sponsored post

Apa Pengaruh Hiperandrogen untuk Perempuan?

seo-img-article

hiperandrogen

Apa sih sebenarnya hiperandrogen? Kira-kira apa pengaruhnya untuk tubuh perempuan ya?

Seperti yang kalian sudah pelajari sejak di sekolah dulu, kalau tubuh itu memang memiliki berbagai macam hormon yang terntunya memiliki pengaruh cukup besar akan banyak hal yang terjadi pada tubuh kita. Perempuan sendiri memiliki hormon estrogen, progesteron dan juga androgen yang tentunya memilki fungsi masing-masing di tubuh kita. Nah, salah satu hormon yang ternyata mempengaruhi kulit dan juga pertumbuhan rambut kita adalah androgen.

Apa sih androgen itu? androgen sendiri adalah kumpulan hormon yang mengatur segala yang berhubungan dengan organ reproduksi laki-laki. Walaupun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada di dalam tubuh laki-laki, hormon androgen ini juga diproduksi oleh tubuh perempuan dan ternyata memiliki fungsi yang nggak kalah penting juga untuk organ reproduksi perempuan, lho.  Hormon androgen yang diproduksi oleh tubuh perempuan ini memiliki peran untuk merawat dan memperbaiki jaringan pada organ reproduksi kita.  Bahkan hormon ini juga bisa mempengaruhi kesuburan perempuan. Tapi walaupun memang hormon androgen pada perempuan juga punya peranan penting, ternyata nggak menutup kemungkinan kalau tubuh kita memproduksinya secara berlebihan, atau yang biasa disebut dengan hiperandrogen.

Pengaruh hiperandrogen pada perempuan

hiperandrogen

Menurut pengertian dari Mosby’s Dictionary, 2nd edition. © 2008 Elsevier, hiperandrogen sendiri adalah sebuah keadaan yang disebabkan oleh sekresi dari hormon androgen yang berlebihan oleh ovarium, dengan manifestasi pada wanita berupa hirsutisme dan vilirisme.

Sesuatu yang berlebihan tentunya akan memberikan efek yang tidak baik untuk tubuh kita. Sama halnya dengan produksi hormon androgen yang berlebih. Sebuah penelitian dari The European Journal of Contraception & Reproductive Health Care menunjukkan bahwa hiperandrogen ini bisa mempengaruhi 10-20% atau 1 dari 5 perempuan pada usia produktif. Karena dalam tubuh perempuan hanya terdapat 1% hormon androgen bebas, maka saat kadarnya meningkat permasalahan pada tubuh perempuan pun akan bermunculan. Salah satu yang paling sering terjadi adalah munculnya jerawat. Kasusnya juga beragam, mulai dari jerawat yang ringan hingga sangat berat. 

jerawat

 

Kenapa hiperandrogen sendiri bisa menyebabkan jerawat? Karena, saat tubuh kelebihan hormon androgen, pembentukan kolagen menurun, produksi kelenjar minyak akan semakin meningkat sehingga menyebabkan penebalan dan penyumbatan pori-pori wajah. Tentunya, dengan hal tesebut, bakteri P.acnes bakal lebih senang bersarang di wajah dan menimbulkan peradangan serta infeksi.

Gejala hiperandrogen sendiri pastinya akan berbeda-beda pada setiap perempuan. Selain munculnya jerawat yang sulit diatasi dengan menggunakan produk topikal, hiperandrogen juga bisa menyebabkan kulit bersisik dan berwarna kemerahan (seboroik), hirsutisme atau tumbuh bulu berlebih pada area tubuh, hingga kerontokan rambut yang terlihat seperti pitak (alopesia).

Gejala hiperandrogen yang tidak terlihat

memencet-jerawat-female-daily-1

Nah, kalau jerawat dan seborea bisa kita lihat dengan jelas, ternyata ada juga efek hiperandrogen yang tidak tampak nyata. Untuk jangka pendeknya, hiperandrogen bisa menyebabkan obesitas, siklus menstruasi tidak teratur, hingga meningkatkan risiko keguguran. Lalu hadirnya penyakit kardiovaskuler, diabetes, serta sindroma metabolik bisa menjadi dampak jangka panjang hiperandrogen pada perempuan.

Kelebihan produksi androgen dalam tubuh ini memang bisa dibilang sebuah permasalahan yang komplek dan tidak bisa di deteksi hanya dengan menduga-duga. Maka dari itu, ada baiknya untuk langsung datang ke Dokter untuk memastikan apakah kalian mengalami kelebihan androgen dalam tubuh atau tidak. 

Dari beberapa literatur terapi, memang ada beberapa cara untuk mengatasi hiperandrogen ini. Salah satu diantaranya adalah terapi hormonal kombinasi estrogen progestin. Tapi, perlu diperhatikan bahwa terapi  hormonal kombinasi sendiri memiliki kandungan progestin yang berbeda beda. Ada yang mengandung progestin Levonorgestrel, Norgestimate, Desogestrel, Drospirenon, dan Siproteron asetat (CPA). 

Nah, untuk mengatasi hiperandrogen, jenis terapi hormonal kombinasi yang digunakan adalah yang mengandung kombinasi antara estrogen Etinilestradiol dan progestin Siproteron asetat (CPA). Terapi hormonal kombinasi yang mengandung Siproteron asetat berperan sebagai anti androgen yang bekerja mengurangi aktivitas kelenjar sebum di kulit, agar tidak memproduksi minyak berlebih, dan mencegah timbulnya masalah kulit, seperti jerawat atau tumbuhnya rambut yang lebat di wajah dan beberapa area tubuh.

Hasilnya? We can face life with confidence! Tapi, sebelum kalian menggunakan terapi hormonal kombinasi untuk mengatasi hiperandrogen, pastikan untuk konsultasi ke Dokter dahulu dan ikuti anjuran Dokter terkait cara minum obat yang benar ya.

 

PP-DIA-ID-0048-1

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment