banner-detik

skin care

Mengatasi Kulit Kusam dan Kasar? Kenali Jenis-Jenis Eksfoliasi Sesuai Tipe Kulitmu!

seo-img-article

Untuk kamu yang baru mulai memahami basic skincare, pasti sudah sering mendengar istilah eksfoliasi.

Sebenarnya kenapa sih kita membutuhkan eksfoliasi? Pada dasarnya, sel-sel kulit manusia terus beregenerasi secara alami setiap 14-28 hari atau lebih. Regenerasi sel-sel kulit diperlukan untuk menggantikan sel-sel kulit yang sudah mati dengan sel-sel kulit baru, yang menghasilkan tekstur kulit lebih baik dan sehat. Namun seiring bertambahnya usia, proses ini melambat dan tidak dapat beregenerasi dengan cepat. Makanya, eksfoliasi, atau secara literal disebut ‘pengelupasan kulit’, diperlukan untuk membantu proses ini.

Baca juga: Ingin Kulit Glowing? Cari Tahu Dulu 5 Kesalahan yang Bikin Kulit Kusam dan Kering!

Untuk kamu yang masih awam, berikut akan saya jelaskan jenis-jenis eksfoliasi beserta tipe-tipe kulit apa saja yang cocok!

Physical exfoliation

Jenis eksfoliasi ini sering juga disebut sebagai manual atau mechanical exfoliation. Physical exfoliation dilakukan dengan menggosok-gosokkan eksfoliator langsung ke wajah secara manual. Biasanya, eksfoliatior dari jenis ini berupa partikel-partikel kecil bertekstur seperti kopi, gula, biji-bijian, atau berupa kain, cotton pads, serta sarung tangan bertekstur yang bisa dengan mudah mengikis kulit mati dari wajah.

Baca juga: 5 Body Scrub Tanpa Microbeads yang Lebih Ramah Lingkungan untuk Dapatkan Kulit Cerah Bersinar

Jenis-jenis eksfoliasi sesuai tipe kulit

Karena sifatnya yang menyebabkan gesekan dan abrasi secara langsung ke kulit, jenis eksfoliasi manual seperti ini, bila tidak benar-benar diperhatikan frekuensi aplikasi dan jenis eksfoliatornya, dapat membuat kulit menjadi kering, iritasi, bahkan meradang. Tidak begitu dianjurkan untuk pemilik kulit sensitif atau bagi yang sedang memiliki jerawat aktif. Namun keunggulannya, physical exfoliation dapat memberi hasil yang instan. Pilihlah eksfoliator dengan butir-butir halus yang dikombinasikan dengan minyak-minyak alami untuk mengurangi dampak abrasif dari jenis eksfoliasi ini.

Chemical exfoliation

Berbeda dengan eksfoliasi manual, jenis eksfoliasi ini menggunakan bahan-bahan aktif untuk mengangkat sel kulit mati. Kandungan yang digunakan biasanya adalah kelompok asam AHA (alpha hydroxy acid) atau BHA (beta hydroxy acids), yang lebih banyak kamu kenal dengan turunan salicylic acid, mandelic acid, glycolic acid, lactic acid, azelaic acid, dan lain sebagainya. Eksfoliasi jenis ini bisa kamu temukan pada berbagai produk perawatan yang tidak terbatas pada satu jenis fungsi saja, seperti facial wash, toner, serum, bahkan moisturizer.

Baca juga: 7 Pilihan Serum dengan Kandungan Lactic Acid untuk Membuat Kulit Bercahaya Sehat

Chemical exfoliation sebenarnya baik untuk digunakan oleh berbagai tipe kulit sesuai dengan jenis kandungan yang dipilih. Meski masih dalam satu turunan, beberapa eksfoliator kimiawi bisa saja memiliki kecocokan yang berbeda. Namun biasanya, AHA lebih cocok untuk tipe kulit kering karena lebih larut dalam air, sementara BHA lebih cocok untuk kulit berminyak dan berjerawat karena oil-soluble, anti-inflamasi dan antibakteri.

Enzymatic exfoliation

Nah, jenis eksfoliasi yang satu ini pasti masih jarang kamu dengar. Sebenarnya, enzymatic exfoliation masih tergabung dalam jenis chemical exfoliation karena memanfaatkan senyawa-senyawa kimiawi dari sumber-sumber alami seperti buah. Namun karena memiliki object interest tersendiri, eksfoliasi enzimatik seringkali dipisahkan dari chemical exfo.

Baca juga: Atasi Kulit Kering dan Kusam dengan 2 Toner Kaya akan Buah dari Joylab

Jenis-jenis eksfoliasi sesuai tipe kulit

Sesuai namanya, jenis eksfoliasi ini memanfaatkan enzim dari buah-buahan seperti nanas, pepaya, atau beri-berian untuk mengurai keratin di kulit dan mengangkat sel-sel kulit mati. Enzim-enzim alami ini berkerja dengan melarutkan dan ‘memakan’ sel-sel kulit mati di wajah. Karena itu, enzymatic exfoliation berkerja lebih lambat, lebih ringan, namun lebih aman dibandingkan eksfolian lain, sehingga paling cocok digunakan untuk tipe kulit sensitif karena tidak bersifat abrasif.

Bagaimana? Apakah sudah lebih paham dengan jenis-jenis eksfoliasi dan cara kerjanya? Semoga bisa membantu pemahaman kamu ya!

 

Images: freepik.com

Slow Down

Please wait a moment to post another comment