banner-detik

editors note

Ini Penting dan Prinsipil: Kesetaraan Gender!

seo-img-article

WhatsApp Image 2020-08-25 at 16.34.15 (1)

Lahir sebagai perempuan yang penuh dengan mimpi dan ambisi, nggak jarang saya mendengar orang lain yang nyinyir baik secara langsung maupun nggak langsung. “Jadi perempuan jangan terlalu pintar, nanti nggak ada yang mau”, “Dandan yang bener ya, biar ada laki-laki yang mau”, atau yang terakhir dan menurut saya paling sering saya dengar,  “Sehebat-hebatnya perempuan, ujung-ujungnya dinilai dari kemampuannya di dapur”. Hello? Pernah nggak sih mikir perempuan tuh berjuang demi dirinya sendiri?

Sayangnya, di negara kita, masih banyak orang yang selalu nyinyir dengan tiga kalimat tadi.  Hal ini terjadi karena di Indonesia, isu soal kesetaraan gender masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu untuk dibahas. Meski banyak orang bilang tabu, buat saya, ini penting dan prinsipil. Kenapa menurut saya hal ini penting untuk dibahas? Saya nggak bilang perempuan harus melakukan hal-hal yang sama PERSIS dengan laki-laki. Gimanapun, baik perempuan dan laki-laki masih punya peran masing-masing yang lebih menonjol dibandingkan dengan yang lainnya. Tapi, di sini saya mau membahas tentang kesamaan dalam kedudukan, kesempatan, serta hak untuk didengar.

Perempuan di Indonesia banyak yang menghadapi hambatan dalam hukum, kekerasan secara fisik dan seksual, belum lagi diskriminasi dalam pekerjaan. Beberapa laki-laki bahkan bahkan haus akan otoritas dan penundukan, tapi nggak diimbangi tanggung jawab. This is the ugly truth: there’s always a responsibility behind every authority, jadi janganlah memberikan penundukan bagi mereka yang nggak memenuhi kewajiban.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Mulai Berpacaran Lagi!

Itu sebabnya membangun kesetaraan gender menjadi tantangan semua pihak, namun hal ini bisa dimulai pada kehidupan rumah tangga di rumah. Misalnya soal urusan rumah tangga, nggak lagi cuma menjadi kewajiban seorang istri, tapi suami juga bisa ikut membantu dalam mencuci, membersihkan rumah, hingga memasak. It takes two to tango!

gender-equality-concept_23-2148582166

Jadi, nggak ada lagi kodrat yang mengelompokan gender. Semua punya peran yang akan bekerja secara harmonis kalau saling bekerjasama satu dengan yang lain. Chef Marinka yang turut mendukung hal ini mengeluarkan satu statement yang menurut saya bagus cukup kena untuk para suami:

“Kalau masakan yang enak adalah kunci untuk pernikahan yang bahagia – menurutku makanannya bisa lebih enak kalo suami juga ikutan istri bantu di dapur”

Chef Marinka dalam Acara Memasak Kecap ABC di Brownis juga menambahkan: “Kalau seorang perempuan bisa punya karier yang sukses, tapi juga bisa mengurus urusan domestik, kenapa laki-laki nggak harus melakukan hal yang sama? Kita perlu mulai hidup di dunia yang setara!” Hal ini dicetuskan karena dirinya nggak setuju urusan domestik itu hanya untuk para perempuan, dan masih banyak persepsi laki-laki yang urusin urusan dapur itu ‘kecewek-cewekan’.  Kecap ABC yang telah menyadari hal ini, ikut serta dalam semangat mewujudkan kesetaraan gender. Kecap ABC percaya bahwa semangat kesetaraan gender harus dimulai dalam keluarga di rumah.

Baca juga: Mindful Skincare Bisa Bikin Kulit dan Dompetmu Membaik!

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat bisa jadi sarana membangun habit kesetaraan gender. Mulai dari rumah, akan menular ke masyarakat, sehingga terbangunlah kebiasaan masyarakat yang lebih menghargai kesamaan kedudukan perempuan dan laki-laki. Selain itu, pemahaman mengenai kesetaraan gender akan lebih baik jika dimulai dari usia muda. Semoga hal ini akan menjadi pembelajaran yang bagus ketika mereka sudah berangkat dewasa, sehingga kasus diskriminasi gender dan urusan domestik  jadi isu yang mulai tertangani!

So, yuk, mulai belajar ajak pasangan untuk kenal dengan nilai-nilai kesetaraan gender dari sekarang!

 

Foto: Dok. Brownis TTV, freepik.com.

Slow Down

Please wait a moment to post another comment