ic-fd

‘The Periodic Fable’ Kampanye Terbaru The Ordinary, Bahas Apa Sebenarnya?

beauty
author

armeliafarah・26 Oct 2025

detail-thumb

The Ordinary merilis kampanye ‘The Periodic Fable’ untuk mengajak konsumen lebih kritis terhadap jargon ilmiah dan klaim kecantikan yang sering menyesatkan.

Pernah nggak sih kamu merasa makin ke sini, istilah-istilah dalam skincare terdengar semakin canggih sampai bikin kita bingung sendiri? Mulai dari klaim medical-grade, miracle, hingga skincare yang disebut-sebut seampuh itu karena viral di sosial media. The Ordinary menangkap fenomena ini dan membungkusnya menjadi sebuah kampanye terbaru yang bukan hanya bold dan satir, tapi juga mengajak konsumen buat lebih berpikir kritis. Kampanye tersebut diberi nama ‘The Periodic Fable’.

Alih-alih merilis iklan kecantikan yang menonjolkan ingredients atau before–after, The Ordinary mengambil pendekatan storytelling yang lebih tajam, yaitu mempertanyakan klaim-klaim kecantikan yang terdengar ilmiah, tapi belum tentu punya dasar yang jelas.

Baca juga: Review Time Phoria Powder Foundation, Seberapa Praktis untuk Daily Use?

Kampanye dengan sentuhan satir dan gaya distopia

 

View this post on Instagram

 

A post shared by The Ordinary (@theordinary)

Dikerjakan bersama Uncommon Creative Studio dan diproduksi oleh Smuggler dengan sutradara Olivia De Camps, ‘The Periodic Fable’ dikemas dalam bentuk film pendek bergaya distopia dengan sentuhan gelap, simbolik, dan penuh metafora. Visual campaign memperlihatkan sekelompok siswa yang duduk di kelas serba putih, dengan ekspresi datar dan gerakan repetitif seolah terprogram. Mereka terlihat melakukan berbagai ritual kecantikan yang sering viral, dari ice rolling, morning shed, hingga rutinitas skincare yang dilakukan tanpa berpikir panjang. Di depan mereka, terpampang sebuah tabel periodik versi modern yang berisi istilah-istilah kecantikan populer. Pesannya cukup jelas, kita sering mengonsumsi jargon dan tren kecantikan begitu saja, tanpa bertanya apakah itu fakta atau sekadar hype.

Lebih dari sekadar kampanye digital

the ordinary

Menariknya lagi, campaign ini nggak berhenti di ranah konten media sosial saja. The Ordinary menayangkannya di berbagai media seperti billboard, digital screens, hingga kolaborasi dengan sejumlah influencer di Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada. Untuk pengalaman yang lebih mendalam, mereka juga meluncurkan website interaktif khusus ‘The Periodic Fable’. Pengunjung dapat meng-klik setiap unsur di tabel untuk membaca penjelasan tentang istilah tersebut, apakah memiliki dasar ilmiah, apakah overclaim, atau bahkan tergolong jargon kosong yang sering dipakai untuk menarik konsumen. Pendekatan multi-platform ini terasa sejalan dengan pesan kampanye edukasi publik bukan hanya di ranah digital, tapi juga langsung hadir di ruang publik agar makin banyak orang melek sebelum percaya.

Baca juga: Pool Lips, Tren Glossy Lip Menggunakan Produk Bibir Warna Biru!

Berusaha mengajak konsumen lebih cerdas dan kritis

 

View this post on Instagram

 

A post shared by The Ordinary (@theordinary)

‘The Periodic Fable’ menyoroti satu isu besar dalam industri kecantikan, banyaknya konsumen yang mudah terpengaruh oleh istilah marketing yang terdengar ilmiah, padahal nggak selalu didukung data atau riset memadai. Fenomena seperti green-washing, science-washing, dan celebrity-washing juga turut disorot. Label natural, medically proven, atau dipakai selebriti X sering kali dipercaya begitu saja tanpa pertanyaan lebih lanjut. Kampanye ini terasa seperti ajakan untuk memperlambat langkah, membaca lebih cermat, dan nggak langsung menerima klaim skincare hanya karena kemasannya meyakinkan. Di saat industri kecantikan terus berkembang dengan inovasi dan tren baru setiap hari, transparansi menjadi tuntutan yang semakin penting.

Salah satu bagian paling ikonik dari campaign ini tentu adalah tabel ‘The Periodic Fable’ yang berisi 49 istilah kecantikan, mulai dari Flawless, Medical Grade, Luxury, Ancient Ingredients, Sulfate-Free, Miracle, Celebrity Skincare, hingga Organic Snake Venom. Hampir semua istilah tersebut pasti pernah kamu dengar, entah dari kemasan produk, iklan brand, atau konten beauty di media sosial. The Ordinary ingin mengajak kita untuk bertanya, “Seberapa sering kita percaya pada kata-kata tersebut hanya karena terdengar meyakinkan?” Melalui kampanye ini, The Ordinary kembali menegaskan prinsip yang sejak awal mereka pegang, yaitu trust skincare facts, not fiction.

Ini merupakan sebuah wake-up call yang dibutuhkan industri kecantikan

the ordinary

‘The Periodic Fable’ terasa seperti sebuah kritikan sekaligus refleksi bukan hanya untuk konsumen, tapi juga untuk brand. Kampanye ini menekankan pentingnya edukasi, transparansi, dan kejujuran dalam menyampaikan klaim produk kecantikan. Di tengah maraknya skincare trends, marketing buzzwords, dan overclaim yang semakin kreatif, kampanye ini hadir sebagai pengingat bahwa konsumen punya hak untuk tahu dan berhak mendapatkan informasi yang benar. 

Baca juga: Aromanya Sopan di Hidung, Ini 5 Parfum yang Cocok Digunakan Saat Berolahraga!

So, kalau kamu lihat tabel Periodic Fable, istilah mana yang paling bikin kamu mikir, oh… selama ini aku percaya banget sama ini?

 

Images: Dok. The Ordinary

Credit to: Dita Pramesti