sponsored post
26 Sep 2019
Kenapa Sih Kita Harus Reapply Sunscreen?
Ngobrolin polusi dan paparan sinar UV pasti nggak akan ada habisnya. Karena exposure-nya sekarang semakin berbahaya, maka otomatis kita juga harus lebih rajin buat melindungi kulit supaya nggak mudah rusak. Salah satu caranya adalah dengan reapply sunscreen setiap dua jam sekali.
Kalian juga pasti sudah sering mendengar kalau angka yang tertera di belakang kata SPF akan menentukan seberapa lama kita bisa terlindungi dari paparan sinar matahari tanpa membuat kulit jadi terbakar. Cara mengetahuinya adalah dengan mengalikan besarnya SPF dengan berapa lama kulit akan terbakar. Misalnya, kulit kita akan mulai terbakar setelah 30 menit berada di bawah matahari. Dengan menggunakan SPF 30, artinya kita akan tetap aman berada di bawah paparan sinar UV selama 15 jam (30×30 menit = 900 menit). Nah, kalau kayak gitu, kenapa mesti reapply sunscreen setiap 2 jam dong? Well, perhitungan itu hanya sebatas teori di dalam laboratorium dan para ilmwuan yang melakukan pengujian itu biasanya menggunakan lampu yang secara konstan menghantarkan sinar UV. Pada kenyataannya, kulit kita bahkan bisa lebih gampang terbakar dengan paparan sinar UV yang sama sekali tidak konstan (sinar matahari pagi dan tengah hari pasti akan memberi efek berbeda pada kulit kita). Yuk, simak lebih lanjut kenapa kita wajib untuk reapply sunscreen setiap 2 jam sekali!
1. Alat Memperlambat Proses Penuaan Paling Efektif
Udah pakai skincare antiageing dari usia 20an, tapi nggak pernah pakai atau reapply sunscreen? Ya sama saja bohong. Karena fungsi utama dari sunscreen adalah mencegah kerusakan yang disebabkan oleh paparan sinar UVA dan UVB yang memang bisa mempercepat proses penuaan kulit wajah. Mulai dari hadirnya dark spots, kerutan halus, sampai membuat elastisitas kulit kita jadi lebih gampang hilang. Bahkan, orang yang nggak rajin pakai sunscreen itu bisa terlihat jauh lebih tua daripada usia sesungguhnya, lho!
2. Kemampuannya Menurun
Okay, salah satu alasan utamanya adalah sunscreen yang digunakan akan berkurang kemampuannya seiring dengan waktu. Karena sunscreen bekerja dengan cara menetralisir sinar UV yang menyentuh kulit kita, kemampuan UV filter yang ada di dalam sunscreen tersebut lama-kelamaan akan melemah. Ini berlaku khususnya pada chemical sunscreen, karena chemical filters di dalamnya bekerja dengan cara mengubah radiasi dari sinar UV menjadi sebuah senyawa yang tidak membahayakan. Maka dari itu, ritual mengaplikasikan sunscreen wajib dilakukan setiap 2 jam sekali, karena semakin sering kita terpapar sinar UV, maka sunscreen akan lebih cepat memudar kemampuannya.
3. Tidak Sengaja Terhapus
Secara tidak disadari, gerak-gerik yang kita lakukan bisa menghapus sunscreen yang sudah kita pakai, lho. Mulai dari kebiasaan memegang wajah, berkeringat, hingga mengaplikasikan makeup dengan menggunakan kuas ataupun spons. Jujur, memang saya dulu sering banget malas reapply sunscreen karena alasan sudah pakai makeup, karena nanti repot lagi buat merapikan makeup yang sudah diaplikasikan sebelumnya. Bahkan saya suka meyakinkan diri sendiri kalau sunscreen yang sudah dipakai itu tetap bisa melindungi kulit dari sinar UV. Padahal hal tersebut bisa mengikis sunscreen dan membuat kerjanya tidak terlalu efektif.
Nah, kalau kalian punya pemikiran yang sama seperti saya pada waktu dulu, sebenarnya ada hal yang bisa mempermudah kita buat reapply sunscreen tanpa bikin repot. Salah satunya adalah dengan aplikasi sunscreen berbentuk spray atau mist. Selain memang gampang banget buat menggunakannya, sunscreen berbentuk spray atau mist itu juga nggak kalah powerful-nya kok sama sunscreen lainnya.
Setelah mencoba beberapa produk, akhirnya saya memutuskan untuk lebih memilih sunscreen mist, bukan spray dengan alasan tidak ingin menghirup aerosol yang terdapat di dalamnya. Salah satu favorit saya adalah The Body Shop Skin Defence Multi-Protection Face Mist SPF45 PA++. Selain bisa bantu melindungi kulit dari efek buruk paparan sinar UVA dan UVB, face mist ini juga mengandung red algae extract yang bisa bantu bikin kulit kelihatan lebih cerah dan vitamin C yang kaya akan antioksidan, sehingga bisa bantu melindungi kulit juga dari partikel polusi yang makin intens akhir-akhir ini. Nggak cuma handy pas dibawa liburan, sunscreen ini juga bisa dibawa untuk reapply sehari-hari, bahkan di atas makeup sekalipun. Nggak kerasa greasy, formulanya juga terasa ringan di wajah dan yang pasti nggak bikin breakout di kulit saya.
Selain bisa diaplikasikan di wajah dengan cara menyemprotkannya, saya juga suka menyemprotkannya terlebih dahulu ke telapak tangan, baru deh diratakan di wajah. Ini juga mempermudah kita buat menakar sunscreen yang kita pakai sudah pas atau belum. Okay, memang agak sedikit sulit sih saat disuruh menakar dosis aplikasi sunscreen dalam bentuk mist. Tapi, kalau menurut pendapat saya, alangkah lebih baik berusaha untuk selalu reapply sunscreen daripada tidak sama sekali. How about you?