ic-fd

Keluar Pekerjaan Demi Liquid Lipstick Esqa Cosmetics

beautiful people
author

annetta・28 Nov 2016

detail-thumb

Kayak apa rasanya bikin bisnis makeup bareng teman masa kecil? Ini dia cerita dua founder Esqa Cosmetics, Cindy Angelina Adranacus dan Kezia Toemion.

Beda dari kebanyakan liquid lipstick lokal, ada yang beda dari produk Esqa Cosmetics. Mulai dari kemasan rose gold-nya, the glamorous vibe, sampai harganya yang cukup tinggi dan “tandem” produk ini, yaitu Esqa Cosmetics Lip Crayon. Nah, belum lama ini, saya dan Dara mengupas habis semuanya bareng co-founders Esqa, Cindy dan Kezia, yang main ke kantor FD dan ngobrol-ngobrol cantik sama kita! Semua pertanyaan kamu tentang Esqa Cosmetics pasti terjawab deh di sini.

SAMSUNG CAMERA PICTURESThe Esqa Lady Bosses, Kezia and Cindy

Why Liquid Lipstick?

Kezia: “Kita mulai pakai liquid lipstick sudah sejak 2010, pakai Sephora punya. We loved the staying power. Terus trend liquid lipstick kan semakin booming tampaknya sejak Kylie Jenner; overlining her lips baru move ke liquid lipstick. Itu dia (Kylie Lip Kit-red) keluar Oktober tahun lalu, dan kita udah mulai mengerjakan Esqa dari Juni. Pas Kylie keluar, it’s like good and bad. Takutnya dikira ngikutin gitu.”

Cindy: “Awalnya karena kita juga memang banci makeup. Kita udah temenan since we’re like ten ya? Nah dari kecil tuh udah genit, suka dandan. Jadi grow up kita selalu ngikutin trend makeup, produk apa yang baru keluar. Kezia sih yang ajak duluan, waktu itu dia bilang “Why don’t we start a makeup line?” Ini juga platform kita untuk bikin vegan makeup, karena masih sedikit di Indonesia. Kita berdua hanya mau pakai produk kecantikan yang vegan. Esqa is vegan, local, and glamorous.”

Oh iya, Esqa sendiri artinya apa sih?

Kezia: “Namanya berasal dari bahasa Celtic, eska, yang artinya love of nature. Tapi kita ganti jadi esqa agar lebih catchy!”

Baca juga: FD Swatch Sister Esqa Cosmetics

Warna-warna batch pertama liquid lipstick Esqa cukup mengikuti trend sekarang ya. Apakah terinspirasi dari Kylie Jenner/ 90’s lips juga?

Kezia: “Kita punya skintone yang beda, jadi kita cari  warna-warna apa yah yang cocok for both of us. Makanya ada yang deep, dan juga lebih fair. Kita nggak ngikutin trend apapun sih, malah kita maunya yang staple, like, semua orang harus punya warna-warna ini.”

Cindy: “We don’t do crazy colors, because we believe in natural beauty. Makeup bukan untuk change your look, but more about enhancing. Jadi kita nggak akan sih bikin lipstick macam warna ungu gitu misalnya!”

“Another thing, liquid lipstick memang lagi trend banget, tapi kan nggak semua orang suka. That’s why kita bikin Esqa Lip Crayon, untuk orang-orang yang bibirnya sensitif kayak aku, dan nggak bisa pakai yang kering-kering.”

lipstick-esqa-cosmetic-berry-sweet-peachThe latest additions, Esqa Sweet Peach and Berry Kiss

Di beberapa artikel FD tentang Esqa, kita sering dapat comment, kok harganya mahal banget. What do you wanna say?

Cindy: “Kita ada kesulitan dengan raw material, mostly masih dari luar. Packaging juga, karena di Indonesia belum bisa bikin warna rose gold yang kita mau, dan belum bisa bikin standar packaging yang kita mau, baik untuk liquid lipstick maupun lip crayon. Semua masih dari luar, jadi itu alasannya.”

Orang Indonesia juga mikirnya masih skeptical ya, brand Indonesia harus murah. Tapi semua yang udah coba, bilang kalau kualitas Esqa memang sepadan dengan harganya.”

Yup! Aku juga udah pernah bahas tentang makeup lokal dan stigma harga ini nih. Ngomong-ngomong soal makeup lokal, gimana pendapat kalian tentang banjir brand lokal sekarang?

Cindy:It’s something good. Brand makeup Indonesia banyak dan bagus-bagus sekarang, dan ikut mengharumkan nama Indonesia juga kan. Kita punya customer dari Hong Kong, Filipina, sampai MUA di Los Angeles. They really wanna try our product, kan membanggakan banget.”

Negatif nggak ya, paling hanya challenge berarti jadi more competition. Justru bantu kita mengasah otak juga hahaha. Apa lagi brand indie. Next year nih, pasti liquid lipstick baru masih akan ada banyak lagi.”

Se-hands on apa kalian berdua ngurusin bisnis Esqa?

Cindy: “Esqa is our baby, semua detail step-by  step masih kita ikutin banget. Umur kita juga masih itungan bulan kan, jadi dari segi produksi sampai branding kita masih pegang semua.”

Kezia: “Kita bisa tiap malem baru tidur jam dua pagi karena ngomongin Esqa non-stop. Sebelumnya aku kerja di Los Angeles, di bagian accounting, tapi quit untuk fokus di Esqa.”

Cindy: “Aku juga di bisnis keluarga, bidang properti hotel, quit for Esqa. Karena butuh dedikasi tinggi; namanya startup tuh nggak bisa ditinggal!”

Ada nggak sih, drama-drama dalam membuat liquid lipstick? Ceritain dong!

Kezia: “Pernah kita lagi test warna, ceritanya udah final. Eh begitu sampai di pabrik, kok keluar tone-nya beda begitu dipakai; kita mau mauvy nude tapi hasilnya terlalu cokelat dari yang kita mau.  Itu kita di sana sampai dua jam untuk benerinnya!”

Cindy: “Mungkin karena awalnya kita nggak pernah punya bisnis, lalu merintis Esqa kita kerjain semua sendiri. Lama-lama kita belajar bahwa oh iya, butuh bantuan juga di bidang ini-itu. Dari awal cuma tiga orang, ya sekarang lumayan kita punya tim lima orang.”

Kezia: “Waktu masih bertiga dulu, Cindy yang costumer service, aku bagian ngitung uang! Hahaha…”

By the way ladies, kalian nggak akan bikin liquid lipstick aja kan…

Cindy: “Oh nggak dong. Tunggu aja ya…Nama kita kan Esqa Cosmetics, so of course akan ada produk-produk lain!”