made in indonesia
03 Aug 2018
Perkembangan Brand Skincare Lokal di Tahun 2018
Perkembangan makeup lokal sudah makin bagus, gimana kalau skincare lokal? Berikut pandangan tim editorial Female Daily, mengenai brand skincare lokal.
Setuju dong, kalau saya bilang perkembangan brand lokal itu sudah jauh lebih membaik di tahun 2018 ini? Karena sekarang, brand lokal nggak lagi hanya fokus di liquid lipstick saja, tapi sudah mulai berkembang ke produk-produk complexion seperti bedak, foundation dan juga primer dengan formula yang bagus. Memang belum maksimal banget seperti di luar, tapi at least sudah menuju arah yang lebih baik.
Nah, di tahun 2018 ini yang mulai dicari itu nggak hanya produk makeup, tapi pembaca dan penonton Youtube Female Daily, mulai nyari produk skincare lokal yang bagus dan bisa menyaingi produk dari luar negeri. Kalau di tahun 2016 hingga 2017 masih susah mencari produk skincare dengan ingredients yang oke, tahun ini makin banyak brand skincare lokal yang bagus-bagus. Kalau ngomongin brand skincare lokal yang beneran fokusnya menghadirkan produk-produk perawatan wajah, yang muncul di kepala saya adalah Skin Dewi. Skin Dewi adalah sebuah brand yang fokus menghadirkan rangkaian skincare dengan bahan natural yang bisa dipakai untuk permasalahan kulit sensitif dan dermatitis atopik. Yang kedua, ada brand Elsheskin yang punya banyak rangkaian skincare untuk kulit berjerawat.
Menurut saya kedua brand ini lumayan menabrak tren beauty di Indonesia, karena pas lagi ramai-ramainya bermunculan brand lipstick lokal atau makeup lokal baru, mereka malah rilis rangkaian skincare. Jadi, saya memutuskan untuk interview kedua brand owner Elsheskin dan Skin Dewi:
Kenapa memilih untuk rilis khusus produk skincare?
Cyntha, CEO Elsheskin
“Karena empat tahun yang lalu belum banyak skincare lokal yang mengeluarkan produk fokus untuk jerawat.”
Dewi Kauw, CEO Skin Dewi
Saat pertamakali launching apa sih yang ingin kamu bawa ke pasar yang kamu rasa kurang untuk Indonesia?
Cyntha, CEO Elsheskin
“Value! Banyak orang beli produk skincare tanpa konsul atau tanpa tahu itu sesuai apa nggak dengan kebutuhan kulitnya. Setelah beli produk, banyak yang kebingungan apakah sudah benar penggunaannya, apakah progressnya sesuai, atau kalau dicampur dengan produk lain apakah cocok atau tidak. Nggak jarang juga, consumer yang nggak paham mengenai ingredients. Jadi di Elsheskin, kalau mau beli produk harus melakukan konsul dan didampingi selama pemakaian. Kami juga memberikan edukasi tentang bahan-bahan dan cara merawat kulit yang tepat. Kami juga menawarkan produk yang kami bikin dengan serius dan berkualitas. Karena fokus kami adalah ketika pakai Elsheskin ada value yang didapat oleh costumer. Jadi bukan hanya jual produk saja.”
Dewi Kauw, CEO Skin Dewi
Sekarang setelah launching gimana tanggapannya dari consumer?
Cyntha, CEO Elsheskin
“Alhamdulillah responnya baik banget sih dari consumer. Nggak ketinggalan kami juga selalu mendengarkan kritikan dan saran buat Elsheskin agar kami bisa terus upgrade sehingga Elsheskin bisa lebih baik lagi.”
Dewi Kauw, CEO Skin Dewi
What’s your background? Are you a cosmetic chemist?
Cyntha, CEO Elsheskin
“Kebetulan bukan, tapi saya terobsesi dengan dunia skincare dan kosmetik. Namun untuk pengembangan produk Elsheskin sendiri kita punya tim R&D dan chemist sendiri.”
Which products are you most proud of?
Cyntha, CEO Elsheskin
“Boleh sebut semua gak? hehe. So far, yang paling bangga adalah Acne series, serum dan deep cleansing, lip treatment, dan matte lipstick.”