banner-detik

eco friendly

Apa yang Harus Dihindari untuk Memulai Sustainable Beauty?

seo-img-article

 

Kalau isu climate change buat kamu nampak terlalu membingungkan, tenang.. bagi beauty enthusiast dengan menghindari bahan yang dapat mencemari lingkungan menjadi sebuah langkah besar untuk mendukung sustainable beauty! YAY!

Sustainability memang sedang menjadi major buzzword yang sering kita dengar, bukan hanya soal panas bumi yang semakin tinggi atau pepohonan yang semakin jarang tetapi apakah bumi masih bisa layak kita tinggali 50 tahun lagi? Berita bagusnya kesadaran akan hidup berkelanjutan ini juga mulai diikuti gen Z atau millenials. Gimana nggak, keberlanjutan masa depan ada di tangan kita semua apapun generasinya.

Produk skincare yang ramah lingkungan nggak melulu tentang ‘less plastic packaging’ tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Hal ini sebenarnya berkaitan juga dengan konsep clean beauty yang secara nggak langsung juga pro ke lingkungan.

Kalau kamu termasuk yang sudah mantap dan ingin pindah jalur dari conventional beauty ke sustainable beauty berikut ini ingredient list yang dapat dihindari agar produk yang kamu pilih nggak hanya ramah bagi lingkungan tetapi juga aman untuk tubuh.

2-sustainability-source

Hindari bahan turunan dari sumber yang tidak dapat perbaharui (non-renewable) seperti minyak bumi atau petrochemical:

Petrolatum, mineral oil, paraffin wax, toluene, benzene, PEG (polyethylene glycol), PPG (polypropylene glycol), MEA/DEA/TEA, EDTA, Butanol dan kata yang berawalan butyl, kata berawalan propyl, parfum, synthetic fragrance. source

Ingredients di atas bukan hanya berasal dari sumber yang tidak bisa diperbarui tetapi juga bersifat carcinogen, yaitu pengendapan zat yang dapat mengubah proses biologis, hormon, dan menyebabkan kanker. Ingredients lain yang berasal dari sumber dan memiliki efek serupa adalah:

BHA (butylated hydroxyanisole) dan BHT (butylated hydroxytoluene), coal tar dyes atau pigmen sintetik yang biasanya dijumpai pada pewarna rambut ditulis dengan huruf CI (colour index) lalu diikuti 5 nomor (seri 75000 dan 77000). Selain itu yang perlu dihindari adalah formaldehyde, aluminum yang sering kita jumpai pada deodoran stik, paraben, phthalate, siloxanes, sodium laureth sulfate, triclosan, mikroplastik, dan bahan-bahan yang berasal dari hewan. source

3-sustainable-skincare

Jika ingredients di atas dijabarkan satu persatu pastinya bakal panjang banget, tetapi benang merahnya adalah semuanya berpotensi tinggi menjadi racun pada ekosistem perairan dan juga berisiko sebagai pemicu penyakit pada manusia. Mungkin kita pikir produknya hanya nempel sebentar di kulit kita, tetapi jika digunakan jangka panjang, bahan-bahan ini berisiko tinggi ini bisa mengganggu ekosistem lingkungan.

Sustainable beauty bukan hadir untuk menakut-nakuti, atau menjadi bahan judgement akan sebuah produk. Namun yang penting di sini adalah awareness kita sebagai manusia lebih peduli dengan bumi yang kita tinggali. Remember guys, sampai detik ini kita belum punya planet cadangan untuk ditinggali.

Jadi, sustainability atau hidup berkelanjutan bukan hanya pembahasan kelas aktivis, tapi kita bisa juga ambil bagian dengan menghindari bahan-bahan yang dapat merugikan bumi dan generasi kita dan anak cucu di masa depan.

Mari mulai dengan apa yang kita bisa, start small and be consistent. Semangat yaaa!

Foto: rawpixel.com

Slow Down

Please wait a moment to post another comment