banner-detik

peace of mind

Yuk, Berdamai dengan Inner Child Kita untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik

seo-img-article

Selama 28 tahun saya hidup, saya nggak tahu apa yang namanya kesehatan mental. Saya nggak paham betul, arti depresi atau stress yang sering diomongin oleh semua orang. Saya kira stress atau depresi hanyalah rasa kecewa sesaat karena nggak mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan ekspektasi kita. Namun semakin kesini, saya baru mulai paham sedikit mengenai yang namanya mental health dan gimana cara menanganinya.

MANFAAT MENANGIS UNTUK KESEHATAN MENTAL 3

Ternyata, kondisi mental health bisa dipengaruhi atau merupakan akumulasi trauma pada saat masih kecil. Mungkin saat masih kecil, orang tua nggak bisa membantu untuk memahami emosi kita sendiri. Mungkin dulu, saat saya mengeluh atau cerita tentang permasalahan yang dihadapi, bukannya mendapatkan solusi malah balik dimarahi. Ujung-ujungnya, bisa saja saya tumbuh sebagai orang yang nggak bisa solutif ketika mendapatkan masalah, atau jadi orang yang lebih memilih untuk menyimpan semua permasalahan dalam diri sendiri, karena takut dimarahi atau di-judge oleh orang lain.

Kalau luka inner child kita ini nggak diobati atau di-reparenting, yang ada nantinya kita akan sulit untuk berkembang, dan yang parahnya, kita akan mengulang pola didik ini ke anak kita. Nggak mau mengulang hal yang sama ke generasi yang selanjutnya?

Lalu gimana sih cara kita untuk mengobati atau melakukan reparenting ke diri kita sendiri? Ada 7 hal yang bisa kamu katakan ke inner child kamu. Hal ini nggak mudah untuk dilakukan, tapi kalau memang ingin break the cycle, pasti kamu bisa kok pelan-pelan melepaskan luka batin saat masih kecil. 7 hal tersebut bisa kamu baca di sini ya.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment