Saya sering kaget lihat harga produk skincare yang diclaim eco-friendly dengan harga di atas rata-rata atau sabun batangan tanpa mikroplastik, memakai bahan 100% natural dengan harga lebih mahal daripada sabun supermarket pada umumnya. Kenapa ya?
Pengertian produk eco-friendly bukan saja memakai bahan-bahan organik tanpa pestisida, paraben, pewarna, dan pewangi buatan. Namun, produk ramah lingkungan juga perlu memikirkan aspek lainnya seperti kemasan, kelanjutan bahan-bahan yang dipakai, serta prosesnya memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit dibandingkan produk kecantikan mass-production lainnya.
Nah, ini dia alasan dibalik tingginya price tag produk eco-friendly.
Sustainable materials membutuhkan proses lebih lama, seperti sumber tanaman organik yang tidak menggunakan pestisida akan memakan waktu lebih lama. Produk eco friendly dan organik tidak menggunakan bahan-bahan tertentu seperti pewangi sintetik dan membutuhkan proses ekstraksi dari pewangi alami. Bahkan yang akhir-akhir ini sering muncul di permukaan, tidak menggunakan tinta biasa melainkan soyink, plus menggunakan kemasan dari rumput laut sebagai pengganti plastik atau menggunakan kemasan daur ulang. Dengan kualitas seperti ini tentu ada harga yang bicara. Mahalnya biaya manufaktur juga didasari oleh industri yang masih kecil, tidak diproduksi dalam skala besar sehingga sulit untuk perusahaan untuk mengambil keuntungan. Belum lagi untuk membayar upah pekerja secara adil dan ethical sehingga bukan cuma produk yang baik dihasilkan tapi juga kesejahteraan pekerja dan lingkungan di sekitarnya.
Get everything controlled and certificated costs money – lot of money. Tahu nggak ada berapa label sertifikasi linkgungan yang ada saat ini? Dilansir dari Ecolabel Index terdapat hampir 500 dari 199 negara. Untuk mendapatkan sertifikasi ini tentunya perusahaan harus merogoh kocek agak dalam, dan nggak hanya satu bisa dua atau tiga sertifikasi. Just to name a few: EWG, ECOCERT, Zero, PETA, Leaping Bunny, etc!
Ternyata rumit! Ya, proses daur ulang bukan sebuah proses mudah seperti memasukkannya pada mesin ajaib dan Voila, selesai begitu saja siap untuk diproses menjadi barang lain. Namun, ada proses yang harus dijalani seperti pemilahan jenis plastik, dicuci untuk menanggalkan label yang masih tertera, membersihkan lem, dan residu lainnya. Apakah menggunakan mesin biasa? Tentunya tidak, karena menggunakan mesin spesial untuk proses tersebut sebelum siap untuk diolah lagi menjadi benda bermanfaat lainnya. Butuh biaya besar? Pastinya.
Nah, ini dia faktor utamanya yang lumayan miris. Seperti teori supply and demand, semakin banyak permintaan akan semakin banyak opsi produk yang muncul di pasaran sehingga harga makin bersaing. Namun, pada nyatanya permintaan dari para konsumen masih sangat rendah. Belum banyak konsumen yang mau beralih ke produk ramah lingkungan, dan memilih untuk menggunakan produk konvensional apa saja asal berguna untuk diri sendiri. Karena ada dasarnya, produsen mengikuti kemauan konsumen dan tren pasar.
Jadi, sudah paham kan kenapa produk ramah lingkungan lebih mahal? Banyak sekali proses yang melibatkan inovasi dan waktu untuk memberi dampak nyata bagi lingkungan. Well, sebagai konsumen yuk kita dukung, specifically di dunia beauty untuk kelangsungan bumi yang lebih baik.
Produk eco-friendly apa yang sudah kamu punya? Kalau saya, lagi senang eksplor produk sabun dan shampoo bars. Silakan share di bawah, ya!