ic-fd

Mari Mengenal Vasektomi, Metode KB Cowok yang Sering Disalahpahami!

lifestyle
author

armeliafarah・14 May 2025

detail-thumb

Vasektomi sering jadi perdebatan. Sebenarnya seperti apa prosedur ini? Yuk, ketahui fakta dan mitos seputar metode KB cowok ini!

Di Indonesia, topik kontrasepsi masih sangat lekat dengan tubuh perempuan. Mulai dari pil, suntik, implan, sampai IUD. Dengan begitu, sebagian besar metode KB ditujukan untuk perempuan, padahal pria juga memiliki andil yang sama dalam proses reproduksi. Salah satu metode kontrasepsi yang bisa dilakukan adalah vasektomi. Sayangnya, metode ini kerap disalahpahami, bahkan ditakuti, karena banyak mitos keliru yang beredar luas sejak dahulu. Akibatnya, nggak sedikit yang jadi takut duluan, tanpa cari tahu faktanya lebih lanjut. Nah, untuk memberikan pencerahan pada topik yang akhir-akhir ini juga lagi viral, mari simak artikel ini! 

Baca juga: Peduli dengan Kesehatan Reproduksi Perempuan, Huang Zitao Bikin Pabrik Pembalut!

Apa itu vasektomi?

vasektomi

Vasektomi atau yang disebut juga sebagai sterilisasi cowok adalah metode kontrasepsi permanen. Ini prosedur yang menghentikan sel sperma keluar dari penis saat berhubungan seksual. Air mani masih ada, tetapi nggak mengandung sperma. Namun, setelah dilakukan vasektomi, testis masih memproduksi sperma, tetapi sperma diserap oleh tubuh.

Prosedur ini dilakukan dengan menutup ujung vas deferens, saluran yang membawa sperma ke uretra. Biasanya, metode kontrasepsi permanen ini bisa dilakukan dengan anastesi lokal dan memakan waktu sekitar 30 menit. Rasa nyeri akan terasa selama satu sampai dua minggu setelah prosedur dilangsungkan.

Jenisnya ada apa saja?

vasektomi

Nah, ada beberapa jenis dari metode kontrasepsi permanen ini. Pertama, ada vasektomi konvensional, yaitu satu atau dua sayatan kecil dibuat di kulit skrotum untuk mencapai vas deferens untuk sedikit dipotong dan menyisakan celah pendek di antara kedua ujungnya. Selanjutnya, ahli urologi dapat memotong ujung vas dan mengikat yang dipotong, atau meletakkan beberapa jaringan di antaranya. Langkah-langkah ini kemudian diulang pada vas lainnya, baik melalui sayatan yang sama atau melalui sayatan baru.

Baca juga: Tetap Aktif Sambil Terapkan Conscious Buying dengan 3 Rekomendasi Sportswear yang Sustainable Ini!

Kemudian, ada vasektomi tanpa pisau bedah. Prosedur ini dilakukan dengan ahli urologi akan meraba vas di bawah kulit skrotum dan menahannya di tempat dengan penjepit kecil. Sebuah lubah kecil dibuat di kulit dan diregangkan terbuka, sehingga vas deferens dapat diangkat dengan lembut. Lalu, akan dipotong, diikat, atau dibakar, dan dipasang kembali pada tempatnya.

Usai membaca penjelasan dari dua prosedur dari vasektomi, pasti bertanya-tanya, ada efek sampingnya nggak, ya? Nah, tepat setelah operasi, ada risiko kecil pendarahan ke dalam skrotum. Ada pula risiko kecil untuk sindrom nyeri pasca prosedur. Namun, ini terjadi pada satu atau dua cowok dari 100 prosedur vasektomi.

Fakta dan mitos dari vasektomi

Seperti yang saya bilang di pembuka artikel ini, bahwa metode vasektomi masih jarang dilakukan oleh cowok di Indonesia karena berbagai mitosnya. Salah satu yang populer adalah vasektomi dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Dilansir dari Alodokter, faktanya prosedur ini nggak memengaruhi kemampuan ereksi atau gairah seksual cowok karena hanya memotong saluran sperma, tanpa mengganggu produksi hormon testosteron yang berperan dalam fungsi seksual.

Baca juga: Komitmen Olahraga Saat Liburan? Intip 4 Rekomendasi Studio Yoga di Bandung!

Nggak hanya itu, ada juga mitos yang mengatakan bahwa ejakulasi nggak akan terjadi setelah menjalankan prosedur ini, padahal faktanya cowok yang menjalani vasektomi tetap mengalami ejakulasi. Cairan mani tetap keluar, hanya saja tidak mengandung sperma. Nah, pasti ada yang bertanya-tanya juga, apakah ini efektif? Tingkat kegagalan vasektomi ternyata sangat rendah karena setelah melakukan prosedur ini, sperma dapat melewati ujung vas deferens yang terpisah.

So, untuk para cowok yang sudah berkeluarga, apakah pernah mempertimbangkan untuk melakukan prosedur ini?

 

Images: Dok. iStock