beauty
03 May 2025
Review Treatment Ultraformer di ZAP Premiere yang Bikin Wajah Lebih Firm dan Fresh
Berkesempatan untuk mencoba treatment Ultraformer di ZAP Premiere, bagaimana experience dan hasilnya?
Memasuki usia mid-20s memang masih terbilang muda, tapi bukan berarti bebas dari rasa khawatir soal penampilan. Saya sendiri nggak terlalu punya masalah besar di wajah, tapi akhir-akhir ini mulai merasa bagian dagu dan pipi bawah terlihat sedikit berubah. Seperti ada bayangan double chin yang muncul diam-diam. Memang bukan masalah besar, tapi cukup bikin kepikiran setiap kali selfie dari angle bawah. Awalnya saya kira ini cuma perasaan aja, tapi lama-lama jadi bikin nggak pede juga. Walaupun orang lain mungkin nggak notice, saya sendiri jadi sadar banget tiap lihat kaca. Bukan berarti ini sesuatu yang harus segera diatasi, tapi saya juga penasaran, apakah kekhawatiran ini nyata? Atau saya yang terlalu overthinking?
Daripada terus menebak-nebak, saya putuskan buat pergi konsultasi ke ZAP Premiere, sekaligus coba treatment Ultraformer yang katanya cocok buat yang ingin maintenance penampilan tanpa prosedur invasif. Yuk, simak bagaimana experience saya saat melakukan treatment ini.
Baca juga: Tampil Baru di Usia ke-25, Sensatia Perkuat Pilar Clean Beauty yang Autentik
Apa itu Ultraformer?

Sebelum treatment, saya sempat cari tahu soal Ultraformer. Teknologi ini berasal dari Korea Selatan dan menggunakan gelombang ultrasound untuk merangsang produksi kolagen dari dalam kulit. Caranya dengan membuat perlukaan mikro yang sebenarnya nggak kelihatan dan nggak terasa sakit. Nantinya, kulit akan beregenerasi sendiri, jadi lebih kencang, dan kontur wajah pun lebih terbentuk.
Ultraformer ini bisa digunakan di beberapa area, seperti wajah, dagu, dan leher. Untuk saya pribadi, fokusnya di bagian pipi bawah dan dagu karena di situ merasa mulai kehilangan ‘shape’. Yang bikin saya tertarik, treatment ini nggak butuh downtime, hasilnya bisa terlihat dalam beberapa hari, dan bertahan cukup lama sekitar 3 sampai 6 bulan.
Pengalaman pertama di ZAP Premiere dan experience saat treatment

Pas datang ke ZAP Premiere, saya langsung merasa tenang, suasananya profesional tapi tetap nyaman. Setelah itu diarahkan untuk mengisi data diri dan menunggu antrian untuk konsultasi bersama dokter. Saat melakukan konsultasi, saya bilang bahwa saya ingin tahu terlebih dahulu dari apakah kontur wajah saya memang mulai kendur atau sebenarnya masih aman, karena terkadang rasa khawatir itu mulai muncul di usia mid-20s ini.
Untungnya, dokter yang menangani saya sangat pengertian dan menjelaskan dengan jujur tanpa menakut-nakuti. Ia bilang, di usia 25 tahun kulit memang mulai mengalami penurunan produksi kolagen, terutama kalau kita sering begadang atau terpapar polusi. Tapi karena saya belum punya kerutan atau kendur yang signifikan, maka melakukan beberapa treatment ringan untuk melakukan maintenance itu boleh saja. Nah, setelah sesi konsultasi selesai, ia menyarankan treatment Ultraformer, dengan notes bahwa hasilnya akan terlihat tujuh hari ke depan dan sebenarnya nggak begitu signifikan bila kontur wajah belum begitu kendur.

Treatment-nya sendiri berlangsung sekitar 30 menit. Prosesnya dimulai dengan pembersihan wajah, lalu pengaplikasian krim anestesi agar saat treatment dilakukan nggak akan terasa sakit. Setelah 30 menit dari pengaplikasian krim anestesi, dokter mulai menggambar beberapa bagian yang jadi fokus untuk treatment ini dan setelahnya diaplikasikan gel. Ketika alat Ultraformer mulai bekerja, sensasinya seperti cekit-cekit ringan di bawah kulit, ada sedikit rasa hangat di beberapa titik, tapi sangat bisa ditoleransi dan saya bahkan masih bisa ngobrol santai sama terapisnya.
Baca juga: Ini 4 Hal yang Wajib Kamu Tahu Soal Rosacea, Kondisi Kulit yang Sering Misdiagnosed
Hasil yang natural dan subtle

Nah, di foto ini tampak wajah saya before dan after treatment, kalau melihat sekilas memang nggak begitu terlihat perbedaan yang signifikan. Tetapi, saya pribadi bisa melihat adanya perubahan dari bentuk wajah, terutama pipi saya yang tampak lebih firm dari sebelumnya. Bagian pipi bawah juga tampak lebih terdefinisi, sehingga pada saat saya senyum apple cheeks saya terlihat lebih menonjol. Treatment ini nggak ada efek samping sama sekali, nggak merah, nggak bengkak, dan saya bisa langsung lanjut aktivitas.
Coba Ultraformer di usia 20-an, why not?

Usai melakukan treatment, dokternya bilang bahwa nanti selama tiga hari wajah akan terasa pegal, terutama di bagian rahang. Ternyata, itu benar adanya. Di hari ketiga saya masih merasakan pegalnya, tetapi juga mulai merasa bahwa pipi bagian bawah jadi lebih terangkat dan garis rahang terlihat lebih defined. Bisa dilihat dari foto-foto di atas yang saya ambil di hari ketiga dan kelima usai treatment. Efeknya nggak dramatis, tapi cukup bikin saya merasa lebih percaya diri, karena hasilnya natural, seperti versi lebih segar dari diri saya.
Walaupun treatment tightening seperti ini disarankan untuk dilakukan di usia 30-an ke atas, sebenarnya nggak ada salahnya jika kamu ingin mulai lebih dulu, tetapi perlu untuk konsultasi terlebih dahulu, ya. Namun, kalau melihat gaya hidup masa kini yang serba cepat dan paparan stress atau environmental aging yang semakin besar, perawatan seperti Ultraformer bisa jadi bentuk self-care yang sepadan. Apalagi kalau kamu bisa melakukannya di tempat yang tepat, seperti ZAP Premiere.
Baca juga: 4 Efek Lain Niacinamide Selain Mencerahkan, Bisa Buat Anti Aging Juga!
Yup, itu adalah experience saya mencoba treatment Ultraformer di ZAP Premiere yang ternyata memberikan pandangan baru juga bahwa sesungguhnya imperfection yang saya lihat di kaca mungkin hanya sebuah overthinking karena memasuki usia mid-20s dan treatment yang dilakukan nggak perlu terlalu advanced, cukup yang bisa maintenance the youthful saja.
So, usai membaca ulasan saya tentang treatment ini, kamu jadi tertarik untuk mencoba?
Images: Dok. ZAP Premiere, Dok. Female Daily/armeliafarah



