beautiful people

3 Tokoh Perempuan Penting di Balik Sumpah Pemuda

seo-img-article

Selamat hari Sumpah Pemuda, untuk pemuda di seluruh Indonesia! 

Lebih dari sekadar perkumpulan anak muda yang mengikrarkan sebuah sumpah, ada beberapa perempuan penting di balik Sumpah Pemuda. Tepatnya 94 tahun yang lalu, pemuda Indonesia berkumpul untuk merayakan sumpah pemuda yang lahir dari hasil Kongres Pemuda II. Ikrar tersebut begitu penting karena telah mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki berbagai latar belakang dan budaya. 

Baca juga: L’Oréal Paris Gandeng Nadiem Makarim dan Najwa Shihab untuk ‘StandUp’ Lawan Kekerasan Seksual di Kampus!

Namun, dari berbagai dokumentasi sejarah yang menceritakan ulang peristiwa bersejarah ini, jarang sekali yang menyorot keterlibatan sosok perempuan di balik Sumpah Pemuda sendiri. Yuk, kita cari tahu beberapa perempuan penting di balik Sumpah Pemuda yang kisahnya FD dapatkan berdasarkan rangkuman dari platform edukasi berbasis teknologi, Zenius

Siti Soendari 

Beliau merupakan adik bungsu dr. Soetomo yang berasal dari kalangan Jawa elit dan berhasil menempuh pendidikan tinggi dengan gelar Meester in de Ritchen (Sarjana Hukum) di Universitas Leiden di Belanda pada tahun 1934. Pada masa itu, tidak mudah bagi perempuan untuk bisa mengenyam pendidikan yang tinggi. Bahkan, Siti adalah perempuan ke-2 yang berhasil mendapatkan gelar tersebut. Selain berhasil dalam pendidikan, Siti juga pernah menjabat sebagai direktur bank pada masa hidupnya. 

Di Kongres Pemuda II, Siti berpidato soal rasa cinta Tanah Air. Beliau menekankan bahwa rasa cinta tanah air harus ditanamkan pada perempuan sejak kecil, tidak hanya pada laki-laki saja. Saat itu Siti berpidato dalam bahasa Belanda sehingga Muhammad Yamin, selaku Sekretaris Kongres Pemuda II, menerjemahkan pidato Siti.

Emma Poeradiredja

Di samping itu, ada sosok Emma Poeradiredja, tokoh perempuan yang mengenyam pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Selama hidupnya, beliau aktif dalam berbagai organisasi yang bergerak di bidang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kesetaraan perempuan. Beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota DPR/MPR Indonesia. Di Kongres Pemuda II, Emma yang menjabat sebagai Ketua Cabang Bandung Jong Islamieten Bond berpidato mengenai peran para perempuan agar terlihat tidak hanya dalam pembicaraan pergerakan namun juga dengan perbuatan.

Johanna Masdani Tumbuan

Terakhir, ada Johanna yang mengikuti Kongres Pemuda II di usia yang sangat muda, 18 tahun. Kiprahnya nggak bisa dipandang sebelah mata, sebab selain bersekolah di Batavia, beliau juga aktif mengikuti pergerakan dan menyuarakan kemerdekaan. Di Kongres Pemuda II, beliau turut membacakan Sumpah Pemuda. Kini, salah satu hasil karya-karyanya bisa kamu lihat di Tugu Peringatan Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. 

Itulah tiga sosok perempuan di balik Sumpah Pemuda yang selama ini mungkin nggak kamu dapatkan penjelasannya di sekolah. Bagi kamu yang tertarik dengan sejarah, dan mempelajari peristiwa bersejarah ini, kamu bisa banget jalan-jalan ke Museum Sumpah Pemuda. Di sana terdapat banyak koleksi termasuk foto, patung dan barang lainnya yang berkaitan dengan peristiwa Sumpah Pemuda. 

 

Image : zenius, dok. kemendikbudristek

Slow Down

Please wait a moment to post another comment