 Ribu!

3. Kamu juga sebaiknya mengontrol level stres sehari-hari, karena saat stres bukan hanya kortisol yang naik, tapi juga androgen. Karena itu tingkat stres sangat berpengaruh pada jerawat hormonal seperti jerawat karena hiperandrogen ini.

4. Bila belum juga membaik segera konsultasi ke Dokter. Kenali juga dirimu dan kondisimu sehari-hari, misalnya produk skincare jerawat apa saja yang sudah dipakai selama ini, kapan tanggal siklus menstruasi setiap bulannya, apakah kamu telah menjalani pola hidup sehat dan sebagainya, sehingga Dokter bisa lebih paham dan membantumu secara maksimal.

Oleh Dokter biasanya kamu akan diberikan obat jerawat topikal, antibiotik yang harus diminum, dan juga anti-androgen (bisa berupa terapi hormon, termasuk dengan pemberian terapi hormonal kombinasi). Penggunaan terapi hormonal kombinasi  yang mengandung Siproteron asetat (CPA) dan etinilestradiol direkomendasikan  untuk membantu mengatasi hiperandrogen.

Jadi, terapi hormonal kombinasi  dengan kandungan progestin Siproteron asetat (CPA) ini akan mengatur hormon androgen dan membatasi efek androgen, sehingga bisa jadi solusi ganda untuk kamu yang ingin mengatasi hiperandrogen pada kulit dengan mendapat manfaat kontrasepsi.

Nah, itulah berberapa hal yang harus kamu tahu ketahui tentang hiperandrogen dan jerawat yang ditimbulkannya. Apakah kamu termasuk salah satu yang mengalami gejala hiperandrogen?  Segera konsultasi ke Dokter ya! “Face Life With Confidence”

 

Foto: Freepik.com

PP-DIA-ID0050-1