banner-detik

skin concern

5 Kandungan Skincare ini Bisa Memicu Alergi pada Sebagian Orang

seo-img-article

ALLANTOIN - INGREDIENT UNTUK KULIT KERING DAN SENSITIF 2

Walaupun ingredients pada skincare sudah diformulasikan aman digunakan pada kulit, ternyata ada beberapa orang yang bisa mengalami reaksi negatif karena alergi pada ingredients tersebut lho. 

Jika kulit wajahmu terasa gatal, kemerahan, atau menimbulkan reaksi negatif lainnya setelah menggunakan produk skincare tertentu, bisa jadi kamu sebenarnya alergi terhadap satu kandungan pada produk tersebut.

Berbeda dengan reaksi iritasi ataupun break out yang seringkali punya gejala serupa, alergi merupakan kondisi tertentu yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat atau bahan asing (alergen). Bentuk reaksi tersebut bisa bermacam-macam, dari mulai yang ringan seperti ruam, bersin-bersin, gatal, hingga reaksi berat yang bisa menyebabkan sesak nafas.

Alergen dalam bentuk makanan, atau benda-benda tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya malah dianggap sebagai ancaman oleh sistem imun seseorang yang mengalami alergi. Biasanya kondisi seseorang yang mengalami alergi diturunkan secara genetik dan tidak bisa disembuhkan secara total.

Nah, selain makanan, bulu kucing, atau udara, ternyata ada juga yang mengalami reaksi alergi setelah menggunakan produk skincare dengan ingredients tertentu. Saya sendiri pernah mengalami ruam setelah menggunakan ingredients Vitamin E, dan riwayat alergi saya juga menjadi salah satu pendukung munculnya dermatitis atopik alias eksim atau eczema pada kulit.

Jika kamu juga punya riwayat alergi, berikut ini skincare ingredients yang sering membuat alergi kambuh sehingga perlu dihindari : 

Bahan Pengawet

parfum-skincare-bahaya

Menempati posisi pertama ingredients yang paling umum memicu alergi adalah zat pengawet. Contoh ingredients yang termasuk bahan pengawet pada produk skincare adalah paraben, DMDM hydantoin, tocopherol acetate (turunan vitamin E), methylisothiazolinone, formaldehyde, Quaternium-15 dan masih banyak jenis pengawet lainnya.

Sebagian besar produk skincare memang menggunakan preservative ingredients, baik itu dalam jenis pengawet berbahan natural ataupun chemical. Fungsi pengawet sebetulnya sangat penting, yakni untuk menjaga performa produk skincare dalam waktu yang panjang dan menghindari berkembangnya bakteri dan jamur yang bisa membahayakan jika sampai digunakan di kulit. Tapi, memang beberapa bahan pengawet ada yang bersifat lebih keras dan berpotensi menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. 

Apakah natural preservative lebih aman digunakan untuk kulit? Belum tentu, karena bisa jadi kita justru alergi terhadap ingredients natural tapi cocok menggunakan yang sintetis. Setiap orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap benda ataupun zat yang berbeda lho!

Parfum

PARFUM NOTE YANG TAHAN LAMA

Bahan alergen kedua pada ingredient list yang paling harus dihindari adalah fragrance atau perfume. Sama seperti zat pengawet, zat pewangi pada produk skincare juga berfungsi sebagai zat aditif (tambahan) yang bisa didapat dari sumber natural maupun sintetis. Selain alergi, parfum pada produk skincare bisa memicu berbagai kondisi lainnya seperti asma, eksim, nausea, hingga psoriasis.

Bahan pewangi bisa bikin kulit alergi dan iritasi karena cara pembuatannya yang rumit. Biasanya, fragrance natural ataupun sintetis dibuat dari 50 hingga 100 jenis zat kimia berbeda. Sehingga nggak heran jika kulit kita bisa mengalami reaksi negatif akibat percampuran zat asing yang mengenai kulit. 

Nah, kalau kamu berniat menghindari kandungan alergen satu ini, lebih baik membeli produk skincare dengan label fragrance-free” ya, bukan unscented”. Karena biasanya sih produk yang bertuliskan unscented” tetap menggunakan kandungan parfum untuk menetralisir bau kurang enak yang secara natural ada pada chemicals tertentu.

Essential oils

Rosemary-Essential-Oils

Again, natural ingredients aren’t always better. Salah satu jenis reaksi yang sering terjadi karena penggunaan essential oil adalah dermatitis kontak. Dermatitis kontak adalah kondisi dimana kulit terasa gatal dan ruam setelah bersentuhan dengan suatu bahan, dalam hal ini essential oils.

Jika tetap ingin menggunakan produk yang mengandung essential oils, sebaiknya mencairkannya terlebih dahulu dengan cara mencampurkan dengan produk face oil ataupun moisturizer agar konsentrasi essential oils tidak terlalu potent. Akan lebih baik lagi jika kita melakukan patch test terlebih dahulu sampai benar-benar yakin kulit nggak mengalami reaksi alergi ketika menggunakan produk essential oils. 

SLS

ASIAN GIRL WASHES FACE

Sudah sering dengar tentang SLS alias Sodium Laureth Sulfate dan Sodium Laurel Sulfate? Ya, selain terkenal bikin kulit kering dan iritasi, ingredients deterjen yang sering digunakan pada produk face wash, body wash, hingga shampoo ini ternyata juga dihindari karena bisa jadi trigger munculnya alergi. Nggak sulit kok untuk menemukan bahan SLS pada ingredient list suatu produk, karena biasanya kandungan SLS menempati posisi awal sehingga mudah terlihat.

Retinol dan Acid

EXFOLIATING TONER 2

Selain pengawet, pewangi dan SLS, ternyata kandungan aktif seperti retinol dan beberapa jenis acid juga bisa menjadi pemicu munculnya reaksi alergi. Kandungan yang cukup umum dikategorikan sebagai alergen adalah Salicylic Acid, Glycolic Acid dan Retinol. Bagi sebagian orang, penggunaan ingredients tersebut bisa berpotensi menimbulkan rasa gatal, reaksi inflamasi, hingga kulit yang menjadi sangat kering. 

Jika kamu ternyata memiliki alergi terhadap salah satu dari ingredients tadi, mungkin kamu bisa mencari alternatif kandungan yang punya fungsi serupa namun lebih aman untuk kulit sensitif seperti Bakuchiol untuk pengganti Retinol atau PHA untuk pengganti Salicylic Acid dan Glycolic Acid.

Coba-coba produk skincare memang cukup bikin deg-degan ya untuk kita yang punya riwayat alergi. Tips dari saya, jangan lupa untuk selalu melakukan patch test sebelum mencoba produk skincare baru, apalagi yang jelas-jelas punya kandungan yang berpotensi bikin alergi kambuh. Selain itu sebisa mungkin cari produk yang memiliki ingredients sedikit atau lebih simpel, karena dengan begitu peluang untuk munculnya reaksi alergi pun jadi berkurang.

Kamu pernah mengalami alergi terhadap ingredients tertentu? Cerita yuk di comment!

Slow Down

Please wait a moment to post another comment