beauty
29 Aug 2025
Dari Thermal Spring Water ke #LifeChangingSkincare, Ini 50 Tahun Perjalanan La Roche-Posay
Merayakan anniversary ke-50, La Roche-Posay hadirkan instalasi interaktif yang menceritakan history perjalannya!
Bicara tentang brand skincare yang benar-benar fokus menjaga kesehatan kulit, La Roche-Posay punya cerita panjang yang menarik untuk disimak. Berawal dari sebuah kota kecil di Prancis, brand ini berhasil tumbuh menjadi skincare dermatologis nomor satu di dunia yang dipercaya lebih dari 100.000 dermatolog. Di tahun ini, La Roche-Posay resmi merayakan 50 tahun perjalanannya sebagai #LifeChangingSkincare. Untuk menandai momen bersejarah tersebut, mereka menghadirkan Le Pavillon Bleu di Central Park Mall, Jakarta. Sebuah instalasi interaktif yang mengajak kita mengenal lebih dekat sejarah, inovasi, hingga kisah nyata yang membuktikan betapa skincare bisa mengubah hidup seseorang. Yuk, simak artikel ini untuk tahu tentang perjalanan brand satu ini!
Baca juga: Wear Test Liquid Blush dan Lip Tint Rayme Beauty di LaLaLaFest 2025
Menghadirkan kisah lengkap La Roche-Posay dari mata air Prancis ke formula dermatologis

Kisah La Roche-Posay dimulai dari mata air termal yang ditemukan di kota kecil bernama La Roche-Posay, Prancis, pada abad ke-14. Air ini mengandung selenium, mineral alami yang terbukti menenangkan kulit dan melindungi dari radikal bebas. Bertahun-tahun kemudian, tepatnya pada 1975, seorang apoteker bernama René Levayer membawa penemuan ini ke ranah ilmiah dan menjadikannya fondasi dari brand La Roche-Posay.
Sejak saat itu, thermal spring water khas La Roche-Posay selalu jadi inti di setiap formulasi produknya. Bukan sekadar bahan tambahan, tapi benar-benar diteliti melalui lebih dari 700 studi klinis dengan melibatkan 200.000 pasien dari berbagai kondisi kulit, termasuk yang paling sensitif. Dari sinilah, La Roche-Posay dikenal sebagai skincare berbasis sains yang nyata membantu memperbaiki kualitas hidup banyak orang.
La Roche-Posay jadi brand yang mengubah hidup
View this post on Instagram
Buat La Roche-Posay, masalah kulit bukan sekadar persoalan estetika. Permasalahan jerawat, eksim, hiperpigmentasi, atau kulit sensitif bisa berdampak pada rasa percaya diri, bahkan kesehatan mental seseorang. Itulah kenapa misi mereka adalah menghadirkan produk yang berakar pada kebutuhan dermatologis dan dikembangkan bersama para ahli.
Di Indonesia sendiri, data social listening L’Oréal menunjukkan kalau masalah kulit yang paling banyak dirasakan masyarakat selama 12 bulan terakhir adalah jerawat sebanyak 58%, kulit kusam dengan 21%, hiperpigmentasi sebanyak 7%, dan eksim dengan 2%. Nggak heran kalau inovasi La Roche-Posay banyak berfokus ke concern tersebut, lewat empat pilar produknya, yaitu Cicaplast yang memperbaiki dan memperkuat skin barrier, Effaclar sebagai solusi untuk kulit berminyak dan berjerawat, Mela B3 menjadi inovasi untuk melawan hiperpigmentasi dengan Melasyl™, dan Anthelios yang jadi sunscreen dengan filter UV Mexoryl 400.
Baca juga: Mengenal Chanel La Mousse, Pembersih Wajah yang Bikin Skin Barrier Happy
Melasyl™ dan Mexoryl 400 menjadi simbol inovasi 50 tahun La Roche-Posay
View this post on Instagram
Salah satu bukti nyata komitmen La Roche-Posay dalam 50 tahun terakhir adalah hadirnya inovasi molekul baru. Mulai dari Melasyl™, hasil penelitian 18 tahun dari 100.000 molekul, jadi breakthrough karena mampu mencegah pembentukan melanin berlebih sebelum berubah menjadi noda hitam. Inilah yang membuat Mela B3 Serum sangat efektif menyamarkan sekaligus mencegah hiperpigmentasi. Kemudian, ada Mexoryl 400, filter UV terbaru yang bisa melindungi kulit dari ultra-long UVA, sinar UV paling berbahaya yang selama ini susah ditangkal. Hadir dalam Anthelios UVMune 400, sunscreen ini nggak cuma melindungi kulit dari sinar matahari, tapi juga mencegah munculnya dark spots. Kehadiran dua inovasi ini menegaskan bahwa perjalanan 50 tahun La Roche-Posay nggak pernah berhenti mencari solusi baru lewat riset ilmiah.
Perayaan 50 tahun dengan menghadirkan inovasi teknologi terbaru

Di tahun ini La Roche-Posay juga menunjukkan kalau perjalanan mereka bukan cuma soal produk, tapi juga soal inovasi teknologi. Salah satunya lewat Spotscan+, teknologi berbasis AI yang bisa mendeteksi kondisi jerawat. Nah, Spotscan+ bahkan sudah tervalidasi oleh Perdoski (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) dan terbukti seakurat penilaian dermatolog dengan Global Evaluation of Acne (GEA) Score. Dengan teknologi ini, masyarakat bisa mendapatkan analisa awal jerawat yang lebih personal dan tepat.
Untuk merayakan perjalanan setengah abadnya, La Roche-Posay menghadirkan Le Pavillon Bleu di Central Park Mall, Jakarta, hingga 7 September 2025. Di sini, pengunjung bisa merasakan langsung pengalaman interaktif seputar warisan dermatologis, kisah nyata pengguna, hingga mencoba inovasi skincare terbaru. Serunya, Guardian Indonesia pun ikut berkolaborasi dengan menghadirkan Dermatological Skincare Zone, sebuah area khusus di toko mereka yang menyediakan skin check, konsultasi ahli, hingga edukasi produk dermocosmetic.
Baca juga: Bawa Pulang Lip Care BUTTERED Favoritmu Mulai dari 38 Ribuan di Female Daily Studio!
Dari mata air kecil di Prancis hingga menjadi brand global, La Roche-Posay membuktikan bahwa konsistensi adalah kunci perjalanan panjang mereka. Dengan riset ilmiah mendalam, kerja sama dengan dermatolog, dan fokus pada kebutuhan nyata kulit, La Roche-Posay berhasil tetap relevan setelah 50 tahun. Kini, brand ini nggak hanya dikenal sebagai skincare berbasis sains, tapi juga sebagai #LifeChangingSkincare yang benar-benar membawa perubahan positif dalam hidup banyak orang!
Images: Dok. La Roche-Posay



