Hidup yang kita jalani setelah menikah tentu saja akan mengalami perubahan dari apa yang kita jalani sebelumnya. Saat menikah, ada banyak tanggung jawab baru yang harus diemban, prioritas baru yang harus diutamakan, dan mimpi baru yang ingin dicapai. Beberapa di antara kita mungkin menginginkan keluarga, dan keinginan itu akan membawa peran baru lagi untuk kita, yaitu menjadi seorang ibu.
Apa pun peran baru yang akan kita jalani nantinya, kunci sesungguhnya adalah mengisi peran tersebut dengan segala kemampuan terbaik kita. Berperan sebagai istri adalah hal yang lebih daripada sekedar dilamar, merancang pesta pernikahan impian, atau memiliki pasangan yang disebut sebagai suami. Begitu pula dengan masa saat kita menjadi ibu. Menjadi istri dan ibu adalah lebih daripada persoalan label semata. Karenanya apa yang dibutuhkan untuk menjadi istri atau ibu yang baik?
Sebagai Istri
Pesta pernikahan telah usai, begitupun dengan bulan madu. Sekarang saatnya kamu memulai hidup dengan suami. kamu mungkin bertanya-tanya sendiri bagaimana kamu dapat menjadi istri yang baik sekarang? Bagaimana kamu dapat memastikan bahwa suami dan dirimu sendiri bahagia di pernikahan ini? Beberapa kualitas yang menjadikan seseorang adalah pasangan yang baik harus dilakukan oleh keduanya dan bersinergi.
- Jadilah pendukung terbaik suami setiap saat. Apa pun mimpi atau jalan karier yang ia impikan, sangat penting untuk selalu ada di sampingnya dan memberi dukungan yang tentunya sangat berarti bagi kepercayaan diri suamimu sebagai kepala rumah tangga yang baru.
- Berikan apresiasi dan sikap penuh hormat pada suami. Jangan sungkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas kerja keras yang ia lakukan demi memenuhi kebutuhan rumah tanggamu. Meski perdebatan dan diskusi panas kadang tak dapat terelakkan, tetaplah bersikap saling menghormati akan opini dan pendapat masing-masing.
- Belajar untuk mudah memaafkan, karena suamimu pasti akan membuat kesalahan, tapi begitu pun dengan kamu. Semakin baik kamu menjalankan peran ini, semakin nyaman dan jauh pernikahanmu akan melangkah.
- Pilih kata-katamu dengan bijak. Jika ada hal-hal yang ingin kamu katakan pastikan jangan merengek. Banyak istri yang meminta sesuatu pada suami karena merasa itu adalah hak mereka. Jika dipikirkan lagi, merengek justru akan membuat suamimu merasa lelah ada di sekitarmu, apalagi jika dilakukan secara terus menerus.
Sebagai Ibu
Tekanan untuk menjadi ibu yang baik datang dari keharusan kamu menyeimbangkan kehidupan pribadi, apakah kamu harus bekerja, dan menjaga anak di waktu yang sama, belum lagi kamu juga harus memastikan rumah dalam keadaan bersih dan kebutuhan suami terpenuhi. Tekanan tersebut dapat terasa tak mungkin untuk dilakukan, tapi faktanya, kamulah yang mengetahui apa yang terbaik untuk keluarga. Maka, jangan terlalu memikirkan pendapat orang lain.
- Jaga dirimu dengan baik. Seperti layaknya instruksi pesawat ketika masker turun disaat tekanan udara menipis, yang harus dilakukan adalah mengenakan masker terlebih dahulu sebelum membantu anak-anak mengenakannya. Kamu harus merasa sehat dan bahagia agar dapat menularkan energi positif tersebut kepada anggota keluarga lainnya.
- Jangan terlalu memikirkan kritik yang kamu dengar dari luar. Berhenti memaksakan diri, merasa rendah diri dan membanding-bandingkan diri dengan ibu yang lain, karena tentunya hal ini tidak akan membawa perubahan baik pada keluargamu.
- Temukan caramu sendiri dalam mengasuh anak. Apa yang dilakukan oleh ibu lain bukanlah urusanmu dan sebaliknya. Lakukan apa yang kamu pikir baik dan berguna untuk seluruh keluarga tanpa perlu terlalu memedulikan opini orang lain.