Bosan, capek, dan pusing WFH lebih dari sebulan selama pandemi ini? You are not alone. Kondisi ini memang nggak mudah buat semua orang, bukan cuma buat kamu. Cerita dari teman-teman di kantor Female Daily mungkin ada yang mirip dengan kamu.
Sudah berapa lama kamu menjalani WFH atau work from home? Kalau Female Daily, sudah nyaris 40 hari. Nggak mudah lho, WFH selama pandemi COVID-19 ini. Kamu harus pintar bagi waktu antara urusan kantor dan urusan rumah, online meeting beberapa kali sehari, belum lagi kalau kamu juga seorang orangtua yang harus mengurus anak (yang juga harus sekolah online!). Apalagi kondisi kita tidak bisa ke mana-mana, kebutuhan sehari-hari bahkan dibeli online, kita nggak bisa sekadar jalan-jalan sebentar di mall, atau nongkrong santai di coffee shop favorit, apalagi quick getaway ke luar kota atau luar negeri untuk membunuh jenuh.
Tapi, sebenarnya kondisi kita yang bisa WFH ini masih jauh lebih beruntung dibandingkan banyak pihak lainnya yang nggak bisa WFH. Meskipun deg-degan karena takut keramaian dan takut terkena virus, profesi-profesi tertentu harus tetap bekerja ke luar rumah. Ada banyak sekali yang nggak bisa menikmati WFH, misalnya dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Jangan lupakan juga tukang ojek, pedagang gerobak atau kaki lima, kuli bangunan, satpam, kurir pengiriman barang, dan lain sebagainya. Mereka pasti ingin #dirumahaja, tapi kalau nggak bekerja keluar, mereka sulit mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Jadi, sebaiknya hindari merasa “paling menderita” ya!
Setiap orang punya tantangannya masing-masing. Tapi, setiap orang juga pasti punya hal yang bisa disyukuri sendiri. Everybody has their own miracle. Saya harap kita semua nggak menyerah dengan keadaan ini, tetap berusaha menjaga kesehatan, tetap fokus dengan pekerjaan, dan berdoa yang banyak semoga virus jahat ini segera lenyap. Ada banyak kok yang mengalami kerepotan saat WFH, tapi ada banyak juga yang bisa dilakukan biar nggak bosan di rumah. Yuk, simak beberapa cerita teman-teman FD HQ selama WFH! Apakah ada yang sama dengan yang kamu rasakan?
“Ada suka dan dukanya pastinya. Senangnya karena waktu buat olahraga dan masak jadi lebih teratur. Sulitnya, kadang kerja jadi nggak semangat karena suasananya di rumah. Biasanya, kalau sudah begitu aku ganti baju proper dan pakai makeup biar kebangun mood-nya. Tapi nggak bisa dipungkiri, kangen banget dengan suasana kantor dan teman-teman kantor!”
Sejujurnya, WFH ternyata sangat nyaman buatku! Kerjanya bisa fokus dan nggak banyak distraction kaya di kantor, jadi kerjanya nggak pakai anxious dikejar-kejar banyak orang (walaupun via WhatsApp juga masih ada sih yang ngejar hahaha!). Salah satu challenge-nya adalah menerapkan disiplin waktu: mulai dan selesai sesuai jam kerja, tetap istirahat saat waktu makan siang dan sore hari, tapi tetap patuh waktu biar istirahatnya nggak kelamaan. Biar nggak stres, aku olahraga setiap hari di jam 5 sore: pilates 15 menit dan Yin Yoga 30-45 menit. Rutinitas ini juga bisa bantu aku “shut down” biar berhenti urus kerjaan sejenak, karena di awal WFH, aku kerjanya dari bangun sampai tidur lagi dan itu sangat tidak direkomendasikan. This whole WFH experience is making me consider freelancing work!”
“Sebagai anak baru di FD, awalnya sih cemas karena WFH ini bikin gak bisa ketemu teman-teman baru di kantor dan gimana handover kerjaan baru. Thank God for internet, semua kerjaan bisa di-hand over via email & WhatsApp. Nggak cuma itu, kita juga dituntut untuk bertanggungjawab dengan pekerjaan kita sendiri meskipun nggak ada yang mengawasi! Mulai dari rutin video call hingga harus lapor pekerjaan apa saja yang sudah diselesaikan per harinay. Menurutku pribadi, WFH justru menuntut kita makin produktif dan bertanggungjawab terutama terhadap kewajiban kita. Terlebih saya merasa bersyukur banget pindah ke FD, tim-timnya dinamis, adaptif, dan suportif banget sampai saya nggak merasa tertekan dengan status ‘anak baru’ saat WFH.”
“Selama WF challenging banget sih buat gue, karena aku nggak nyangka ini bakalan lama banget. Di rumah harus kerja, plus harus urus anak piyik. Bawaannya marah-marah melulu pas lebih dari seminggu di rumah. Tapi di sisi lain, work from home juga membawa berkah, aku jadi lebih irit, skill masak juga jadi nambah lho! Makan jadi lebih sehat karena selalu makan masakan rumahan. Kalau bosan, aku lebih pilih catering sehat ketimbang jajan. Oh iya, ketika di rumah, entah kenapa aku juga jadi nggak pernah ngemil, beda sama di kantor yang kepingin ngemil terus.”
Selama WFH selalu concall tiap hari dengan tim event dan divisi-divisi lain yang terkait pekerjaan. Harus pintar bagi waktu juga karena WFH tidak berarti lebih santai dibanding ke kantor, apalagi ada pekerjaan domestik dan anak yang lagi belajar online dari rumah.
Aku tiap hari bikin cek list/rundown apa yang harus dikerjakan per jamnya, biar tetap produktif dan semua list kelar tiap hari. Jadi dari jadwal aku olahraga, berjemur, bikin sarapan, WFH, bikin makan siang, bantu anak SFH, dll semuanya dicoret kalau sudah kelar. Itu bikin happy lho, karena seperti pencapaian sederhana bahwa bisa kelar semua. Tidak lupa juga tetap pakai skincare, rajin maskeran, dan self-pampering lainnya biar tidak bosan dan semangat.
Di masa sekarang ini yang paling kena dampaknya adalah divisi event, karena event-event di-hold atau dibatalkan, padahal seharusnya kita sampai 3 bulan kedepan sudah full event. Semua tim harus lebih creative memberikan ide untuk pengganti offline event. Selalu kepikiran sama pemasukan kantor yang hilang dari event-event ini,belum lagi kangen pegang event secara langsung, kangen ketemu FD Members dan lainnya yang terkait. Semoga wabah virus Covid-19 dan self-distancing ini segera berakhir.”
Nah, itulah 10 cerita suka-duka teman-teman FD selama lebih dari sebulan bekerja dari rumah. Ada kesulitan-kesulitan, tapi bisa kok diatasi. Bahkan ada juga banyak hal baru yang bisa dipelajari, bikin kita lebih kreatif, lebih istirahat, lebih pintar bagi waktu. Gimana dengan kamu? Apakah punya cerita serupa? Semoga tetap bisa bersemangat dan jaga kesehatan selalu ya!