banner-detik

lifestyle

Bagaimana Sih Cara Konsumsi Vitamin D yang Ideal? Berikut Jawaban Dokter!

seo-img-article

Di masa pandemi ini, rutin konsumsi vitamin adalah hal yang wajib kita lakukan. Ini termasuk konsumsi vitamin D, yang akan menjaga tulang sehat dan tingkatkan imun tubuh!

Salah satu langkah yang tidak boleh terlewatkan di masa pandemi ini seperti sekarang adalah konsumsi vitamin. Kalau kamu masih suka bandel malas minum vitamin, this is a big no! Nah, di antara vitamin-vitamin lainnya, ada satu tipe vitamin yang penting banget untuk imunitas tubuh kita, yaitu vitamin D. Kenapa? Karena vitamin D dapat membantu pertumbuhan, menjaga kesehatan tulang, menyeimbangkan tekanan darah, hingga bantu mencegah kanker!

Nah, khasiat dari vitamin D ini bisa kita dapat dari beberapa cara, mulai dari berjemur, asupan makanan, sampai minum suplemen. Namun dengan adanya berbagai macam sumber, terkadang dapat membuat kita bingung untuk memutuskan cara apa yang benar. Ada yang bilang dosis ini cukup, ada yang bilang berjemur seperti itu cukup, banyak ini itu yang cukup overwhelming. Tapi tenang, kali ini saya dibantu oleh Dr. Grace Judio, yang memberi penjelaskan agar menuntaskan kebingungan ini. Jadi, bagaimana sih cara konsumsi vitamin D yang ideal dan efektif? Yuk, simak di sini!

Hai, Dok. Sebetulnya, cara dan dosis yang tepat untuk konsumsi vitamin D secara efektif itu bagaimana ya?

Legumes, broccoli, fruit, and salmon placed on a black cement floor. Top view.

“Vitamin D sebetulnya dapat diproduksi oleh tubuh kita sendiri di kulit, dengan bantuan sinar matahari. Selain itu, dapat didapatkan juga melalui makanan seperti kuning telur, hati sapi, dan ikan yang berlemak (salom, pating, bandeng). Pada orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya, atau kulitnya yang kurang terpapar sinar matahari, konsumi vitamin D dari meminum suplemen bisa jadi step tambahan. ”

“Kebutuhan sehari untuk orang dewasa normal (tidak dalam kondisi sakit), sebetulnya cukup 400 IU Pro-Vitamin D saja, biasanya dalam bentuk Pro-Vitamin D3. Tetapi bila saat diperiksa kadar vitamin D dalam darah di bawah batas normal, maka boleh untuk konsumsi suplementasi dengan dosis yang lebih tinggi. Tentunya harus dalam pengawasan dokter ya. Pemeriksaan ini harus dilakukan di laboratorium melalui pengambilan darah. Bila kadarnya kurang, baru dokter akan meresepkan vitamin D dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan.”

Baca juga: Rekomendasi Suplemen Vitamin D untuk Menjaga Tulang Sehat dan Daya Tahan Tubuh

“Vitamin d bisa berkurnag apabila orang tersebut dalam kondisi sakit, stres, hamil, usia tua, dan sebagainya. Nah saat pandemi Covid-19 seperti ini, beberapa penelitian menyebutkan bahwa suplementasi vitamin D dapat menurunkan reiko terjangkitnya virus Covid-19 atau mencegah keparahan penyakit. Oleh karena itu, bila yang diharapkan adalah pencegahan, maka dosis 1000 IU sudah cukup. Untuk kasus infeksi Covid-19 ringan (tanpa sesak), dosisnya adalah 1000-2000 IU. Bila infeksi covid gejala sedang-berat, sebaiknya konsumsi vitamin D dimonitor oleh dokter.”

Minum vitamin D apakah harus digabungkan dengan vitamin lainnya?

“Penyerapan vitamin D di dalam usus membutuhkan lemak agar bisa masuk ke dalam darah lebih baik. Tambahan vitamin E dalam bentuk softgel yang mengandung lemak adalah kombinasi yang baik. Vitamin E ini berperan sebagai antioksidan dan juga membantu menaikkan daya tahan tubuh dan regenerasi sel.”

“Zinc juga dibutuhkan untuk mengatur kadar vitamin D dalam sel. Kandungan Zinc akan membantu kinerja vitamin D dalam sel menjadi lebih efektif, oleh karena itu vitamin E dan Zinc kerap diresepkan berbarengan.”

Sekarang banyak orang yang rutin berjemur untuk dapatkan vitamin D. Cara atau tips apa yang bisa dokter kasih agar berjemur aman dan efektif?

“Tips berjemur :

  • Tidak perlu pakai sunscreen, karena di Indonesia disarankan berjemur saat masih pagi.
  • Sebagian besar kulit terpapar sinar matahari (hindari hijab dan baju lengan panjang
  • Waktu ideal untuk berjemur adalah jam 8-10 pagi (untuk matahari di Indonesia yang terletak di kathulistiwa). Berapa lama? Ini tergantung pigmen kulit. Namun rata-rata orang Indonesia butuh sekitar 10 menit. Sementara beberapa artikel di negara dingin menyebutkan jam 11-3 siang, karena memang indeks ultravioletnya rendah. Untuk pembentukan vitamin D, dibutuhkan indek ultraviolet 3.5-6. Di jam-jam yang lebih siang maka UVI-nya bisa sampai di atas 10. Ini yang bahaya karena dapat merusak kulit dan memicu kanker.”

Baca juga: Tren Pakai Sunscreen Berlebihan Sampai “Banjir”? Aman Nggak Sih?

Apakah konsumsi vitamin D betul bantu meningkatkan imunitas untuk melawan Covid-19?

“Iya. Beberapa studi menunjukan bahwa vitamin D memodulasi sel imun tubuh. Reseptor vitamin D ini ada di sel darah putih yang memerangi virus atau bakteri yang masuk ke tubuh. Beberapa studi juga menunjukan bahwa konsumsi vitamin D bisa mencegah keparahan dan melindungi dari infeksi.”

Baca juga: 7 Makanan yang Kaya Vitamin D Ini Bagus untuk Menjaga Imunitas!

Apakah ada kondisi tertentu untuk beberapa orang, yang membuat mereka harus lebih berhati-hati saat konsumsi vitamin D?

Portrait beautiful young asian woman with water glass and drug pill on color isolated background

“Efek samping kelebihan suplemen vitamin D biasanya dikaitkan dengan tingginya kalsium pada darah. Vitamin D ini membuat kalsium juga lebih mudah terserap masuk dan kadarnya meningkat dalam darah. Kalsium ini bukan hanya sebagai materi pengisi tulang, tetapi berfungsi juga untuk menggerakan sel syaraf dan otot, termasuk juga otot-otot jantung dan otot pembuluh darah, supaya bisa melebar dan mengempis secara normal.”

“Efek samping yang mungkin terjadi bila kelebihan vitamin D adalah mual,muntah, nyeri otot, diare, haus, gangguan elektrolit, gangguan irama jantung, sampai gangguan ginjal.”

Baca juga: Rambut Rontok Setelah Sembuh COVID-19? Ini Dia Jawaban Dokter

Nah, itu dia beberapa penjelasan serta tips dari Dr. Grace Judio mengenai konsumsi vitamin D yang ideal dan efektif. Yuk, ikuti tips dan rekomendasi ini agar kandungan vitamin D dapat bantu menjaga kesehatan dan imunitas tubuh di saat-saat krusial seperti ini. Semoga bermanfaat, stay safe, and stay healthy!

 

Image : Freepik

Slow Down

Please wait a moment to post another comment