skincare
01 May 2020
3 Kesalahan Menggunakan Skincare yang Harus Dihindari
Kamu yang baru aja mulai, atau sudah lama bergelut dengan rutinitas perawatan kulit, pasti punya beragam ekspektasi yang terhadap produk-produk skincare yang dipakai. Mau kulit sehat, cerah, bebas dari jerawat dan tanda-tanda penuaan, dan lain-lain. Namun, hati-hati, tiga kesalahan dalam menggunakan skincare ini justru bikin perawatan kulitmu sia-sia.
Segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Sama halnya dengan perawatan kulit. Kulitmu juga bisa “overdose” jika berlebihan dalam penggunaan skincare, lho. Sebelum kejadian, ada baiknya kamu memahami 3 kesalahan menggunakan skincare berikut ini!
1. Over-cleansing
There’s no doubt, kebersihan kulit itu nomor satu, sebab menjaga kebersihan kulit penting agar kulit terhidar dari berbagai masalah, dan merupakan kunci dari proses penyerapan skincare yang sempurna. Cleansing jadi tahap paling awal sekaligus esensial dalam skincare routine. Sayangnya, banyak yang masih melakukan kesalahan ini dalam membersihkan kulit: over-cleansing. Lalu, kapan proses cleansing dikatakan berlebihan?
Normalnya, cleansing dilakukan sebanyak dua kali sehari saja sudah cukup untuk mengangkat sisa makeup, polutan, debu dan sebum di kulit. Sebetulnya, nggak ada patokan yang pasti terkait berapa kali kita harus mencuci muka, semuanya kembali lagi pada jenis dan kondisi kulit masing-masing. Beberapa orang ada yang hanya melakukan double cleansing satu kali di malam hari saja, dan hanya mencuci muka dengan air di pagi hari, and it’s totally fine for them!
Baca juga: FD Experiment: Tidak Cuci Muka Di Pagi Hari Selama Seminggu
Bagi pemilik kulit berminyak, mungkin perasaan greasy dan kusam di tengah-tengah hari bikin kamu ingin cuci muka sesering mungkin. Namun, tentu saja hal ini nggak akan menyelesaikan masalah di kulit oily mu.
Jika kamu mencuci muka dengan cleanser lebih dari dua kali dalam sehari; kulit terasa kering, kesat dan kencang atau terasa ditarik setelah mencuci muka; serta muncul kemerahan dan rasa perih; artinya kamu sudah melakukan over-cleansing.
Over-cleansing bisa berakibat buruk pada kulit. Terlalu sering mencuci muka dapat menganggu keseimbangan pH kulit. Terutama, jika cleanser yang digunakan memiliki tingkat pH yang relatif lebih tinggi dari pH alami kulit (5.5). Cleanser ini memiliki sifat yang cenderung “keras” di kulit dan berpotensi merusak skin barrier. Akibatnya? Siap-siap muncul dry patches, produksi sebum makin meningkat, kulit makin sensitif hingga muncul jerawat.
Solusinya, hindari mencuci muka terlalu sering, gunakan cleanser dengan pH yang mendekati pH alami kulit atau hindari menggunakan cleanser yang sulfate-based. Beralih pada oil-based cleanser juga bisa jadi alternatif cleanser yang lebih ramah di kulit.
2. Over-exfoliating
Kamu pasti sudah sering mendengar anjuran untuk rutin melakukan eksfoliasi kulit, baik dengan physical exfoliant maupun chemical exfoliant. Eksfoliasi yang rutin dan dilakukan dengan benar akan membantu melawan permasalahan seperti kulit kusam, bertekstur dan penyumbatan pada pori-pori. Siapa sih, yang nggak mau kulit cerah, lembut, bercahaya dan bebas dari blackheads yang mengganggu? Nggak heran banyak orang obsessed dengan produk-produk exfoliant, mulai dari scrub, peeling gel, acid toner dan serum.
Baca juga: 7 Peeling Gel Korea yang Terjangkau untuk Eksfoliasi di Rumah
Namun exfoliasi merupakan langkah yang cukup berbahaya jika nggak dilakukan dengan benar. Banyak kasus newbie yang mulai coba-coba menggunakan produk exfoliant yang mengalami breakout parah dan kulit yang berubah jadi sangat sensitif dan kering. Nah, ini adalah tanda-tanda dari over-eksfoliating. Baca artikel berikut ini untuk tahu lebih banyak tentang tanda-tanda over-exfoliating. Jangan-jangan kamu sudah mengalami tanda-tanda ini!
