Rubber pad, handuk kecil, spons, sampai cleansing brush. Perlukah kita mencuci muka dengan cleansing tools? Kenapa ada yang suka, dan ada yang malah jadi break out? Ini jawaban para ahli.
Bebarapa waktu lalu, saya mencoba membersihkan muka dengan “tenaga tambahan” dari handuk kecil. 100% katun, and supposed to be gentle. Kenapa saya mau mulai melakukan ini, karena ini adalah salah satu rahasia kulit flawless perempuan Jepang, a must cleansing step by skincare guru Caroline Hirons, dan ibu saya sendiri melakukan ini setiap pagi (tanpa cleanser) dan malam (dengan cleansing milk), and her skin has always been problem free.
Dua hari memakai handuk kecil, saya nyerah. Kulit saya terasa kering lalu jadi berminyak, dan muncul bumps kecil. My sensitive skin was irritated, walau saya sudah memakai handuk yang lembut, dicuci setiap habis digunakan, dan tidak agresif sama sekali dalam proses membersihkan wajah. Where did I go wrong?
Saya jadi berpikir, perlukah kita memakai cleansing tools saat membersihkan wajah? Produk seperti Clarisonic, Foreo Luna atau sekedar cleansing brush manual yang menjamur di pasaran juga mendapat mixed reviews, termasuk di forum thread Female Daily. Saya pun ngobrol soal ini dengan beberapa dokter kulit yang pastinya lebih capable untuk menjawab fenomena ini.
Jangan Sering-Sering!
“Seharusnya, membersihkan (muka) dengan tangan saja sudah cukup, ya. Tapi karena banyak banget yang nanyain, saya jadi beli Clarisonic buat nyobain, “ kata dr. Dewi Hasanah, SpKK dari Essenskin Dermatovenereology. “Banyak pasien mengeluh kok malah jadi bruntusan. Memang terlalu keras di kulit, jadi kalau mau dipakai ya untuk deep cleansing saja seminggu sekali.”
Setuju dengan dr. Dewi, dr. Gloria Novelita, SpKK dari Beyoutiful Skin Clinic menekankan bahwa semua skincare, termasuk cleansing tools, prinsipnya dipakai sesuai kebutuhan. “Kalau saya, sehari-hari cuma pakai loose powder, hanya pakai facial wash saja sudah cukup. Jadi alat-alat seperti itu ya dipakai seperlunya saja.”
So, frequency matters. Ini menjelaskan kenapa breakout karena pemakaian handuk kecil nggak saya alami saat hanya saya lakukan untuk membersihkan makeup kondangan. Enggak terima dengan “udiknya” kulit saya (baca: sedikit-sedikit breakout), saya bertanya lagi sama dr. Dewi. How come some people survive daily use of Foreo, Clarisonic, Olay Pro X etc. ?!
“Ya kulit kamu sensitif. Itu gampang merah, urat-urat kecilnya dekat ke permukaan kulit. Jadi beda dengan yang kulitnya lebih resilient,” jawab dokter dengan enteng (dan saya nangis di pojokan).
Saya nggak sendiri, lho. Ochell juga anti menggunakan tools (bahkan kapas) karena terasa menggesek dan membuat perih saat membersihkan wajah. Ini membuktikan bahwa selain soal frekuensi pemakaian, mengerti kondisi kulit sendiri juga jadi faktor penting sebelum mencoba cleansing tools. Kalau kulitmu enggak terlalu bereaksi dengan skincare biasa, mungkin cleansing tools bisa jadi investasi tepat
Terlalu banyak gesekan juga tidak baik untuk kulit sensitif
Lebih jauh, dr. Gloria menekankan kalau yang terpenting adalah proses eksfoliasi kulit, bukan tools apa yang digunakan. Cleansing tools, saat digunakan dengan benar, mestinya bisa membantu proses eksfoliasi alami kulit, yang semakin bertambahnya umur kita, perlu booster tambahan agar bisa berjalan dengan baik.
Selain bertanya pada dokter kulit, I did my research too. Kesimpulan yang saya dapatkan dari berbagai ulasan di FD Beauty Review & Forum adalah, produk cleansing tools mayoritas membantu FD-ers yang bermasalah dengan kulit kusam, berminyak, dengan beberapa occasional pimples DAN tidak sensitif. Yang kulitnya berjerawat sedang hingga parah, justru mendapati wajahnya flaring up, dan ujung-ujungnya berkomentar “aku istirahatin dulu deh alatnya, biar kulitku istirahat dulu.” Whew.
Enggak sedikit juga yang berkomentar bahwa cleansing tools tidak banyak memberi perubahan pada kulit mereka. Paling kulit terasa lebih halus, but that is all. Mungkin kalau skincare routine & method kamu yang sekarang udah memuaskan, penggunaan cleansing tools bukan sesuatu yang wajib untuk kamu beli.