industry news
5 days ago
Dermalogia Clinic Kenalkan Aesthetic Intelligence, Tren 2025 untuk Kecantikan yang Alami
Semakin personal dan dengan hasil yang terlihat natural, seperti apa Aesthetic Intelligence yang akan jadi tren 2025?
Memasuki tahun 2025, semakin banyak pasien yang mencari perawatan kulit dengan hasil instan dan downtime minimal. Hadirnya teknologi AI, jadi satu solusi karena dapat memberikan terapi yang jauh lebih efektif dan personalized untuk setiap orang. Pada momen re-opening klinik Dermalogia Gading Serpong di penghujung November lalu, Dr. Arini Astasari Widodo, dermatologist dan lulusan Harvard Medical School, berbagi mengenai tren kecantikan 2025 yang salah satunya adalah pemanfaatan AI di klinik kecantikan.
Baca juga: 5 Toner Pad untuk Skin Prep Agar Makeup Semakin Flawless!
Terapi berbasis AI
View this post on Instagram
Terapi inovatif berbasis AI ini sudah ada di Dermalogia Clinic, yaitu ExiSlim, Exitite, dan ExiClear. Diakui secara nasional, Exislim telah mendapatkan penghargaan sebagai terapi terbaik pada Female Daily Best of Beauty Awards 2024. Teknologi ini memiliki banyak fungsi, yakni mengencangkan kulit, melembapkan, memperbaiki tekstur, mengecilkan pori, memperbaiki scars, dan lain-lain. Salah satu cara kerja terapi berbasis AI, yaitu meningkatkan kolagen, elastin, dan hyaluronic acid.
Di Dermalogia, perjalanan dimulai dengan assessment yang menyeluruh dan personalized, didukung dengan AI powered diagnostics. Dermalogia bukan hanya sekedar menangani kecantikan, tetapi peduli dengan kesehatan dan well being pasien.
Hal ini dibuktikan dengan bagaimana dokter-dokter di klinik bukan hanya memberikan treatment, tapi juga mengedukasi para pasien. “Paling penting, pasien mengerti mengenai masalah kulit dan pencegahannya. Karena hasilnya tidak akan maksimal, kalau hal-hal yang memicu masalah kulit tidak ditangani.” jelas dr. Arini penggagas Aesthetic Intelligence di Dermalogia. “Edukasi ini kita lakukan karena kita peduli, bukan hanya pada kulit, tapi juga orangnya (pasiennya). Kita tidak bisa menangani masalah kulit hanya kulitnya saja, tetapi juga the person as a whole” tambahnya.
Perawatan preventif yang hyper-personalized
View this post on Instagram
Bukan anti-aging, tapi di Dermalogia lebih fokus pada preventive aging melalui assessment kulit yang komprehensif, dengan menggunakan berbagai energy based device, AI integration, terapi regeneratif, dan nutricosmetics. Dr. Arini yang merupakan kepala departemen dermatologi di Universitas Ukrida, menerangkan “Apabila sudah ada tanda penuaan di kulit, akan lebih sulit dihilangkan. Sedangkan dengan pencegahan, kami bertujuan mempertahankan kulit agar tidak cepat menua. Dengan konsep Aesthetic Intelligence di Dermalogia, kami melakukan dua hal ini secara parallel. Tidak hanya menghilangkan tanda penuaan yang sudah ada, tapi juga menganalisis bagaimana cara untuk mencegah penuaan pada setiap orang kedepannya, karena setiap orang memiliki karakter aging yang berbeda-beda”
Nutricosmetics
Beauty from inside. Nutricosmetics atau suplemen dapat mendukung kesehatan kulit dan kecantikan dari dalam, bisa dalam bentuk infus maupun suplemen harian. Salah satu ingredients skincare yang booming di dua tahun terakhir ini adalah Ceramide. Ceramide merupakan satu kandungan yang efektif untuk melembapkan kulit. Saat ini ceramide sudah ada dalam bentuk suplementasi oral (minum), sehingga dapat membantu melembapkan kulit dari dalam. “Suplemen ceramide oral merupakan solusi yang luar biasa untuk kulit yang kering. Ceramide oral dapat menghidrasi dari dalam sehingga memberikan hasil yang maksimal” jelas Ari Widya Nugraha, brand manager dari Ferron.
Semakin inklusif untuk segala gender
View this post on Instagram
Di tahun 2025, beauty has no boundaries. Perawatan kulit sifatnya universal, bukan hanya untuk perempuan saja, tetapi laki-laki juga. Dermalogia memastikan adanya inklusivitas dengan menawarkan layanan yang dipersonalisasi untuk perempuan dan laki-laki. Salah satunya ada Kristo Immanuel, aktor Indonesia yang mengaku mengalami berbagai masalah kulit dan rambut. Masalah rambut merupakan salah satu isu utama yang membawa Kristo ke Dermalogia. “Dulu rambut saya rontok, lalu dokter Arini mendiagnosa dan memberikan terapi untuk rambut rontok saya, dan magic banget langsung lebat lagi rambut saya. Lihat kan sekarang rambut saya lebat banget?” ungkap Kristo dalam acara Media Gathering.
Kristo juga menambahkan kalau laki-laki nggak perlu malu pergi ke klinik untuk merawat kulit dan rambut. “Sama saja kan seperti kalau kita keselo dan perlu ke klinik fisioterapi. Cowok nggak boleh ke klinik kecantikan itu pemikiran yang outdated banget.”
Baca juga: Ini 3 Masalah Kulit yang Paling Sering Dialami Cowok!
So, apakah kamu sudah siap menyambut tahun baru dalam versi terbaik dirimu dengan tren kecantikan 2025 ini?
Images: dok. iStock, Dermalogia