Bulan Ramadhan kali ini berbeda dari sebelumnya. Kita harus #dirumahaja dan #jagajarakdulu, nggak bisa solat bersama di masjid, buka puasa bareng, atau mengisi waktu dengan jalan-jalan di sore hari alias ngabuburit. Harus jaga emosi dan kondisi tubuh, sementara setumpuk hal harus dilakukan di rumah, mungkinkah?
Corona mengubah segalanya. Akibat COVID-19, semua lini kehidupan jadi berbeda, termasuk suasana bulan suci umat Islam. Ramadhan yang biasanya disambut gembira, dimulai dengan tarawih bersama, kini jadi terasa lebih lesu dan masih diisi dengan berbagai kekhawatiran. Gimana caranya supaya puasa lancar selama pandemi, sementara kita harus tetap bekerja dari rumah atau mencari nafkah, harus mengontrol tingkat stres, dan tetap beribadah dengan hikmat? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba!
1. Atur waktu dengan baik
Sebenarnya, ini juga masih saya pelajari setiap hari, karena nyatanya WFH itu nggak mudah lho. Tapi ketika saya berhasil melakukannya, pekerjaan beres dan urusan rumah juga rapi, rasanya puas banget!
Saat Ramadhan seperti ini, usahakan nggak begadang. Bangun tepat waktu, siapkan sahur mulai pukul 03.00. Biar lebih praktis, bisa beli frozen food atau lauk-pauk yang bisa disimpan di kulkas, jadi tinggal menghangatkan saja, dan siapkan sayur yang simpel. Setelah solat subuh, tidur lagi sampai jam 08.00. Tidur malam sebaiknya nggak lebih dari jam 22.00, karena kalau kita kurang tidur, kekuatan imun bisa menurun dan jadi gampang cranky saat siang harinya. Pastikan saat jam 16.00 kamu sudah tahu akan berbuka puasa dengan makanan apa, jadi nggak stres, bingung, atau tergesa-gesa menjelang buka puasa.
Mandi 2 kali sehari jangan sampai di-skip! Buat saya, mandi berpengaruh pada mood. Memang sih kadang malas karena nggak ke mana-mana, tapi kalau nggak mandi, kita jadi malas ngapa-ngapain. Jangankan semangat bekerja, mau beribadah pun jadi merasa “nggak bersih”. Kalau kamu punya anak, it’s okay untuk menghindar sejenak atau tidak ingin diganggu saat harus membereskan pekerjaan kantor, beri pengertian dengan baik ke mereka. Tapi saat kamu senggang, kamu harus memanfaatkan waktu untuk bonding.
2. Kurangi penggunaan media sosial
Hanya gunakan media sosial saat punya waktu luang, atau saat beristirahat sejenak dari pekerjaan, atau saat bekerja (kalau kamu kerjanya di dunia digital). Anggap media sosial sebagai selingan, bukan konsumsi utama. Kalau sehari-hari hanya dihabiskan untuk scroll Instagram, Twitter, atau Facebook, kepalamu akan penuh, dan urusan penting malah terbengkalai. Nggak apa-apa kalau kamu nggak punya stock foto untuk di-post di Instagram, atau nggak ingin baca-baca berita di Twitter. Beristirahat dari media sosial itu normal, justru harus dilakukan demi kesehatan mental. Kamu bahkan berhak menghindari dulu akun-akun yang memicu anxiety muncul, atau yang bawa pengaruh buruk. Nggak apa-apa kalau mau mute, block, atau unfollow.
Ingat, kita selalu bisa kontrol diri sendiri, tapi kita nggak bisa kontrol orang lain – termasuk komentar-komentar di media sosial, bahkan pemerintah (yang berita-beritanya sering bikin kita pusing belakangan ini). Makanya, batasi media sosial ya, manfaatkan waktu untuk hal-hal yang lebih penting. Saat ada waktu senggang 1 jam saja, saya lebih senang pakai buat tidur siang atau nonton K-drama yang lucu-lucu.
3. Redam ekspektasi
Expectations will kill you. Nggak ada yang menginginkan kondisi pandemi ini. Semuanya kesulitan, bukan hanya kamu saja. Saya sendiri sebenarnya kecewa kenapa banyak pasar masih sangat ramai, banyak kerumunan orang nggak pakai masker, masih ada orang-orang yang bakal mudik, dan lain-lain. Tapi kita nggak bisa terus-terusan berpikir “Harusnya pemerintah begini!”, “Harusnya orang lain nggak boleh begitu!”, “Coronavirus itu buatan manusia! Teori konspirasi!”, dan sebagainya. Itu hanya akan menguras energi kita, mengurangi “kewarasan” kita, dan bikin kita overthinking.
Saat bulan Ramadhan, kita bisa berdoa lebih banyak supaya coronavirus segera musnah, lakukan yang terbaik untuk menjaga kesehatan, fokus ibadah, dan bekerja sebaik mungkin, supaya puasa lancar. Kita nggak bisa mengubah yang sudah terjadi di masa lalu dan nggak tahu yang akan terjadi di masa depan, yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan dan menikmati saat ini sebaik-baiknya. Live in the moment.
4. Konsumsi asupan bergizi
Ini adalah hal penting yang harus dilakukan setiap hari supaya puasa lancar dan tubuh nggak gampang tumbang karena penyakit. Nggak ada corona outbreak saja kita harus makan dan minum sehat, apalagi saat ini, ketika ribuan orang sudah terkena virus jahat ini di Indonesia. Memang rasanya nggak sah kalau nggak makan manis-manis atau sajian bersantan saat bulan Ramadhan. Tapi, jangan terlalu banyak juga ya! Air putih harus tetap 8 gelas sehari, harus tetap makan sayur dan buah juga, minum vitamin setiap sahur, konsumsi madu atau kurma biar tubuh tetap bugar, ternutrisi, dan terlindungi dari radikal bebas. Dibanding es campur yang penuh gula, mungkin kamu bisa minum es lemon madu untuk buka puasa, karena sama segarnya tapi ada asupan nutrisi dan vitamin C-nya.
5. Tetap beribadah di rumah
Anjuran untuk bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah, bukanlah sekadar slogan atau main-main. Kita bisa menekan angka penyebaran virus dengan cara ini. Memang sedih rasanya, di bulan Ramadhan ini kita nggak bisa solat tarawih bersama atau solat subuh di masjid, tapi demi kesehatan dan kepentingan bersama, sebaiknya ya kita beribadah dari rumah saja. Tuhan Maha Mengerti kondisi umatNya. Yang penting, ibadahnya tetap rutin dan khusyuk. Coba ikut (atau bikin) grup tadarus versi Zoom bersama teman-teman, bahkan kamu bisa mengundang Pak Ustadz agar lebih semangat mengaji online bersama-sama.
Banyak hal kok yang bisa dilakukan. Pandemi bukan berarti jadi halangan puasa lancar. Semoga kamu bisa tetap tenang beribadah dan melakukan kegiatan lainnya ya saat pandemi ini! Ada lagi yang punya tips agar puasa lancar selama #dirumahaja? Yuk, share cerita dan pendapat kamu di kolom comment!
Foto: Freepik.com.
