Konsultasi ke dokter kulit pasti pernah terlintas di kepala kamu yang punya masalah seperti jerawat, bekas jerawat atau flek hitam. Sebelum bikin janji, inilah 3 hal yang perlu kamu ingat.
Mungkin kamu seperti Dara, yang akhirnya memutuskan ke dokter kulit setelah berbagai eksperimen dengan produk over the counter. Atau, masalah pori-pori besar membuat kamu rentan terkena komedo bandel, dan kamu merasa butuh bantuan ekstra. Maybe that’s also why you’re reading this post 🙂
Saya mulai punya masalah jerawat yang on-and-off datang sejak 2014. Sudah nyobain beberapa produk khusus jerawat juga, seperti Paula’s Choice Clear Acne Kit, tapi hasilnya so so. Akhirnya saya pun menggunjungi beberapa dokter kulit (guilty for being inconsistent!); baik ke dokter SpKK di rumah sakit maupun beauty clinic. Dari pengalaman ini, ada beberapa hal yang bisa saya tarik, and hopefully, membantu kamu yang baru mau konsultasi ke dokter kulit:
Research First
Seperti saya mau menulis artikel, nih, mengumpulkan fakta dari beberapa sumber bakal lebih baik dari hanya satu sumber. Hanya karena satu teman kamu berhasil menghilangkan jerawat di dokter A, bukan berarti kamu langsung cus ke dokter A. Baca dulu testimonial dari berbagai blog, atau main deh ke thread dokter kulit di FD forum sebagai bahan pertimbangan.
Selain results, beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam mencari dokter kulit adalah harga, apakah biaya konsultasi dan obatnya sesuai budget; lokasi, sanggup nggak kamu bolak-balik konsul dua minggu sampai sebulan sekali dengan jarak yang harus ditempuh, dan juga karakter dokter yang komunikatif atau enggak.
Buat Catatan
Baik ke dokter kulit di beauty clinic maupun rumah sakit, biasanya kamu akan menemui satu persamaan: waktu konsultasi yang cenderung singkat. There’s always this rushed feeling, apalagi jika dokternya cukup terkenal dan antriannya panjang
Be prepared. Agar kamu bisa mendapat sesi konsultasi yang maksimal dalam waktu lima-lima belas menit yang diberikan, siapkan notes, deh. Biasanya dokter kulit akan bertanya apa keluhannya? Sudah berapa lama menghadapi kondisi kulit ini? Produk apa yang sekarang digunakan? Lagi stress nggak? Apa ada alergi obat? Nah, notes kecil ini akan membantu menjawab pertanyaan dokter untuk membantu diagnosa.
Jangan Malu Bertanya
Kamu pasti juga punya beribu pertanyaan, kan, untuk dokternya? List down juga pertanyaan kamu. Jangan sampai pulang konsultasi, kamu nyesel karena ada yang belum jelas. Tanyakan juga cara kerja obat yang diberikan. Apakah akan membuat kulit mengelupas? Apakah jerawat akan dikeluarkan dulu sebelum bersih? Adakah obat yang memang terasa perih saat dipakai? Ini jaga-jaga supaya kamu nggak freak out sendiri kalau ada sesuatu yang terjadi, padahal itu memang supposed to be.
Dari pengalaman saya memakai prescribed medication, reaksi perih, light peeling dan kulit kering pernah saya rasakan di awal treatment. Walaupun, dokter yang bagus bakal memberi produk lain yang sesuai dengan jenis kulit kamu sebagai penyeimbang efek ini. Reaksi yang nggak wajar adalah rasa gatal atau kemerahan berlebihan, yang bisa mengindikasikan alergi/ konsentrasi obat terlalu keras. Kalau ini terjadi dan nggak hilang setelah beberapa hari, langsung hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter, ya.
Good luck!