Kalau sudah kenal dengan beragam parfum keluaran rumah mode Dior, pasti udah nggak asing lagi sama rangkaian Miss Dior yang memang dikemas untuk menarik perempuan berjiwa muda ini!
Beberapa waktu lalu, saya udah sempat bahas soal salah satu parfum Dior lainnya, yaitu
JOY by Dior. Nah, kali ini, balik ke salah satu koleksi Dior yang punya sejarah seru, yaitu Miss Dior. Rangkaian parfum yang pertama kali diciptakan pada tahun 1947 ini ternyata terinspirasi oleh cerita dari adik Christian Dior, yaitu Catherine Dior. Semua berawal pada saat Perang Dunia Ke-2, di mana keluarga Dior memang mengalami masa-masa yang sulit, tetapi Christian Dior berhasil mendapatkan pekerjaan di Paris dan pindah ke kota tersebut bersama Catherine. Di saat yang sama, ternyata adiknya menjadi salah satu anggota pemberontak di Prancis. Akhirnya di tahun 1944, Catherine ditangkap oleh Gestapo dan mengalami penyiksaan di
concentration camp khusus perempuan yang berlokasi di Ravensbrück, Jerman selama hampir satu tahun lamanya. Namun, karena tidak lama setelah itu perang berakhir, Catherine pun dibebaskan dan pindah ke bagian selatan Prancis dan kembali rajin mengunjungi Christian di Paris. Pada saat itu, Christian sudah merancang pakaian dengan bahan-bahan cantik untuk perusahaannya sendiri.
Di tahun 1947, Christian Dior pun berencana untuk meluncurkan koleksi busananya yang pertama. Tapi, dia pingin membuat momen ini diingat oleh banyak orang. Dia nggak mau cuma memberikan presentasi busana saja, tapi pingin menghadirkan wewangian yang bisa melengkapi
show pertamanya. Di saat desainer lainnya masih menciptakan busana yang kental dengan rasa sedih pasca perang, Christian pingin menampilkan sesuatu yang berbeda, yaitu karyanya yang kental dengan rasa bahagia, sentuhan elegan, serta kemewahan yang jadi ciri khasnya. Akhirnya, dia pun meminta pada perfumernya pada saat itu, Jean Charles dan Paul Vacher untuk menciptakan parfum yang wanginya tercium penuh dengan cinta. Akhirnya, terciptalah sebuah wewangian yang mengombinasikan aroma
gardenia, bergamot, roses, dan
jasmine. Wangi seperti ini juga lah yang tercium dari kebun keluarga Dior dan merupakan momen favorit Christian dan Catherine setiap musim panas. Setelah formulanya didapatkan, Christian dan timnya harus memikirkan nama yang tepat buat parfum tersebut. Pada saat sedang ngobrol soal nama yang pas, Catherine pun masuk ke dalam ruangan, dan salah seorang tim yang ada di situ menyapanya, “Oh, Miss Dior
is here.” Karena merasa sapaan tersebut dirasa sangat pas untuk menggambarkan parfum dari rumah mode ini, maka Christian pun menetapkan Miss Dior sebagai nama parfum pertamanya.58 tahun kemudian, Dior pun menciptakan kembali parfum Miss Dior, yaitu Miss Dior Cherie di tahun 2005 dan kemudian beberapa aroma Miss Dior lainnya pada tahun-tahun berikutnya. Nah, di tahun 2019 melansir Miss Dior Eau de Toilette dan Miss Dior Eau de Toilette Roller-Pearl.
Baca juga: Cara Biar Wangi Parfum Lebih Awet
Miss Dior Eau de Toilette
Kalau mencium aroma parfum ini, akan terbayang seorang perempuan feminin yang penuh dengan semangat hidup dan rasa cinta. Aroma floralnya benar-benar kentara. Miss Dior Eau de Toilette ini diawali dengan aroma citrus yang segar dari blood orange dan mandarin orange. Pada bagian middle notes nya Francois Demachy menggabungkan aroma May rose, grasse rose dan lily of the valley. Untuk membuat parfum ini tahan lebih lama dan tercium lebih hangat, terdapat patchouli pada bagian base notes-nya. Pas disemprotkan, wangi floral dari Miss Dior ini terasa cukup kental sih, aroma citrus-nya menurut saya tercium cuma sedikit saja. Walau aromanya floral, tapi parfum ini tuh nggak bikin pusing, tetap fresh dan nggak terlalu heavy. Bisa banget buat dipakai dari pagi sampai malam.