ic-fd

Do's and Don'ts Oversharing di Sosial Media!

health wellness
author

reginabraham・11 Mar 2020

detail-thumb

phone-addiction

Social media sudah menjadi bagian terbesar dalam kehidupan kita saat ini. Di saat sharing atau posting sudah menjadi bagian dari kehidupan bersosial media, sekarang kita akan membahas tentang bahaya oversharing :  ketika kamu membiarkan ‘dunia’ tahu terlalu banyak tentang kegiatanmu!

Banyak alasan seseorang melakukan posting ke sosial media. Beberapa ada yang melakukannya untuk validasi diri,  sekadar ingin berbagi pengalamannya, dan ada juga yang ingin orang lain ikut merasakan apa yang dirinya alami. Tapi, kalau bicara tentang private life, kamu perlu berhati-hati dalam berbagi. If you want to share your private life, itu terserah kamu. Tapi, perlu diingat your private life is sacred, dan akan ada jejak onliine terhadap apapun yang kamu post di sosial media. Whatever is online, stays online. So, berikut adalah beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum kamu oversharing:

1. Apapun yang kamu posti di sosial media, mencerminkan integritas dirimu

Sudah bukan rahasia umum kalau employers dan human resource development, menggunakan sosial media akan cek sosial media kalian, untuk cek lebih lanjut mengenai kandidat potensial karyawan mereka. It’s also not illegal to do so! Kalau ada kandidat lain yang memiliki kualifikasi yang sama dengan dirimu, konten yang ada di sosial mediamu bisa dijadikan salah satu pertimbangan. Kamu bisa menyembunyikan dirimu ketika berada di interview, but you can’t hide yourself (or at least what you want people think you are) on your social media!

11898922_877678805614478_6094241261501623539_n

Baca juga: Di Bulannya Para Perempuan, Saatnya Menjadi GIRLBOSS Atas Dirimu Sendiri!

2. Menunjukkan validasi terhadap dirimu sendiri

Terkadang, insecurity seseorang benar-benar bisa terlihat dari cara dia memposting sesuatu melalui sosial media. Mulai dari sexy photos, postingan kegalauanmu, hingga your late night drunk nights. It’s OK buat have fun for a while, tapi nggak semua harus di posting di sosial media, kan? Sedihnya, banyak orang yang melakukan ini demi mendapatkan validasi dari orang di sekitarnya. Nggak salah sih, tapi jenis validasi seperti ini adalah jenis validasi yang nggak tepat, dan kamu kemungkinan bisa mendapatkannya dari pihak yang salah.

3. Apapun yang kamu katakan merupakan refleksi terhadap apa yang kamu pikirkan

As bad as it seems, seringkali orang lebih mengingat hal-hal yang negatif tentang kita, dibandingkan dengan hal-hal yang positif. Sebelum mem-posting sesuatu lewat sosial media, coba tanyakan kepada dirimu sendiri: Kalau ada orang lain yang membaca postingan ini 5 tahun dari sekarang, apa yang akan mereka pikirkan? Kalau postingannya bersifat temporary, mungkinkah akan ada orang lain yang screenshot dan menyebarkannya? Kamu nggak pernah berbicara apapun yang kamu inginkan tanpa berpikir terlebih dahulu. Begitu pula kamu juga perlu berpikir sebelum mem-posting sesuatu. Apapun yang kamu posting, bisa membentuk suatu persepsi orang lain terhadap dirimu. What do you want people to see you as? Apa yang kamu anggap sepele, seringkali bisa dianggap serius oleh orang lain. Sometimes, it’s good to keep things for yourself.

4. Jangan menjelek-jelekan orang lain (atau atasanmu) lewat sosial media

Hati-hati dalam membagikan kegelisahanmu tentang orang yang ada di sekitarmu. Baik itu atasanmu, customer-mu, ataupun teman kerjamu. Mungkin mereka nggak ‘follow’ atau postingan-nya kamu taruh di ‘close friends’. But you’ll never know for sure! Lebih baik, kamu keep urusan pekerjaanmu secara private. Mungkin saja boss-mu bukan boss yang baik, atau mungkin customer yang kamu hadapi nggak sopan, tapi worst case scenario kamu bisa kehilangan pekerjaanmu. Sama sekali nggak worth it. Kalau memang kamu nggak senyaman itu sama pekerjaanmu yang sekarang, find a new one !

CellPhoneAddiction

Baca juga: Kenapa Cewek Harus Dandan untuk Diri Sendiri, Bukan untuk Cowok?

To sum it all up, berikut adalah beberapa Oversharing Do’s and Don’ts yang perlu kamu perhatikan:

  1. Jangan pernah melakukan oversharing
  2. Pertimbangkan image dirimu sendiri secara online
  3. Jangan posting atau share apapun yang merusak reputasimu
  4. Jangan mengeluh mengenai pekerjaan, boss, atau teman sekerja kamu secara online

Nah, berhubung kamu sudah tahu beberapa akibat dan bahayanya oversharing, yuk jangan diem aja, act upon it! Akan selalu lebih baik kalau kamu keep everything low profile. Kurangi sharing online, tingkatkan sharing in real life demi membangun hubungan yang nyata.

Gimana menurut kamu? Kenal seseorang yang sering melakukan oversharing? Yuk, share artikel ini!

Photo source: pinterest.com, business.pinterest.com, genesisrecovery.com, kemvalleysun.com