Nggak cuma punya penampilan dan produk yang bagus, tapi brand SASC Cosmetics punya makna lain lho. Yuk, simak interview saya bareng Co-Founder-nya, Priscilla Pangemanan.
SASC Cosmetics bukalah brand baru untuk pasar lokal. Namanya sendiri memang sudah cukup terkenal, sayangnya saya melihat brand ini kurang mendapatka perhatian layaknya brand lokal indie lainnya. Padahal ya, SASC Cosmetics ini memiliki rangkaian produk yang bagus kualitasnya dan prinsip unik yang dimiliki oleh brand ini. Sejauh ini SASC Cosmetics sudah memiliki lima beauty produk, mulai dari lip cream, eyeliner, brow pencil, lip tint, dan face palette.
Sejauh ini dari semua produk SASC yang sudah pernah saya coba, belum menemukan satu yang mengecewakan sih. Semuanya memiliki formula yang bagus, pigmented, awet dan multi fungsi pula. Nah, hal yang menarik buat saya terhadap SASC Cosmetics adalah nama brand ini sendiri, di mana SASC adalah singkatan dari Socially Aware Sexy Cosmetics. Nah, penasaran kan sama arti nama dari brand ini? Yuk, simak interview saya bersama Co-Founder-nya, Priscilla Pangemanan.
Baca juga: Review SASC Lip Ink X Marsha Aruan
Kenapa namanya SASC atau mengangkat tema social awareness?
“SASC stands for Socially Aware Sexy Cosmetics, nama ini kami berikan sesuai dengan visi misi SASC sebagai sebuah Social Enterprise yang bertujuan untuk empowering women melalui produk produk kecantikan yang berkualitas tinggi. Mengangkat tema social awareness karena pada saat self centered era atau generation ini, SASC ingin membawa suatu perubahan dan menjadi agent of change dengan mengajak semua orang untuk berbuat baik sekaligus peka terhadap masalah-masalah sosial. Kami ingin memberikan dampak yang positif dari penjualan produk-produk kami.”
Baca juga: Lipstick Monday: SASC Cosmetics
Sistem charity yang kalian lakukan apa saja sih? Lalu gimana sih, kalian memilih yayasan-yayasan tersebut?
“Dari penjualan produk-produk SASC, a percentage dari sales kita berikan kepada yayasan yayasan di Indonesia yang membutuhkan bantuan. Biasa tim SASC akan menghubungi langsung ke yayasan untuk melakukan background check. Dalam pemilihannya kita melakukan riset terlebih dahulu karena ada banyak sekali yayasan sosial di Indonesia dengan berbagai isu yang berbeda. Para muse yang berkolaborasi dengan SASC juga diperbolehkan menunjuk yayasan yang mereka ingin support.
Yayasan yang SASC support berfokus pada education, health, children (anak jalanan), disabilitas. Saat ini kita mensupport 10 yayasan (lebih detail nama yayasan bisa di-check ke www.sascofficial.com)”
Challenge apa saja sih yang dihadapi SASC sekarang ini?
“Challenge yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana untuk mengubah persepsi orang terhadap brand lokal, dari segi mutu yang kadang masih dianggap urutan kedua compare to global beauty brand dan bagaimana untuk strengthen brand positioning bersaing dengan makin maraknya brand lokal baru sekaligus terus berinovasi dengan produk dan marketing strategy kami.”
Boleh jelasin nggak sih tentang program baru kalian, yaitu SASC Beauty on Wheels?
“Program baru kami SASC Beauty on Wheels ini merupakan sebuah inovasi & kontribusi positif terhadap masyarakat. Di Car Free Day FX Sudirman 18 Agustus 2019 kemarin, bersamaan dengan launching SASC Beauty On Wheels kami berkolaborasi dengan organisasi nirlaba Get Plastic, untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah-sampah plastik sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa tidak semua sampah plastik mudah untuk diolah kembali.
SASC Van juga merupakan strategy kami untuk lebih mendekatkan diri terhadap konsumen, jadi SASC yang jemput bola. Menawarkan layanan super convenient kepada consumers. SASC Van setiap bulannya akan roadshow, datang campus to campus, office to office, malls to malls. Rute dan jadwal SASC Van akan kami infokan melalui Social Media & Newsletter.”
Next, apa sih yang akan dilakukan oleh SASC?
“Langkah selanjutnya untuk SASC adalah dengan menambah jalur distribusi offline menjangkau seluruh pelosok Indonesia, terus meluncurkan produk produk inovatif, mendirikan SASC Foundation dan merambah ke pasar South East Asia.”
