Image yang melekat pada seorang Lisa Namuri amat kuat; ia adalah seorang trainer olah tubuh – terutama pilates – yang mengenakan hijab. Namanya pun makin dikenal luas sebagai ahli di bidang fitness dan instruktur pilates. Lisa is a sports freak. Berawal dari menjadi asisten trainer saat mahasiswa, setelah lulus kuliah ia sekolah lagi di Reebok University di Jakarta. Belum puas, ia kembali mendalami ilmu di Fitness Institute Australia. Di sana ia memperoleh semua pemahaman tentang berbagai jenis olah tubuh, termasuk tentang classical Pilates. Kemudian, dari sana ia pun memilih untuk mendalami cabang pilates pada tahun 2006, STOTT Pilates, yakni cabang pilates yang gerakannya bisa lebih disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang.
Kini Lisa masih menekuni kegiatan dan passionnya menjadi instruktur pilates, sambil menyebarkan semangat olah tubuh kepada semua orang. Ibu 2 anak yang terbiasa menggunakan bahasa inggris ketika melatih ini selalu menekankan pentingnya menghargai tubuh, respect and rejoice your body. Karena tubuh manusia menurutnya adalah ciptaan Tuhan yang luar biasa.
Lisa Namuri bersama Dewi Sandra dalam sport outfit yang simpel dan stylish
Ketika berkesempatan mengikuti sesi yoga bersama Lisa, saya juga sangat terinspirasi dengan sugesti-sugestinya yang sangat positif, menyegarkan dan membahagiakan. Misalnya bagaimana kita menjalani setiap hari, menghargai setiap helaan nafas yang kita hirup dan keluarkan. That’s not something taken for granted. Latihlah bernafas dengan ‘sadar’, maka setiap gerak dan tindakan kita pun akan lebih terarah, lebih berkonsentrasi dan lebih mudah tercapai apa yang kita tuju.
Lisa juga konsisten mengenakan hijab dalam semua sesi olah tubuh bersama kliennya. Sebagai hijaber yang seringkali tampil dengan pakaian olahraga, tentu saja ia juga harus mempertimbangkan outfit seperti apa yang pantas, nyaman dan stylish. Tampilan Hijab sporty ternyata simpel saja, kok. Cari pakaian olahraga, terutama yoga, pilates dan sejenisnya, identik dengan bahan yang melekat di tubuh, untuk memudahkan gerak dan flesibilitas. Tetapi sebagai trainer yang harus melatih di depan banyak orang, atau berolahraga di luar ruang, tentu pakaian olahraga juga harus memenuhi kaidah syariat, yaitu menutup aurat, tidak ketat dan tidak tembus pandang.
Atasan lengan panjang dengan thumbhole dari lululemon seperti ini menjadi andalan Lisa untuk sport outfit
Celana training berbahan nyaman dan tidak ketat selalu jadi pilihannya. Sebagai atasan, favoritnya adalah atasan atau pullover lengan panjang dengan thumbhole (menutupi sebagian telapak tangan, dengan lubang ibu jari) yang sangat stylish. Bila atasan yang dikenakan terasa agak ketat sehingga membentuk dada, maka ia sering menambahkan outer pendek berbahan kaos ringan.
Untuk kerudung, yang menjadi favoritnya adalah mengenakan kerudung berbahan kaos, non-bergo. Karena material kaos (katun) bersifat menempel pada kepala, sehingga tidak mudah tersingkap atau lepas. Bahan kaos juga lebih menyerap keringat di kepala, sehingga rambut tidak mudah berbau saat berolahraga. Untuk memudahkan geraknya, Ia cukup mengenakan inner/dalaman berbahan kaos yang tertutup sempurna di bagian belakang, kemudian tinggal menambahkan bandana lebar untuk menambah kesan sporty.
