Kamu tahu nggak sih kapan skincare sudah kadaluarsa, dan kapan saatnya kamu harus membuang perawatan kulit kamu? Baca terus untuk mengetahuinya.
Pastinya kita semua tahu dong kapan susu ready to drink yang kamu minum akan tak layak minum lagi alias kadaluarsa, atau kapan mie instan tak layak dimakan lagi? Tanggal kadaluarsa produk tersebut gampang banget kamu kenali dari kemasannya. Kalau bicara soal perawatan kulit, kadang sedikit tricky mengetahui kapan skincare sudah kadaluarsa dan telah berubah kondisinya.
Nggak hanya produk tertentu aja yang kehilangan kemanjurannya dari waktu ke waktu, misalnya ya pada beberapa produk seperti SPF dan anti-aging moisturizers, kalau kamu tetap memakainya saat sudah kadaluarsa ini dapat menyebabkan bahaya jangka panjang. Itu sebabnya penting banget nih untuk mengetahui masa pakai produk skincare yang kamu kenakan setiap harinya itu.
Produk seperti sunscreen cenderung memiliki tanggal kadaluarsa yang tercetak di bagian bawah atau di area dekat tutupnya. Tanggal ini adalah periode hingga kapan produk tersebut bakal efektif dipakai.
Nah, gimana dong kalau skincare yang kamu pakai nggak punya tanggal kadaluarsa atau PAO (Product After Opening) — cek pembahasan FD di artikel ini — atau saat kamu nggak bisa ingat kapan terakhir membukanya. Tenang, ada beberapa tanda penting yang kamu kamu temukan untuk memastikan kamu tetap menggunakan produk yang terbaru dan terpenting, masih tergolong aman di kulit!
Bisa dibilang, minyak adalah tempat yang dibenci bakteri, karena bakteri akan sulit bertumbuh dan berkembang di dalam minyak. Namun, oil cleanser khususnya dengan bertekstur balm atau yang mengharuskan kamu untuk membuka jar untuk mengambil produknya, bisa teroksidasi lho. Apalagi kalau kamu membukanya dalam waktu lama. Oleh sebab itu, cek kembali oil cleanser kamu jika terjadi perubahan tekstur ataupun aroma. Kamu bisa juga mengaduknya untuk lebih memastikan lagi. Nah, pas kalau kamu berencana ke Jakarta X Beauty 2019 nanti, saran saya temukan produk oil based cleanser dengan kemasan botol pump untuk mempertahankan kesegaran. Kalau kamu gunakan sesuai kebutuhan, akan habis dalam 2-3 bulan.
Baca Juga: Double Cleasing Bikin Breakout?
Kebalikan dari oil based, bakteri jauh lebih bahagia di lingkungan yang berair. Jadi penting untuk menggunakan pembersih berbahan dasar air dengan cepat setelah pembukaan — maksimum 6-8 bulan. Meski begitu, foaming wash yang mengandung asam seperti glycolic atau salicylic acid memiliki umur simpan yang sedikit lebih lama, karena bakteri dan asam memang tidak bersahabat.
Kamu pasti udah pada tahu: Vitamin C adalah antioksidan yang paling kuat. Serum yang dilengkapi dengan bahan ini dapat membantu bikin kulit jadi lebih cerah, menghaluskan garis-garis halus, dan pelan-pelan membantu menyembuhkan jaringan bekas luka. Sebaiknya, vitamin C harus selalu dikemas dalam botol gelap serta menerima paparan oksigen yang minimal — oleh sebab itu ia harus tutup selalu ditutup rapat-rapat.
Penting untuk kamu tahua nih, serum vitamin C yang murni dan potent biasanya berwarna lebih jernih. Saat kamu mulai melihat serum mengarah ke warna cokelat atau oranye, maka ini adalah tanda untuk tak memakainya lagi. Warna tersebut berarti ascorbic acid (vitamin C) telah teroksidasi, dan nggak lagi memiliki kekuatan antioksidan.
Baca juga: Serum Vitamin C Bikin Jerawatan? Ini Sebabnya!
Aturan membuang produk pelembab dan krim mata adalah setelah 1 tahun produk dibuka. Namun akan sedikit lebih tricky nih untuk pelembab dalam kemasan botol. Ini disebabkan banyaknya oksigen yang dapat masuk ke dalam produk tersebut dan mendorong pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu disarankan untuk nggak memakainya lagi setelah enam bulan. Untuk masa pakai lebih lama, carilah pelembab dalam kemasan pompa higienis, dan simpan krim mata yang dikemas di botol kecil ke dalam lemari es.
Aturan kapan masa kadaluarsa dari SPF adalah per botolnya harus digunakan per musim dalam 1 tahun. Walaupun ia memiliki tanggal kadaluarsa, namun kalau kamu masih memiliki banyak sisa sunscreen di dalam kemasan mendekati tanggal kadaluarsanya, ini berarti kamu nggak mengaplikasikan dalam jumlah yang seharusnya ke wajah, lho. FYI, menurut American Academy of Dermatology, kamu harus menggunakan setidaknya satu sendok teh SPF di wajah sendiri (belum termasuk leher). Kebanyakan orang nggak memakai sesuai jumlah yang wajar karena mereka nggak suka tekstur atau formulanya karena bisa mengacaukan makeup.
Baca juga: Nggak Suka Rasa Lengket? Intip Cara Pakai Sunscreen Biar Nyaman!
Mengutip dari HuffPost pada wawancara dengan penata rias, Kari Bauce, primer wajah akan tak layak digunakan setelah satu tahun. Endapan yang lama membuat produk tak lagi berperforma baik dan cenderung membentuk partikel-partikel kecil ketika digunakan. Biasanya primer dengan tekstur matte memiliki umur yang sedikit lebih lama dibandingkan yang memiliki partikel shimmer.
Nah penting kan mengetahui soal kapan skincare kamu sudah kadaluarsa. Sekarang cek kembali, pasang mata dan hidung kamu terhadap perubahan tekstur, warna, bau produk, bahkan jika produk tersebut tiba-tiba menyebabkan kamu iritasi. Itu artinya sudah tiba saatnya untuk mengatakan “Selamat tinggal” pada skincare kamu.