banner-detik

20s

Perlukah Menggunakan Toner?

seo-img-article

Belum lama ini, ada perdebatan di kalangan skincare enthusiast, tentang penting atau tidaknya toner dalam skincare routine. Kalau toner memang nggak penting, lalu produk apa saja yang penting dalam skincare routine?

Menanggapi topik ini, sejumlah influencer pun punya perbedaan pendapat. Ada yang bilang toner nggak penting, ada juga yang memilih untuk tetap menggunakan toner. Jadi, toner penting, nggak sih? Lalu bagaimana dengan produk lainnya seperti essence dan emulsion? Produk apa saja sih, yang benar-benar penting dalam skincare routine? Yuk kita bahas satu per satu biar nggak bingung lagi!

wardah hydra rose toner

Toner nggak penting?

Perdebatan soal ini bukan hal baru. Namun, belakangan topik ini kembali menghangat. Salah satunya karena pendapat dari dr. Angelo Landriscina (@dermangelo) di Tiktok. Yang follow media sosialnya dr. Angelo pasti udah kenal sama dermatologist asal New York ini. Di salah satu video Tiktok-nya, dr. Angelo bilang kalau toner sebenarnya nggak penting-penting amat. 

Menurut dr. Angelo, toner pada dasarnya berfungsi untuk menyeimbangkan kembali pH kulit setelah mencuci muka dengan produk cleanser yang harsh. Toner jadi nggak terlalu penting, karena kebanyakan produk face wash sudah diformulasikan dengan pH balance dan se-gentle mungkin untuk kulit.

Penggunaan istilah “toner” sendiri diperluas pada berbagai produk skincare dalam basis cairan /liquid. Banyak pula istilah lain yang digunakan untuk menyebut skincare liquid, misalnya essence, emulsion atau lotion. Dalam istilah dermatology, produk dalam bentuk liquid disebut sebagai “solutions”. 

Solutions menjadi “kendaraan” bagi active ingredients untuk mengantarkan fungsinya yang sebenarnya, apakah itu untuk menghidrasi, eksfoliasi, anti-inflamasi, mencerahkan, dan sebagainya. Fungsi-fungsi ini nggak cuma bisa diperoleh dari toner, tapi bisa juga lewat serum, ampoule, masker, dan produk-produk lainnya.

Nah, kalau fungsi tersebut sudah diberikan dari produk lain yang kamu gunakan,misalnya serum atau moisturizer, artinya penggunaan toner atau essence dengan fungsi yang sama jadi nggak penting-penting banget.

Baca juga: Dua Bulan Skip Hydrating Toner, Hasilnya?

Intentional Skincare

Opini dr. Angelo ini ada benarnya, kok. Sebenarnya, yang dimaksud oleh dr. Angelo adalah agar konsumen nggak overdoing skincare, menggunakan terlalu banyak produk, namun nggak tahu manfaat dari produk yang digunakannya.

We have everything on the shelf, mulai dari cleansing oil, cleansing balm, beberapa jenis toner, emulsion, essence, ampoule, serum, moisturizer, face oil, sleeping mask, sheet mask, dan lain-lain. Padahal, belum tentu kulit membutuhkan semua produk tersebut. 

Lewat blog-nya, dr. Angelo mengajak kita semua untuk kenalan sama pendekatan intensional dalam penggunaan skincare. Apa sih intentional skincare itu?

Intentional skincare adalah penggunaan skincare secara bijak dengan mempertimbangkan sejumlah faktor sebelum membeli dan menggunakan. Cara ini mengajak kita buat bertanya sebelum menggunakan suatu produk, “apakah saya membutuhkan produk ini?”, “apakah produk ini sesuai dengan budget saya?”, “apakah produk ini cocok dalam rangkaian skincare yang sudah ada?” dan “apa impact dari penggunaan produk tersebut pada lingkungan?”

Singkatnya, inti dari pendekatan ini adalah untuk menggunakan produk seperlunya. Setiap produk yang digunakan harusnya memiliki purpose atau tujuan tertentu yang sesuai dengan concern kulit masing-masing. Pendekatan ini mendorong kita buat lebih hemat dan nggak gampang “keracun” sama berbagai produk, serta menghindari kemungkinan iritasi atau breakout akibat overdoing skincare.

Lihat juga: Chizu Saeki Method untuk Kulit Dehidrasi

Kesimpulannya?

Dalam hal skincare routine, cleanser, moisturizer dan sunscreen, adalah tiga basic skincare yang wajib dimiliki. Selain ketiganya, produk lainnya bersifat opsional. Jadi, toner memang nggak penting-penting banget. Namun bisa jadi bermanfaat jika penggunaannya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi. Hal yang sama berlaku untuk produk-produk pelengkap lainnya.

Buat saya pribadi, toner termasuk tahap yang paling menyenangkan dalam skincare routine. Apa lagi hydrating toner yang teksturnya watery, bikin kulit makin segar dan adem setelah cuci muka. So, I prefer to have only one to two layer(s) of hydrating toner in my routine. Hydrating toner, bagi saya, merupakan “minuman isotonik” buat kulit, di mana kulit bakal tetap bakal baik-baik saja kalau nggak menggunakannya. 

In the end, selain basic skincare, nggak ada rumus atau teori yang fix soal skincare itu sendiri. Pokoknya, senyaman kulitmu dan kantongmu aja.

 

Slow Down

Please wait a moment to post another comment