sponsored post
09 Jul 2020
Bagaimana Mengatasi Kelebihan Hormon Androgen Pada Perempuan?
Foto di atas adalah ciri-ciri di mana seseorang memiliki permasalahan Hiperandrogen. Namun, yang paling umum terjadi atau terlihat ketika seseorang Hiperandrogen adalah terjadi permasalahan kulit seperti jerawat dan hirsutisme.
Saya memiliki permasalahan Hiperandrogen, di mana gejala yang muncul pada saya adalah jerawat di area rahang, hirsutisme di beberapa bagian tubuh, dan juga menstruasi tidak lancar. Bagaimana saya bisa tahu mengenai permasalahan Hiperandrogen?
Saya memutuskan untuk ke dokter kandungan dan ke dokter kulit untuk dua permasalahan berbeda. Ke dokter kulit untuk cek kenapa saya jadi berjerawat parah dan ke dokter kandungan untuk cek gangguan siklus menstruasi.
Hasil konsultasi dari kedua dokter tersebut, saya dideteksi kalau saya memiliki permasalahan hiperandrogen, atau hormon laki-laki yang melebihi kadar yang seharusnya. Lalu solusi yang diberikan oleh Dokter adalah mencoba terapi hormonal kontrasepsi kombinasi dengan pengawasan dan kontrol dari Dokter.
Kenapa terapi hormonal kontrasepsi kombinasi yang diberikan? Karena dalam terapi hormonal kontrasepsi kombinasi terdapat kandungan progesteron yang mengandung anti-androgen.
Namun perlu diperhatikan, bahwa terapi hormonal kontrasepsi kombinasi memiliki kandungan progesteron yang berbeda beda. Ada yang mengandung progesteron Levonorgestrel, Norgestimate, Desogestrel, Drospirenon, Siproteron asetat (CPA).
Untuk mengatasi hiperandrogen, jenis terapi hormonal kontrasepsi kombinasi yang digunakan adalah yang mengandung progesteron Siproteron asetat (CPA), yang bekerja sebagai anti-androgen. Terapi hormonal kontrasepsi kombinasi yang mengandung Siproteron asetat (CPA) berperan dalam mengurangi aktivitas kelenjar sebum di kulit, agar tidak memproduksi minyak berlebih, sehingga dapat mengurangi bahkan menyembuhkan jerawat hiperandrogen.
Lalu bagaimana hasilnya setelah menggunakan terapi hormonal kontrasepsi kombinasi ? Dalam jangka waktu tiga bulan, secara perlahan, saya mulai melihat hasilnya. Yang pertama kali terasa adalah jerawat mulai mengempis dan membaik, kulit menjadi lebih bersih. Kemudian setelah enam bulan mengkonsumsi terapi hormonal kontrasepsi kombinasi yang saya rasakan adalah kulit jadi mulus, jerawat mulai berkurang.
Selain teratur menggunakan terapi hormonal kontrasepsi kombinasi dengan pengawasan dari Dokter, gaya hidup pun harus dijaga, yaitu dengan konsumsi makanan sehat, tidak terlalu stress, tidur yang cukup dan mengurangi konsumsi gula. Melalui penelitian yang saya baca dari US National Library of Medicine National Institute of Health, mengatakan bahwa konsumsi gula yang berlebih bisa meningkatkan hormon insulin pada tubuh dan menyebabkan level testosteron jadi lebih tinggi.
Jadi, kalau kalian merasa memiliki tanda-tanda Hiperandrogen, seperti jerawat, hirsutisme, alopesia, dan seborea (AHAS), segera konsultasi ke Dokter ya. Face life with confidence.
PP-DIA-ID-0051-1