sponsored post
12 Mar 2020
Mitos yang Harus Kita Ketahui & Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Baik
Jujurnya, saya masih cukup sering dengar banyak orang yang takut buat mencukur bulu di tubuhnya. Salah satu area yang sering dihindari adalah ketiak. Mulai dari takut terluka, ketiak menghitam, sampai nggak mau bulu yang dicukur jadi makin tebal pas tumbuh.
Mitosnya…
Bulu ketiak akan semakin tebal kalau dicukur. Nah, yang nggak banyak orang tahu adalah, tebal atau tipisnya bulu di tubuh kita itu dipengaruhi oleh DNA. Lalu, pada umumnya memang struktur rambut lebih tipis dan lembut pada ujungnya, dan makin tebal mendekati ke akar rambut. Sehingga, ketika bulu itu dicukur, tekstur yang tersisa adalah bagian yang dekat dengan akar sehingga terasa lebih tebal. Jadi, mau dicukur ataupun tidak, bulu tubuh kita itu akan tetap tumbuh sekitar 5 mm per bulan.
Terus kenapa ketiak bisa menghitam? Ini biasanya bisa terjadi karena ada penumpukan sel kulit mati atau bahan kimia tertentu dari deodorant kamu, hingga pisau cukur yang tumpul dan kering pas digunakan. Ketiga hal tersebut bisa memicu risiko radang atau hiperpigmentasi, sehingga membuat ketiak kita menghitam.
Ketakutan inilah yang membuat orang mulai mencoba alternatif lainnya, seperti waxing ataupun laser yang bisa dibilang membuat kita harus mengeluarkan budget lebih setiap bulannya. Well, sebenarnya kita bisa lebih menghemat sih kalau menghilangkan bulu dengan menggunakan pisau cukur, asal kita melakukannya dengan benar.
Beberapa trik yang saya lakukan ini, siapa tahu bisa membantu kalian juga.
-
Basahi kulit
Saya biasanya paling suka kalau bercukur pas lagi mandi dengan air hangat, karena biasanya folikel rambut jadi lebih gampang terbuka dan membuat bulu jadi tercukur dengan lebih optimal. Kulit yang basah juga akan menghindari kulit kita jadi nggak gampang iritasi pas mencukur.
-
Gunakan pisau cukur berkualitas
Hal ini jadi penentu keberhasilan kita pas mencukur bulu ketiak, karena jenis pisau akan memberikan perbedaan yang signifikan. Dulu saya nggak memerhatikan pisau cukur yang saya pakai, akhirnya area ketiak jadi lebih gampang terluka dan bulunya nggak hilang maksimal saat mencukur.
Biasanya saya pakai Gillette Daisy Pink yang gampang ditemui di drugstore ataupun supermarket. Tapi, pas saya ke Singapore beberapa waktu lalu, saya menemukan pisau cukur yang gemas banget bentuknya, yaitu Gillette Venus Comfortglide. Pas saya coba, pisau cukur ini memang nyaman banget dipakai, glides smoothly, dan bisa menghilangkan bulu-bulu dengan mudah. Selain punya 3 mata pisau, kepala razornya juga bisa diganti kalau mata pisau sudah mulai tumpul, dan juga fleksibel banget bergerak ngikutin bentuk ketiak ataupun area lain di badan saya, seperti kaki serta tangan. Nggak kalah lincah deh sama Gillette Mach3 Turbo punya suami saya.
Hal unik yang saya suka juga adalah, saya jadi nggak perlu minta shaving foam punya suami, ataupun sibuk menggunakan sabun sebelum mencukur ketiak ataupun bulu kaki. Gillette Venus Comfortglide sudah punya sabun pelicin sendiri dengan aroma white tea segar yang langsung aktif pas kita basahin. Bahkan ada kandungan body butter di dalamnya sebagai pelicin ekstra saat mencukur, sehingga meminimalisir luka pada kulit dan menghindari kulit jadi kasar serta kering. Jujur, hal pertama yang saya suka dari produk ini adalah aroma white tea dari soap bar nya, karena bikin pengalaman mencukur jadi lebih menyenangkan banget sih. Kalau biasanya pas mencukur ketiak itu terasa ganjil, karena pisaunya berasa banget di permukaan kulit, lain ceritanya pas pakai Comfortglide ini. Saking smooth nya, bahkan saya nggak merasa kayak lagi pakai pisau cukur, lho. Benar-benar meluncur begitu saja, eh tahunya bulu ketiak sudah hilang deh.
Kemarin-kemarin sempat susah mencarinya sih, karena nggak ada di Indonesia. Tapi pas kemarin saya belanja di supermarket langganan, ternyata Gillette Venus Comfortglide ini sudah tersedia di Indonesia! Bahkan kalian juga bisa langsung beli di e-commerce dan drugstore, lho. Satu set Gillette Venus Comfortglide ini terdiri dari 1 gagang, 2 kepala pisau yang bisa diganti saat mulai tumpul dan holder-nya untuk ditempel di tembok kamar mandi. Kalau sudah habis, kita juga bisa beli kepala pisaunya saja tanpa harus membeli ulang gagangnya. Less waste, right?
-
Perhatikan arah mencukur
Berbeda dengan saat mencukur kaki atau tangan, bulu ketiak tumbuh ke berbagai macam arah. Jadi pastikan untuk mencukurnya ke berbagai macam arah dan tidak menekannya dengan terlalu kencang, untuk menghindari kulit luka dan iritasi.
-
Jangan langsung pakai deodoran
Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi atau iritasi. Sama saja seperti setelah kita waxing, pasti beautician nya menyarankan kita untuk tidak langsung menggunakan deodorant dan berenang dalam jangka waktu 24 jam. Selain itu, ada baiknya juga kalian mencukur bulu ketiak di malam hari. Kenapa? Karena pas malam hari, kulit sudah tidak terkena bahan kimia lain seperti deodoran atau parfum, dan kulit pun sedang melakukan proses regenerasi.
-
Pakai pelembap dan lakukan exfoliasi
Biasanya, hal yang membuat kulit di area ketiak menghitam adalah penumpukan sel kulit mati atau bahan kimia tertentu dari deodoran, dan kurangnya aplikasi pelembap pada area tersebut.
Aplikasi ingrown hair cream juga bisa membantu memperlambat bulu ketiak buat tumbuh kembali, tapi juga bisa mengoptimalkan proses pergantian kulit mati dan mencegah red bumps dan iritasi.
-
Selalu ganti pisau cukur secara berkala
Selain cara mencukur bulu ketiak yang saya lakukan di atas, saya juga selalu berusaha memerhatikan pisau cukur atau razor yang saya pakai. Menjaga kebersihan pisau cukur dan menggantinya dengan yang baru ketika sudah mulai terasa tumpul, tentunya bakal mengurangi risiko lecet atau kulit meradang. Setelah digunakan, pastikan cuci razor menggunakan air panas dan sabun, serta simpan pada tempat yang kering. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi dengan bakteri, kotoran, dan juga karat pada pisau cukur.
Nah, mudah-mudahan cara mencukur bulu ketiak yang suka saya lakukan. Kalau kalian udah punya razor andalan buat mencukur belum?