banner-detik

makeup

Alasan Saya Nggak Suka Cushion Foundation

seo-img-article

Jujur, saat ini saya lebih memilih memakai old school liquid foundation di dalam botol, dibandingkan dengan cushion foundation. Ini dia alasan saya!

Dulu, ada masanya saya suka sekali dengan cushion foundation. Terutama saat awal-awal cushion foundation ini dirilis. Rasanya unik aja gitu, memakai liquid foundation, tapi dikemas seperti kemasan compact powder. Terus yang tertanam dalam otak saya, karena berkali-kali membacanya dimana-mana, adalah cushion foundation itu praktis. Tapi seiring berjalannya waktu, ternyata saya lebih suka dengan liquid foundation yang dikemas dalam botol yang biasa dibandingkan cushion.

Baca juga: DIY Cushion Foundation Yang Pasti Cocok Untuk Di Kulit

nggak suka cushion - Copy

Kalau kebanyakan orang suka cushion karena praktisnya, saya justru nggak merasakan sisi praktis dari sebuah foundation berbentuk cushion. Banyak yang menyukai cushion, karena bisa dengan mudah digunakan di mana saja, termasuk untuk touch up. Tapi saya sendiri belum pernah satu kali pun touch up dengan menggunakan cushion foundation. Karena setiap kali menggunakan foundation, saya selalu set dengan setting powder di atasnya. Jadi saya nggak bisa membayangkan menumpuk foundation lagi di atas bedak yang sudah saya aplikasikan sebelumnya.

Lebih nggak terbayang lagi, ketika muka saya sudah full makeup dan juga kotor karena debu dan minyak wajah, malah ditumpuk lagi dengan foundation yang teksturnya liquid. Saya rasa selain foundation yang diaplikasikan finish-nya nggak akan maksimal dan malah menggumpal di beberapa bagian wajah, juga akan menciptakan berbagai masalah baru seperti jerawat atau beruntusan.

Alasan kedua, cushion puff  hasilnya nggak senatural beauty sponge. Dulu ada masanya saya suka dengan hasil  foundation yang dibaurkan dengan cushion puff, karena hasilnya memang nutup banget. Cushion puff ini cenderung memiliki pori-pori yang rapat, sehingga nggak menyerap terlalu banyak produk foundation. Jadi, foundation yang dibaurkan hasilnya terasa lebih tebal dan full coverage.

Ini akan bagus sekali kalau kamu memang suka dengan finish foundation yang full coverage. Tapi sebagai pecinta complexion yang natural, pada akhirnya saya tetap lebih memilih beauty sponge. Beauty sponge mampu memberikan finish foundation yang tipis tapi rata dan flawless, sehingga terlihat lebih natural. Ini juga yang bikin saya nggak terlalu merasakan sisi praktis cushion untuk dibawa traveling. Karena walau sudah ada puff bawaannya, saya tetap harus membawa beauty sponge terpisah, untuk aplikasi si cushion foundation.

Baca juga: 3 Alasan Beralih Ke Cushion Puff Untuk Aplikasi Foundation

3 kesalahan pakai beauty sponge (2)

Alasan ketiga, cushion foundation ini harganya biasanya lebih mahal dibandingkan foundation dalam kemasan botol, dan isinya lebih sedikit. Isi produk cushion ini, bisa hanya seperempat dari isi foundation di dalam botol biasa lho! Selain itu, saya juga pernah mengalami, cushion foundation saya yang sudah beberapa bulan nggak saya sentuh, isinya mengering dan nggak bisa dipakai lagi. Padahal saya baru sekitaran tiga kali memakainya.

Alasan terakhir, ini personal saja sih. Saya belum menemukan produk cushion foundation yang secara shade dan formula benar-benar pas untuk kulit saya. Sementara, saya sudah menemukan beberapa foundation andalan, yang memang cocok banget untuk kulit dan skintone saya.

Kalau kamu, lebih suka cushion foundation atau foundation yang dikemas dalam botol seperti biasanya?

Slow Down

Please wait a moment to post another comment