Pernah mendengar istilah cloying saat sedang mencari tahu tentang parfum, tapi gak tau artinya? Cari tahu di sini yuk.
Jika kamu menyelami dunia kecantikan dan terutama fragrance alias per-parfum-an, bakal banyak istilah baru yang bakal kamu dengar dan terkadang bahkan gak punya kata terjemahan Indonesianya. Mulai dari top, bottom, dan middle notes, sillage, gourmand, decant, hingga cloying.
Sejumlah istilah di atas mungkin sudah nggak seasing dulu sejak banyak brand parfum lokal yang memakainya. Tapi beauty enthusiast yang baru nyemplung ke dunia wewangian mungkin bakal bingung karena langsung dibombardir dengan banyak terms baru. Memang ada banyak istilah-istilah dalam dunia wewangian, tapi kali ini kita akan fokus membahas tentang cloying ya.
Baca juga: Parfum Aroma Kuburan? FD Dudes Review Parfum Lokal Ataraksia
Cloying dalam dunia fragrance adalah istilah yang digunakan ketika aroma parfum terlalu menyengat hingga mengganggu. Biasanya cloying seringkali dikaitkan dengan aroma manis yang berlebihan hingga bikin pengguna maupun orang di sekitarnya nggak nyaman dan bahkan sampai merasa sakit kepala atau mual.
Sebenarnya cloying gak terbatas disebabkan aroma yang manis aja, tetapi bisa juga aroma lainnya karena menilai aroma memang sangat subjektif dan tergantung masing-masing orang. Tapi memang aroma manis yang sering menjadi pelakunya, terutama di Indonesia yang cuacanya panas dan memakai parfum aroma manis berlebihan bisa menimbulkan kesan yang “berat” banget. Beberapa aroma lain yang juga bisa menimbulkan cloying antara lain adalah patchouli, mawar, melati, amber, dan kadang-kadang aroma jeruk.
Baca juga: Wajib Pahami Istilah-Istilah dalam Dunia Parfum Ini!
Topik ini pun sempat menjadi perbicangan hangat para FD Member di grup Get Scent-sational beberapa waktu lalu. Ternyata nggak sedikit orang yang ternyata merasakan cloying sebelum mereka sendiri mengetahui istilah ini, lho! Dalam topik Just discover this “cloying” things…. yang dimulai oleh Khadijah, ada 13 FD Member lain yang juga mengungkapkan mereka pernah merasakan cloying dalam hidupnya. Bahkan nggak hanya sekadar sakit kepala atau mual aja, tapi ada juga yang merasa parfumnya ada di dalam mulut, lidah jadi pahit, hingga seperti minum pafum akibat intensitas aroma yang berlebihan.
Penyebab cloying pun bermacam-macam, bisa akibat cara penggunaan hingga bahan parfum itu sendiri. Selain pemakaian yang terlalu banyak, aroma parfum juga bisa jadi cloying karena pemakainya berada di ruangan tertutup yang sempit seperti mobil atau lift. Nggak ada sirkulasi udara di tempat sempat seperti ini sehingga akhirnya aroma parfum yang dipakai seseorang akan menetap dan lama kelamaan bisa menjadi too much bagi orang lain yang sensitif dengan aromanya.
Bahan yang digunakan dalam sebuah parfum turut berpengaruh. Misalnya komposisi yang nggak seimbang atau terlalu banyak penggunaan bahan spesifik untuk menciptakan aroma tertentu. Begitu pula dengan tingginya tingkat minyak fragrance yang digunakan dalam sebuah parfum.
Baca juga: Chanel Menghadirkan E-Shop untuk Produk Beauty dan Fragrance di Indonesia!
Bahan sintetis dalam parfum juga bisa menjadi penyebab cloying. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat parfum dengan bahan sintetis memang lebih rendah daripada menggunakan berbagai bahan alami, terutama yang langka atau sulit didapatkan. Harga parfumnya pun jadi bisa lebih terjangkau karena biaya produksinya juga lebih murah. Namun, aroma yang tercipta bisa jadi terlalu kuat dan menyengat hingga akhirnya menimbulkan efek cloying.
Cloying yang disebabkan oleh komposisi produk tentu di luar kendali kita sebagai konsumen. Apabila beauty enthusiast hendak membeli parfum baru dan brand tersebut menjualnya secara offline, nggak ada salahnya untuk mengunjungi tokonya agar bisa mencium langsung aromanya supaya tahu bahwa aromanya nggak too much untukmu. Apalagi setiap parfum memiliki reaksi yang berbeda-beda dengan aroma alami kulit kamu.
Apabila ada aroma yang kamu sukai tapi ternyata too much, kamu bisa coba membeli varian eau de toilette atau body mist-nya. Biasa wangi kedua jenis produk ini nggak seintens eau de parfum. Hal ini disebabkan karena eau de parfum (terutama yang high end) biasanya punya kandungan minyak wewangian yang tinggi. Sehingga pemakaiannya pun disarankan hanya sedikit aja.
Baca juga: Anti Mainstream, Coba 6 Brand Parfum Lokal Ini Yuk!
Cloying yang terjadi akibat cara pemakaian pun masih bisa kita atasi. Setiap orang punya toleransi aroma yang berbeda-beda. Hindari menyemprotkan parfum terlalu banyak terutama parfum gourmand yang punya aroma manis. Begitu juga dengan parfum dengan aroma mawar, melati, patchouli, dan amber. Hal ini mungkin gak masalah untukmu yang memang suka aroma-aroma tersebut, tapi bisa jadi too much untuk orang lain terutama bagi pemilik hidung sensitif.
Jadi, apakah sebuah aroma parfum termasuk cloying atau enggak itu memang tergantung dari masing-masing orang karena penilaian aroma sangatlah subjektif. Aroma yang berlebihan untukmu belum tentu terasa seperti itu bagi temanmu dan begitu juga sebaliknya. Nah, apakah ada aroma yang cloying untukmu? Tuliskan di comment yaa.
Images: Dok. Freepik