banner-detik

lifestyle

Fakta Badai Sitokin yang Wajib Kamu Tahu!

seo-img-article

Beberapa hari belakangan sempat ramai perihal badai sitokin yang sempat dialami Deddy Corbuzier, ketika Covid-19. Pada podcast miliknya, ia menceritakan bahwa ia mengalami demam hingga 40 derajat dan vertigo setelah dua minggu, ketika sudah dinyatakan negatif. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata ditemukan kerusakan. Bagi kamu yang baru pertama kali mendengar badai sitokin, berikut adalah beberapa fakta yang wajib kamu tahu.

Kondisi respons imun tubuh yang berlebihan

Sitokin umumnya adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk penanda sinyal sel. Jika sitokin diproduksi berlebihan, maka akan merusak tubuh. Dalam kondisi normalnya, sitokin bisa membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit. Sayangnya badai sitokin ini bisa terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah dalam waktu yang cepat. Kondisi ini bahkan pasien nggak bisa mengontrol atas dirinya, dan harus segera ditangani secara intensif oleh dokter.

Bisa terjadi pada pasien Covid-19

Seperti yang dialami Deddy Corbuzier, badai sitokin juga bisa menyebabkan kondisi parah untuk pasien Covid-19, bahkan dalam waktu singkat.  Jika seorang pasien Covid-19 mulai mengalami badai sitokin, maka wajib untuk ditangani secara professional oleh dokter. Melansir dari Kompas, Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan MSc SpP(K) menjelaskan, pada prinsipnya jika ada virus yang masuk ke dalam organ paru di tubuh, maka reaksi yang timbul adalah keluarnya sitokin-sitokin.

Dampak yang serius

Pasien Covid-19 yang mengalami badai sitokin, biasanya mengalami demam dan sesak nafas. Sesak nafas ini bisa terjadi karena jumlah sitokin yang dikeluarkan di paru sudah banyak. Jika tanpa penanganan yang tepat, bisa membuat fungsi paru-paru sulit bernafas hingga sesak dan perlu ventilator. Komplikasi ini timbul sekitar seminggu bahkan lebih setelah terinfeksi Covid-19.

Gejala badai sitokin

Adapun gejala yang dirasakan oleh orang yang mengalami badai sitokin, meliputi demam hingga menggigil, mual dan muntah, nyeri otot, sakit kepala, muncul ruam di badan, batuk, sesak nafas, nafas cepat, kejang, kesulitan mengkoordinasikan gerakan, kebingungan dan juga kelesuan hingga daya tanggap yang buruk.

Bagi beberapa orang mungkin nggak menunjukkan gejalanya, dan nggak selalu terjadi pada semua orang. Namun beberapa orang lainnya bisa saja mengalami hal yang lebih buruk ketika terkena badai sitokin jika memiliki autoimun. Untuk itu bagi yang ingin bepergian disarankan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat, supaya kesehatan tetap terjaga.

 

Image : Freepik.com, FunKey Factory, The Conversation & wildpixel

Slow Down

Please wait a moment to post another comment