Manfaat dari eksfoliasi akan didapat jika dilakukan dengan tepat. Terlalu sering mengeksfoliasi kulit justru dapat merusak skin barrier, dan butuh waktu serta effort yang nggak main-main pula untuk mengembalikan kondisi kulit seperti semula. Karenanya, eksfoliasi sebaiknya dilakukan secukupnya saja, yakni paling banyak dua hingga tiga kali dalam seminggu, dan nggak dilakukan secara berturut-turut.
Sejatinya, kulit diberkahi dengan kemampuan yang luar biasa untuk regenerasi sel-sel kulit mati menjadi sel-sel baru yang sehat setiap sekitar dua minggu. Proses eksfoliasi dapat membantu mempercepat proses regenerasi ini. Namun, nggak perlu memaksakan eksfoliasi terlalu sering, let your skin finish it’s job naturally!
Agar kamu jauh dari kata over-exfoliating, ada baiknya untuk jaga-jaga dengan menggunakan satu produk exfoliant dalam satu routine. Jangan mencampur beragam produk exfoliant dalam sekali pakai. Apa lagi jika kulitmu belum beradaptasi dengan produk chemical exfoliants. Mulai lah gunakan produk dengan persentase acid yang tidak terlalu terlalu tinggi. Hindari juga melakukan physical dan chemical exfoliant sekaligus bagi kulit kering dan sensitif, atau sedang mengalami inflamasi akibat jerawat. Jika perlu, nggak usah terlalu sering menggunakan cleansing tools yang mengeksfoliasi kulit secara fisik, misalnya konjac sponge, cleansing brush, atau washcloth.
3. Over-moisturizing
Jika dua kesalahan dalam pemakaian skincare di atas dapat menyebabkan kulit kering dan dehidrasi, kesalahan satu ini justru sebaliknya. Moisturizer adalah basic skincare yang tahapnya nggak boleh terlewati. Apa lagi setelah cleansing dan exfoliating yang memicu kulitmu jadi lebih kering. Tapi hati-hati, sebab kulit juga bisa over-moisturized, lho.
Selama ini, kita terus-terusan diingatkan untuk menjaga kulit tetap lembap atau terhidrasi dengan baik. Coba perhatikan, ada berapa produk dalam skincare regime kamu yang gunanya untuk melembapkan? Hydrating toner, face mist, essence, serum sampai cream/gel moisturizer. Perhatikan pula kebiasaanmu dalam penggunaannya. Apakah kamu tipe yang suka melakukan layering toner dan essence? Well, metode layering skincare ini memang bagus untuk memberi hidrasi ekstra bagi kulit kering dan dehidrasi.
Baca juga: Moisturizer untuk Kulit Berminyak Harus Ringan?
Untuk kulit normal dan oily, hati-hati, sebab kebiasaan berlebihan dalam penggunaan produk yang menghidrasi atau melembapkan dapat memicu kulit menjadi over-moisturizing. Terutama saat kelembapan udara disekitar sudah cukup tinggi.
Di Indonesia, umumnya kelembapan udara cukup tinggi, sehingga menggunakan terlalu banyak produk yang melembapkan nggak begitu dibutuhkan oleh kulit. Over-moisturizing justru akan menyebabkan penumpukan produk di kulit dan menyumbat pori-pori. That’s why, nggak jarang penggunaan moisturizer atau hydrating produk yang nggak tepat sering menimbulkan blackheads dan whiteheads pada kulit. That’s simply because your skin doesn’t need that much moisture.
Agar tidak sampai over-moisturizing, sebaiknya mulailah memahami dan “mendengarkan” kulitmu dengan lebih baik. Nggak perlu hoarding produk-produk dengan klaim hidrasi yang fantastis, sebab belum tentu kulitmu benar-benar membutuhkannya. Jangan lupa untuk menggunakan produk secukupnya saja.
Baca juga: Pakai Skincare, Kamu Team Minimalis atau Berlapis-lapis?
Tiga kesalahan menggunakan skincare ini wajib kamu ketahui agar pemakaian skincare-mu nggak malah bikin kulit ambyar. Kalau sudah begini, bukannya dapat kulit flawless seperti yang diidam-idamkan, yang ada kamu bakal menyesal dan berujung menyalahkan produk skincare-nya. Padahal, bisa saja, kamu yang terlalu berlebihan dalam melakukan skincare routine.
Foto: Freepik.com, Dok. Female Daily.