
Dari berendam di onsen hingga pijat tradisional, Onsei bawa suasana Jepang untuk pengalaman spa yang autentik.
Siapa sih yang nggak pingin berlibur ke Jepang? Sambil masih nabung untuk terbang ke sana, kamu bisa mencoba sensasi pijat ala Negeri Sakura dulu. Yup, belum lama ini saya menemukan ritual treatment yang terasa Jepang banget, yaitu Onsei Bamboo Ceremony. Sekitar 30 menit saja dari Jakarta, Onsei – Self Ritual and Wellness yang berlokasi di Gading Serpong menawarkan berbagai pilihan pijat yang autentik, berendam onsen, hingga rangkaian post-treatment yang membuat kamu merasa zen.
Baca juga: Racun untuk Pencinta Pijat, Sepik Signature Massage Akan Bikin Tubuh Rileks dalam 120 Menit!

Saat tiba di lobby Onsei, saya disambut hangat oleh staff yang ramah dan suara gemericik air yang menenangkan. Treatment yang saya coba kali ini adalah Onsei Bamboo Ceremony, package terlengkap yang sudah meliputi 90 menit Bamboo Shiatsu Massage, 30 menit Ryokucha Body Scrub, serta 30 menit Signature Onsen Bath. Lalu saya diminta memilih onsen powder dengan sistem gacha. It was my lucky day! Ternyata powder yang saya pilih, Tokachigawa, adalah salah satu Highly Limited Powder.

Selain berbagai pilihan onsen powder, ada juga tiga opsi massage oil dengan aroma yang calming. Saya memilih Hikari yang menggabungkan Tea Tree, Cedarwood, Cherry Blossom, Ylang-ylang, dan Green tea essential oil. Dua oil lainnya adalah Neruhana (Capaiba, Jasmine, Neroli, Sandalwood) dan Shinko (Green tea, Cedarwood, Vanilla, Yuzu, Bergamot, Mint).
Nggak lama kemudian, segelas Iced Yuzu Tea yang menyegarkan tersedia sebagai welcome drink. Menandakan sebentar lagi sesi treatment akan dimulai. Saya juga mengisi consent form, terkait kekuatan tekanan pijat yang diinginkan, titik fokus di tubuh, riwayat alergi, cidera, dan bagian sensitif tubuh yang nggak ingin untuk dipijat.
View this post on Instagram
Onsei Bamboo Ceremony dimulai dengan sesi membersihkan kaki dengan air hangat dan bath salt. Setelah itu saya memasuki ruangan treatment yang dilengkapi massage bed, onsen bath, dan shower room. Dalam posisi tengkurap, massage dimulai dengan stretching kaki yang bikin rileks. Setelahnya seluruh tubuh dan kaki dipijat dengan teknik Shiatsu yang sangat cocok untuk meredakan otot-otot yang kaku dan tubuh pegal. Nggak cukup sampai di Shiatsu saja, seluruh tubuh juga dipijat dengan massage oil yang sudah dipilih sebelumnya.
Pemilihan nama “Bamboo Ceremony” pun bukan tanpa alasan, selanjutnya badan saya dipijat dengan bamboo massage roller yang sudah dihangatkan. Sensasinya benar-benar bikin tubuh langsung rileks! Menurut saya teknik ini bisa jadi opsi baru yang patut dicoba kalau kamu suka hot stone massage. Part terakhir dari sesi berdurasi 90 menit ini adalah pijat kepala. Stres yang dirasakan seminggu belakangan rasanya langsung hilang sejenak.
Selanjutnya, tubuh akan dibalur Ryokucha body scrub dari Jepang. Uniknya buliran scrub ini terasa begitu halus saat menyentuh kulit, tanpa sensasi perih. Bisa dicoba untuk pemilik kulit sensitif yang ingin mengangkat sel kulit mati.

Tentunya belum lengkap kalau datang ke Onsei tanpa mencoba berendam di onsen. Treatment ini pun sudah dipercaya turun-temurun dalam budaya Jepang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Di antaranya membantu melancarkan peredaran darah, membuat tubuh lebih rileks, hingga tidur jadi lebih nyenyak setelahnya. Usai berendam, kamu bisa langsung bilas di shower room tanpa harus berpindah ke ruangan lain.
Baca juga: Rekomendasi Coffee Shop Aesthetic ala Jepang di Jaksel untuk WFC!

Onsei Bamboo Ritual ditutup seteko ocha panas dan dorayaki yang disajikan di area khusus di lantai dua. Dilengkapi dengan tatami, pohon bonsai, serta jendela yang menyuguhkan Golden Hour sore itu. Menurut saya treatment berdurasi 150 menit ini patut dicoba bagi yang ingin merasakan ritual pijat berbeda dengan teknik dan vibes Jepang. Pijatannya membuat badan lebih ringan, dan benar saja setelah berendam di onsen malamnya tidur saya jadi lebih nyenyak dari biasanya.
Ingin coba Onsei Bamboo Ritual sebagai self-reward?
Images: dok. Female Daily