banner-detik

podcast

Pesan di Balik Barbie Girl Challenge yang Viral di TikTok (With Audio)

seo-img-article

FD Youtube Thumbnail (Sesusah Apa Sih Buat Lathi Challenge)

Masih ingat Lathi Challenge? Setelah challenge makeup dengan lagu karya Weird Jenius dan Sara Fajira, muncul lagi challenge lainnya yang nggak kalah seru di platform video singkat, TikTok. Challenge ini diberi nama Barbie Girl Challenge.

Pesan di Balik Barbie Girl Challenge yang Viral di TikTok--audio version

Saraccil

Pada Barbie Girl Challenge, para creator berkreasi dengan video makeup ala boneka Barbie, diiringi hits Barbie Girl dari Aqua. Para creator berdandan ala Barbie dengan riang. Namun ditengah-tengah video cukup mengagetkan, sebab ada scene wajah dengan makeup babak-belur yang tampak agak triggering. Kemudian musik berubah menjadi lagu Not Your Barbie Girl dari Ava Max. Challenge ini dipopulerkan oleh the one and only, Jharna Bhagwani, dan kini sudah di-remake oleh banyak sekali content creator di TikTok.

Barbie Girl Challenge bukan hanya pamer skill makeup dan video editing. Jika diperhatikan dengan saksama, ternyata ada pesan moral yang tersirat yang dapat dipetik dari sebuah challenge video makeup ini.

Screen Shot 2020-07-15 at 3.33.59 AM-tile

Lihat juga: Buat Lathi Challenge Ternyata Nggak Gampang?? | FD Challenge

The pressure of beauty standards

Hampir mayoritas anak-anak perempuan di seluruh dunia tahu dan pernah punya boneka Barbie. Sosok boneka ini sudah jadi mainan anak-anak sejak tahun 1959. Boneka ini menyiratkan gambaran proporsi fisik “ideal” dari perempuan dengan pinggang kecil, kaki jenjang, wajah tirus dan rambut panjang. Tanpa sadar, sejak kecil, perempuan didoktrin dengan standar kecantikan seperti boneka Barbie yang hampir nggak nyata. The doll is so perfect and girls are striving to reach that kind of beauty.

Well, standar kecantikan itu memang bukan berasal dari terciptanya boneka Barbie di tahun 1959 dulu, sih. Namun, Barbie seolah melanggengkan standar kecantikan tersebut. Walaupun dewasa ini Barbie sudah diproduksi dalam bentuk yang mulai beragam,  dengan warna kulit hitam, atau bertubuh curvy untuk meningkatkan representasi ras lain selain kulit putih dan mendukung gerakan body positivity, tetap saja, beauty standards itu belum mati dan sudah terlanjur melekat di kepala banyak anak perempuan.

Baca juga: Ini Alasan Self-Acceptance Sulit Diterapkan di Dunia Modern

body-part-slim-woman-red-top-orange-background_23-2148135778

Objektifikasi tubuh perempuan

I’m a Barbie girl in a Barbie world

Life in plastic, it’s fantastic

You can brush my hair, undress me everywhere

Imagination, life is your creation

Sepenggal lirik lagu Barbie Girl dari Aqua di atas, seolah menyiratkan tubuh perempuan sebagai objek that can be touched and undressed. Namun, dalam Barbie Girl Challenge ini, para creator mencoba menantang perspektif kita sebagai perempuan, that we have authority for our own body. Nobody can touch our body unless we give the consent!

Pesan ini dikemas dengan ciamik dengan lagu Not Your Barbie Girl dari Ava Max di akhir video Barbie Girl Challenge, yang bunyinya:

Not your barbie girl, I’m livin’ in my own world

I ain’t plastic, call me classic

You can’t touch me there, you can’t touch my body

Unless I say so, ain’t your barbie, no

Plastic surgery and self-love

Dalam video Barbie Girl Challenge, ada sebuah adegan dimana sang Barbie Doll nggak merasa puas dengan penampilannya, kemudian mencoba mengoreksi bagian-bagian wajahnya melalui proses operasi plastik. Aaaand voila, her face now full of bruises!

No, challenge ini bukan bermaksud untuk mendiskreditkan siapapun yang melakukan operasi plastik. Justru pesan yang berusaha disampaikan dalam challenge ini adalah perlunya menanamkan self-love dalam diri kita. Mengikuti standar kecantikan yang dikonstruksi society nggak akan ada habisnya. Seberapa sering merombak tubuh, orang lain akan selalu menemukan kekurangan dalam tubuh kita. Entah wajah yang kurang tirus, hidung yang kurang mancung, pinggul yang kurang berisi, you name it.

Intinya, dalam sebuah challenge video makeup singkat ini, terkandung pesan yang sangat bermakna untuk setiap perempuan. Barbie Doll Challenge berusaha menghancurkan stereotip “cewek cantik” yang selama ini sudah mengakar di masyarakat.

Kamu sendiri sudah ikutan Barbie Girl Challenge, belum?

Slow Down

Please wait a moment to post another comment