lifestyle
30 Jan 2025
Bergerak Lebih Nyaman, Ini Jenis Olahraga yang Sesuai dengan Siklus Menstruasi Kamu!
Dengarkan dan kenali tubuhmu lebih baik dengan mengenal fase-fase yang ada dalam siklus menstruasi. Kalau sudah familiar dengan setiap fase, kamu bisa lebih siap menghadapi berbagai aktivitas, termasuk memilih olahraga yang tepat!
Berbeda dengan laki-laki, setiap bulan perempuan mengalami yang namanya menstruasi. Rata-rata, menstruasi memang hanya terjadi selama 3-7 hari, tapi siklusnya akan terus berputar dalam rentang waktu 21-35 hari. Di setiap fase dalam siklus menstruasi, terdapat perbedaan kadar hormon yang dapat memengaruhi gejala yang dialami. Bahkan dalam beberapa kasus, kemungkinan dapat membatasi aktivitas fisik.
Baca juga: Ini 5 Keunggulan iPad mini yang Dapat Tingkatkan Produktivitas Kamu!
Walaupun hormon bisa berpengaruh pada kemampuan beraktivitas fisik, bukan berarti kamu nggak boleh berolahraga. Kamu bisa banget tetap aktif olahraga. Namun dengan mengenali fase-fase yang sedang kamu alami, kamu bisa memilih jenis olahraga yang lebih nyaman untuk dilakukan di setiap fasenya. It’s time to listen to your body better, berikut fase-fase yang akan kamu hadapi beserta rekomendasi olahraga yang cocok.
Fase menstruasi
Fase ini biasanya berlangsung selama tiga sampai tujuh hari. Menstruasi terjadi karena sel telur tidak dibuahi, sehingga tubuh melepaskan lapisan dinding rahim yang menebal. Pada fase ini kadar hormom estrogen dan progesteron menurun. Kamu juga biasanya akan mengalami gejala seperti kram, nyeri payudara, kembung, moody, sakit kepala, hingga timbul jerawat.

Olahraga yang cocok
Olahraga ringan dianjurkan untuk menyeimbangkan hormon di dalam tubuh saat menstruasi. Kamu bisa melakukan aktivitas kardio intensitas rendah, yoga, angkat beban ringan, LIIT, berjalan kaki, atau bersepeda santai.
Fase folikular
Setelah menstruasi selesai, di hari ke-8 hingga 14, tubuh memasuki fase di mana hormon estrogen meningkat dan folikel di ovarium mulai berkembang. Di fase ini, kamu akan merasa lebih berenergi dan optimis karena hormon estrogen memberi dorongan positif pada suasana hati, libido juga bisa meningkat. Pada fase ini, aktivitas fisik yang dilakukan bertujuan untuk merangsang ovarium agar memproduksi folikel yang meningkatkan kadar estrogen dan energi di dalam tubuh.

Olahraga yang cocok
Karena memiliki energi yang cukup banyak, kamu bisa mencoba meningkatkan intensitas dan durasi olahraga. Misalnya dengan melakukan olahraga dan aktivitas kardio intensitas tinggi, angkat beban yang lebih berat, tinju, lari, HIIT, dan cardio dance.
Fase ovulasi
Di fase ini, tubuh berada di puncak kesuburan, dan beberapa perempuan merasa lebih menarik atau lebih enerjik. Selama ovulasi, terjadi pelepasan sel telur yang matang. Sel telur ini akan berjalan dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi oleh sperma. Meskipun demikian, ovulasi hanya berlangsung sekitar 12-24 jam setelah sel telur dilepaskan. Pelepasan sel telur ini biasanya berlangsung di pertengahan siklus.

Olahraga yang cocok
Mirip sama fase folikular, di fase ini energi kita masih tinggi dan daya tahan tubuh lebih kuat, sehingga kamu dapat melakukan olahraga berat. Beberapa opsi olahraga lain yang bisa kamu lakukan adalah muay thai, lari, HIIT, strength training, dan Zumba.
Fase luteal
Di akhir tahap Luteal, kadar hormon progesteron, estrogen, dan testosteron mencapai titik terendah. Selama fase ini, tubuh mulai memproduksi hormon progesteron untuk mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan. Momen di mana PMS sering terjadi ini biasanya berlangsung sekitar 10-14 hari. Beberapa tanda kamu berada di fase ini adalah bagian tubuh tertentu terasa bloated, nyeri payudara, dan emosi yang nggak stabil.

Olahraga yang cocok
Ketika memasuki masa puncak dari fase ini, biasanya tubuh kamu cenderung akan terasa semakin lesu dan kehilangan energi. Walau begitu, bukan berarti kamu nggak perlu olahraga. Ketika memasuki masa ini, kamu bisa mencoba low impact workout seperti jalan kaki, beginner pilates flow dan yoga.
Baca juga: Memperingati Bulan Kesadaran Kanker Serviks, Ini 6 Fakta yang Perlu Kamu Ketahui
Sekarang udah nggak heran kan kenapa kebutuhan badan dan suasana hati kita terus berubah? Yup, kita menjalani berbagai fase dengan fluktuasi hormon selama siklus menstruasi berjalan. Supaya lebih gampang nge-track fase apa yang sedang kita alami, kamu juga bisa andalkan beberapa aplikasi women’s health atau period cycle tracker.
Images: Dok. iStock



